Solo Day 1: Ke Car Free Day Hingga Menikmati Becak Kelap-kelip

by - February 19, 2016

Akhirnyaaaa, kesampaian juga mengajak Boo dan Mika liburan ke Solo, kota kesayangan saya selain Depok… Hehehe… Liburan kali ini terasa spesial. Kami enggak cuma pergi berempat, Eyang Kakung, Eyang Ti, Tante Dina, dan Tante Dini pun ikut serta. Selain itu, liburan ini juga bertepatan dengan  Imlek. Ternyata kami enggak salah memilih Solo sebagai destinasi! Perayaan Imlek di kota Solo sungguh meriah! Di kawasan Pasar Gede lampion bertebaran di mana-mana. 

Selain ke Pasar Gede kami juga jalan-jalan ke tempat wisata lainnya. Ke mana saja kami selama di Solo dan sekitarnya? Ini cerita traveling kami di hari pertama.


Stasiun Balapan
Argo Lawu yang kami naiki dari Gambir sampai di Stasiun Solo Balapan menjelang Subuh. Saudara kami di Solo (Tante Reny) sudah datang untuk menjemput. Halllooo Solooo… : )

Rumah Saudara
Untung banget kami punya saudara di kota yang kami singgahi untuk traveling kali ini. Saat belum bisa check in hotel, kami beristirahat sejenak sambil membersihkan diri di rumah Tante Reny.  Pagi ini kami makan kuliner khas Solo, yaitu nasi liwet. Duuuh, saya penggemar nasi liwet dari dulu. Eyang yang sekarang sudah enggak ada pasti menyiapkan menu ini setiap pagi saat saya liburan di Solo waktu saya masih kecil. Kangennya…

Car Free Day Slamet Riyadi
Kami tiba di Solo tepat di hari Minggu. Yes, kota Solo juga punya car free day setiap Minggu! Lokasinya ada di Jalan Slamet Riyadi, enggak terlalu jauh dari rumah Tante Reny. Setelah makan, mandi, dan melepas penat, kami mulai jalan-jalan di car free day! Yeeaay…! 



Ada baby owl!

Saya baru tahu ternyata ada Hari Kliping Nasional. : )

Pasar Gede
Ini dia pusat perayaan imlek di kota Solo. Lampionnya banyak bangeeeet! Boo tentu saja senang melihatnya. Mulutnya enggak berhenti bicara. “Buu, Yaya, ada naga!” “Buu, Yaya, lampionnya wayna (warna) mehah (merah).” “Buu, Yaya, ada  naga, tikus, babi, ……” (dia lagi melihat lampion berbentuk shio. : ) “Buu, yaya ada hanoman!” 




Soto Gading
Siang menjelang, kami pun lapar! Hehe… Soto gading jadi pilihan utama untuk makan siang. Soto ini terkenal banget! Harganya murah hanya Rp 7000 semangkok soto dengan nasi. Pilihan satenya pun juga banyak (daging, paru, kerang, usus, bahkan ada sate-satean untuk vegetarian). Tapiii saya enggak kesampaian makan sate paru yang jadi favorit saya karena sudah habis! Tempat makan ini memang laris manis, ramai pengunjung dari pagi hari. Presiden Jokowi ternyata juga gemar makan soto di tempat ini! Nikmat, maknyuuus…



Soto gading + MPASI Mika : )

Hotel Dana
Setelah makan siang, kami menuju Hotel Dana, tempat kami menginap selama 2 malam. Hotel ini ada di Jalan Slamet Riyadi. Berada di pusat kota, strategis banget! Kami kembali beristirahat. Sore harinya ada banyak saudara yang mengunjungi kami di hotel. : ) 



Taman di bagian dalam Hotel Dana

Alun-alun
Selepas maghrib, waktunya jalan-jalan lagiii… Hehehe… Kali ini kami mengajak Boo dan Mika ke Alun-alun Kidul Keraton Solo. Malam hari di tempat tersebut diramaikan oleh becak kelap-kelip. Boo pingin banget menaikinya. Walaupun sudah mulai ngantuk, tapi ia tetap semangat naik ke becak dengan bentuk bis itu. Kok bis? Lihat aja gambarnya di bawah yaaa… Hehehe…

Becak kelap-kelip yang katanya kayak bis! : )

Ada tempat duduk di atas, seperti Double Decker! Becak ini bisa memuat 8 orang termasuk mas yang punya becak itu. Sekali putaran Rp 20 ribu, sedangkan becak yang lebih kecil dengan bentuk helikopter, mobil, angsa, dan bentuk lainnya dibanderol Rp 15 ribu/putaran. Selesai naik becak, Boo agak rewel. Ternyata ia sudah mengantuk dan tertidur pulas di dalam mobil setelahnya. Begitu pula dengan adiknya, Mika, tidur pulas di pelukan saya. : )



Wedangan Manahan
Malam hari ini kami akhiri dengan minum wedang ronde di daerah Manahan. Hmm… hangatnyaaa… 


Hari kedua kami di Solo lebih seru lagi. Ada tempat wisata asyik untuk anak-anak dan tanpa biaya alias free! Cihuy!


-Bubu Dita-


Related Posts

0 komentar