Menikmati Senja di Masjid Universitas Indonesia

by - April 09, 2023

Rasanya sudah lamaaaaa sekali Bubu nggak mengunjungi Masjid Universitas Indonesia yang berada di kampus Depok. Sampai nggak ingat kapan terakhir kali mampir ke masjid kampus ini. :)

Biasanya memang hampir setiap weekend pagi, Bubu dan keluarga menyempatkan diri ke UI buat olahraga atau sekedar keliling saja. Tapi karena bukan waktunya sholat wajib, jadi ya nggak ikutan mampir ke masjid ini. :D 

Nah, barulah saat anak-anak mulai belajar berenang di Felfest UI setiap Sabtu sore, Bubu sekeluarga jadi menyempatkan diri untuk sholat ashar di Masjid UI selepas anak-anak selesai berenang.

Seingat Bubu, saat terakhir ke Masjid UI dan beberapa waktu lalu kembali ke masjid ini, tidak ada perubahan yang Bubu rasanya. 

Suasana tenang, nyaman, adem begitu memasuki halaman masjid jelas sekali terasa. 

Gimana cerita berdirinya Masjid Universitas Indonesia dan apa saja yang ada di dalam masjid? Yuk, simak cerita Bubu di bawah!


Sejarah Singkat Masjid Universitas Indonesia

Masjid ini memang lebih dikenal dengan sebutan Masjid Universitas Indonesia atau Masjid UI. Namun sebenarnya masjid ini memiliki nama lain, yaitu Masjid Ukhuwah Islamiyah Universitas Indonesia. 

Jadi Masjid UI di sini bisa berarti Masjid Ukhuwah Islamiyah juga, ya. 

Awal pembangunan Masjid UI dimulai pada 28 Januari 1987 atau bertepatan dengan 27 Jumadil Awal 1407 H. 

Sedangkan masjid ini pertama kali digunakan untuk sholat Jum’at di tanggal 4 September 1987 (10 Muharram 1408 H). Yang menjadi khatib saat itu adalah Prof. HM. Daud Ali, SH yang merupakan guru Besar Fakultas Hukum UI. 

Nah, menariknya penggunaan masjid ini ternyata lebih dulu dibanding Kampus UI Depok itu sendiri diresmikan. 

Sehari setelah sholat jumat pertama di Masjid UI, barulah pada tanggal 5 September 1987, Kampus Universitas Indonesia di Depok diresmikan langsung oleh Presiden Soeharto. 

Nah, balik lagi ke Masjid UI. Bangunan Masjid UI memang tampak begitu megah dengan luas bangunan inti 984,96 meter persegi. Masjid ini pun diperkirakan bisa menampung sekitar 2000 jamaah. 

Saat Bubu sekeluarga berada di masjid ini, suasana cenderung sepi. Bahkan yang sholat di lantai atas khusus jamaah perempuan juga bisa dihitung dengan jari saja. 

Saat Bubu melihat ke lantai bawah bagian jamaah laki-laki juga sama. Tampak begitu lowong dan agak sepi. Mungkin karena saat itu menunjukkan pukul 17.00 dan hari Sabtu, ya. 

Tidak ada kegiatan kampus dan sudah agak lewat dari waktu sholat ashar, meskipun memang menjelang waktu sholat maghrib. 

Tapi saat puasa tiba biasanya Masjid UI pun dipenuhi oleh masyarakat yang melakukan ibadah hingga i’tikaf. 

Ada nggak Manteman yang pernah i’tikaf di Masjid UI? Boleh banget share pengalaman kamu saat i’tikaf di sana ya di kolom komentar di bawah…. :)


Area Luar Masjid Universitas Indonesia

Lokasi Masjid Universitas Indonesia tidak begitu jauh dari gerbang utama kampus dan Stasiun UI. 

Di sebelah kanannya terdapat Fakultas Hukum UI, sedangkan bagian belakangnya terdapat Perpustakaan Crystal of Knowledge. 

Dan yang membuat Masjid UI lebih terasa adem adalah bagian kirinya yang bersebelahan langsung dengan Danau Kenanga. Di sekitar masjid juga ditumbuhi banyak pepohonan sehingga menambah kesan sejuk di masjid ini. 

Begitu berada di bagian depan masjid, ada signage dengan bata ekspos bertuliskan Masjid UI. 

Masjid UI berbentuk bangunan dengan kubah limas. Kubah seperti ini biasanya banyak kita jumpai di masjid yang berada di daerah Jawa dan Yogyakarta. 

Selain bentuk kubah limas, ciri khas dari Masjid Universitas indonesia adalah bangunannya yang tidak tertutup di semua sisinya. Hal ini membuat Masjid UI memiliki sirkulasi udara yang sangat baik. Ditambah lagi posisinya yang berada di sebelah danau.  

Sebelum memasuki bangunan utama, begitu masuk kita akan disambut terlebih dahulu dengan gerbangnya yang megah. 

Gerbang masjid ini memang tampak besar dengan lampu hias dan berbagai ornamen kaligrafi di bagian atasnya. Gerbang ini juga dilengkapi dengan bedug berwarna cokelat.


Nah, di bedug inilah terdapat tulisan Masjid Ukhuwah Islamiyah Universitas Indonesia. 

Begitu memasuki area masjid dari depan gerbang, Bubu menuju ke arah kiri. Di bagian kiri langsung Bubu temui tempat pos jaga. 

Ada dua satpam di sana, Bubu pun menanyakan apakah terdapat mukena karena kebetulan Bubu tidak membawanya. 

Tak hanya menjawab perihal mukena, bapak petugas dengan ramah mengarahkan dan menjelaskan ke Bubu rute untuk jamaah perempuan. Di mana tempat wudhu dan tangga menuju lantai atas (tempat jamaah perempuan).

Meskipun Bubu sudah mengetahuinya, tapi Bubu senang dengan petugas yang cekatan dan membantu seperti ini. 

Selepas dari pos penjaga, Bubu langsung mengambil wudhu di tempat wudhu khusus perempuan. tempat wudhu ini posisinya juga berdekatan dengan selasar yang luas. 

Nah, selasar atau koridor ini biasanya digunakan sebagai tempat diskusi para mahasiswa. Mau rebahan istirahat sambil menikmati Danau Kenanga juga bisa. :) 

Tapi sayangnya, area selasar itu pun sepi saat Bubu ada di Masjid UI… 


Area Dalam Masjid Universitas Indonesia

Tak butuh waktu lama, selepas wudhu Bubu langsung naik tangga ke lantai dua untuk sholat Ashar. Ada beberapa mukena yang tergantung dan dalam kondisi cukup bersih sehingga Bubu pun nggak ragu untuk memakainya. 

Di lantai dua masjid ini beralaskan lantai marmer yang dingin. Terdapat banyak pilar penopang juga berwarna hijau muda dengan lampu di bagian atas pilar. 

Lantai dua ini bentuknya juga seperti balkon, jadi ada pagar besi sebagai pengaman. Jamaah perempuan di atas bisa dengan leluasa melihat ke bagian ruang sholat laki-laki juga melihat ke bagian luar di bawah. 

Jika diperhatikan, bagian ruang sholat di bawah memiliki empat lengkungan besar di setiap sisinya. 

Lengkungan tersebut berisi tulisan kaligrafi yang menghiasinya. Selain itu, masih di lantai bawah juga terdapat tulisan kaligrafi Asmaul Husna di bagian atas. 


Menarik sekali sebenarnya untuk mempelajari arsitektur bangunan Masjid Universitas Indonesia ini. Masjid ini memang memiliki bentuk bangunan utama dan bangunan penyangga di sekitarnya yang beda dengan masjid-masjid lainnya. 

Ditambah lagi adanya taman di bagian depan masjid yang menambah suasana asri. 

Oiya, kalau berkunjung ke Masjid Universitas Indonesia jangan lupa juga untuk jajan siomay yang biasanya mangkal di depan masjid, yaa… 😀



Bubu Dita 

@rumikasjourney



Related Posts

0 komentar