Alhamdulillah liburan akhir tahun 2023 bisa jalan-jalan ke Batu Malang sekeluarga. Ini kali pertamanya bagi Boo dan Mika menjejakkan kaki mereka di Kota Apel ini… :) 

Untuk tempat wisata, Kota Malan, terutama di Batu memang nggak perlu ditanya lagi, ya. Ada banyaaaak banget tempat wisatanya! 

Makanya pas buat itinerary saja Bubu sampai kebingungan, mau wisata ke mana aja saking terlalu banyak tempat wisata keren yang ada di sana. 😀

Nah, untuk menuju Malang, Bubu dan Yaya sepakat untuk menggunakan transportasi kereta saja. Sebenarnya Bubu pingin ngerasain roadtrip naik mobil, tapi kalau dipikir-pikir kasihan banget Yaya bakal capek nyetir. Apalagi waktu cuti Yaya juga terbatas. 

Mau naik pesawat, lumayan banget harga tiketnya, ya. Apalagi pas high season di musim liburan ini. Kalau dibanding kereta, harga tiket pesawat bisa dua kali lipat lebih. 

Di Malang dan di Batu pun kami terbantu dengan rental mobil dan juga taksi online. Yes, untuk pesan taksi online sebut saja Gojek nggak sulit, kok. :) 

Makanya naik kereta sepertinya jadi pilihan transportasi paling tepat buat kami sekeluarga.

Kereta Api ke Malang

Dari Jakarta menuju Malang ada beberapa kereta yang bisa digunakan. Tergantung titik keberangkatan dari Stasiun Gambir atau Stasiun Pasar Senen. 

Nah, berikut Bubu tulis di bawah ini kereta apa saja jurusan Jakarta - Malang berikut jadwal keretanya, ya. 

Pemberangkatan Stasiun Senen

Matarmaja

10.45 - 02.39 (15 jam 54 menit)

Jayabaya

17.25 - 06.20 (12 jam 55 menit)

Majapahit 

19.20 - 10.07 (14 jam 47 menit) 

Ketiga kereta api tersebut merupakan kereta ekonomi. Harga tiket berkisar antara 200 ribuan sampai 500 ribuan. 

Pemberangkatan Stasiun Gambir

Brawijaya 

15.40 - 04.31 (12 jam 51 menit)

Gajayana 

18.50 - 07.06 (12 jam 16 menit) 

Kereta Api Brawijaya dan Gajayana merupakan kereta eksekutif. Harga tiket berkisar antara 600 ribuan sampai 800 ribuan. 

Oiya, untuk jadwal kereta tersebut beserta kisaran harga tiketnya Bubu dapat dari aplikasi Traveloka, ya. 

Kenapa Memilih Kereta Api Gajayana?

Dari kelima pilihan kereta api dari Jakarta ke Malang, Bubu memilih memesan Kereta Api Gajayana. 

Tentunya ada beberapa alasan kenapa akhirnya kami memilih kereta api ini. Inilah beberapa sebabnya:

- Kereta Api Gajayana adalah kereta eksekutif yang tentunya lebih nyaman untuk perjalanan keluarga. Menurut Bubu kalau ada budget-nya, lebih baik memilih kereta api eksekutif daripada kereta api ekonomi. 

- Dari segi durasi waktu perjalanan juga Kereta Api Gajayana tercepat dibanding kereta lainnya. 

- Hal yang paling cocok bagi kami sekeluarga adalah jadwal pemberangkatan Kereta Api Gajayana di malam hari setelah Magrib dan sampai di Malang sekitar jam 7 pagi di saat sudah terang. Setelah makan di kereta, kami bisa langsung lanjut tidur di kereta sampai esok harinya… :) 

Ya, kalau Brawijaya, kan, sampai di Malang saat sekitar Subuh, ya. Suasana tentunya masih gelap dan anak-anak juga bisa kurang nyaman. Makanya untuk jadwal Gajayana memang yang paling enak kalau menurut Bubu.

Bubu memesan tiket kereta melalui aplikasi Traveloka. Di aplikasi ini kami mendapat harga tiket @Rp 620 ribu. Menurut Bubu harga tiket ini di saat musim liburan lumayan banget, lho. Lumayan terjangkau maksudnya. 

Soalnya saat kepulangan dari Malang ke Jakarta, harga tiket dengan kereta yang sama kena di angka Rp 750 ribu.  

Oiya, untuk Kereta Api Gajayana nggak langsung bablas ke Malang, ya. Di beberapa kota lainnya kereta ini juga berhenti tapi nggak lama, sih.  Nah, berikut adalah kota-kota yang di mana Kereta Gajayana juga berhenti, ya: Jakarta Gambir - Cirebon - Purwokerto - Kroya - Kebumen - Kutoarjo - Yogyakarta - Solo Balapan - Madiun - Nganjuk - Kertosono - Kediri - Tulungagung - Blitar - Wlingi - Kepanjen - Malang Kotalama - Malang.

Fasilitas Kereta Api Gajayana

Sebagai kereta eksekutif, Kereta Api Gajayana memiliki fasilitas yang memadai. Kursi penumpang cukup empuk dan nyaman dengan disediakan tatakan untuk makan. 

Karena kereta malam, setiap penumpang juga mendapatkan fasilitas selimut. Lumayan banget, soalnya kalau malam biasanya kereta ber-AC akan lebih dingin, ya.

Di setiap ujung gerbong ada toilet untuk penumpang. Memang kecil ukurannya tapi lumayan bersih, kok, toiletnya. 

Di gerbong yang Bubu sekeluarga tempati juga ada televisi. Tapi sepenglihatan Bubu televisi ini nggak menampilkan film tapi hanya tayangan iklan kereta saja. CMIIW, ya. Soalnya pas malam juga, kan, Bubu tidur jadi kurang memperhatikan tayangan di televisi. :D 

Pastinya di kereta ini juga memiliki gerbong restorasi atau gerbong untuk makan. Bubu sempat sekali ke gerbong ini dan memean teh hangat. :) 

Bagaimana dengan WIFI? Jujur, Bubu tidak sempat menanyakan soal WIFI di kereta ke petugasnya. Tapi pas browsing-browsing ada yang bilang di beberapa gerbong ada WIFI, ya. 

Nah, karena ini kereta malam dan kami sekeluarga juga kebanyakan tidurnya jadi ada atau tidak adanya WIFI sebenernya nggak berpengaruh juga… :D Kecuali buat Manteman yang mungkin naik kereta ini sambil membawa pekerjaan pasti, kan, butuh WIFI, ya. 

Satu fasilitas yang krusial bagi Bubu tentu saja stop kontak. Dan Kereta Api Gajayana tentu menyediakannya. Jadi nggak takut handphone kehabisan baterai, deh… :) 

Perjalanan Kereta Api Gajayana dari Stasiun Gambir - Stasiun Malang

Jadwal keberangkatan Gajayana masih pukul 18.50, kami sekeluarga pun berangkat dari rumah menggunakan taksi online setelah Ashar sekitar pukul 15.30. 

Perjalanan dari Depok ke Stasiun Gambir memakan waktu sekitar dua jam kurang. Kami berangkat di hari Kamis, jadi jalan pun agak macet di hari kerja. 

Sesampainya di Stasiun Gambir masih ada waktu sekitar satu setengah jam yang Bubu sekeluarga pakai untuk membeli makan malam, camilan, minum, dan sholat Magrib yang dijamak dengan Isya.

Kurang lebih 10 menit sebelum kereta berangkat, kami masuk ke dalam kereta dan menata koper serta tas. Yaya juga men-setting kursi agar kami bisa berhadap-hadapan. Karena posisi berhadapan itulah akhirnya kami jadi nggak punya untuk menjejakkan kaki. Tapi nggak apa-apa, sih, bukan masalah buat Bubu… :) 

Oiya, ntuk koper karena ukurannya agak besar, diletakkan di bagian bawah di antara anak-anak sehingga kaki anak-anak bisa selonjoran di koper. Sedangkan tas anak-anak diletakkan di kabin.

Kereta Api Gajayana berangkat sesuai jadwal. Di dalam kereta Bubu sekeluarga menghabiskan makan malam yang tadi sudah dibeli sebelumnya di Stasiun Gambir. 

Setelah perut kenyang karena jam sudah menunjukkan pukul sembilan lebih, Boo dan Mika pun mulai mengantuk dan tertidur pulas. 

Begitu pula dengan Bubu dan Yaya yang juga sempat tidur di kereta. Lampu di gerbong juga dimatikan, ditambah kami membawa penutup mata sehingga tidur pun jadi lebih pulas… :) 

Bubu sempat terbangun beberapa kali untuk minum juga men-charge handphone. 

Menjelang pagi, anak-anak dan Yaya pun sudah bangun dan melaksanakan sholat Subuh di kursi. Kalau Bubu saat itu masih halangan jadi nggak ikut sholat di dalam kereta.

Hampir sampai di Stasiun Malang Kotabaru, Bubu melihat pemandangan indah dari Kampung Warna-Warni Jodipan dengan latar pegunungan!

Wah, beruntung banget bisa mengabadikannya juga! Nah, kalau mau mendapat view seperti ini, Manteman bisa memesan nomor kursi 7A 7B 8A 8B. Pilih kursi yang dekat jendela, ya. 

Nggak lama dari pemandangan kece itu, setelah perjalanan 12 jam lebih akhirnya Bubu sekeluarga pun sampai di Stasiun Malang dan mulai petualangan di sana! :D 

Saran Untuk Penumpang Kereta Api Gajayana

Bagi Manteman  yang ingin naik Kereta Api Gajayana, ada beberapa saran yang bisa Bubu berikan:

- Pesanlah tiket jauh-jauh hari, terutama jika ingin bepergian saat musim liburan. 

- Datanglah ke stasiun lebih awal agar tidak terburu-buru.

- Pakai pakaian yang nyaman untuk tidur karena kereta ini akan melewati 12 jam lebih di perjalanan malam.

- Bawalah camilan dan minuman secukupnya.

Secara keseluruhan, Bubu sekeluarga puas dengan pengalaman naik Kereta Api Gajayana. Kereta apinya nyaman, fasilitasnya juga cukup lengkap, dan jadwalnya pun pas banget, ya. 

Ada yang sudah naik Gajayana juga? Yuk, share di kolom komentar… 

Bubu Dita 

@rumikasjourney