Pameran Jejak Memori Kisah Hotel dari Menteng 31 di Museum Joang 45

by - November 25, 2023


Berkali-kali saat melewati Jalan Menteng Raya, Bubu suka memperhatikan satu bangunan dengan desain khas tempo dulu. Ya, bangunan dengan tulisan Gedung Joang 45 di atasnya. 

Sudah pasti kalau dilihat dari namanya, bangunan ini ada kaitannya dengan kemerdekaan tahun 1945, ya. Memang demikian adanya. Bangunan ini punya sejarah tersendiri dalam perjalanan kemerdekaan di negeri ini. 

Di tempat inilah para pemuda berkumpul dan mematangkan rencana kemerdekaan. 

Nah, di balik betapa heroiknya Gedung Joang 45 menjelang kemerdekaan, ternyata gedung yang telah menjadi museum ini juga punya cerita yang sangat menarik. Apa itu???


Dari Rumah Tinggal Jadi Hotel

Siapa sangka kalau bangunan museum yang identik dengan perjuangan pemuda Indonesia dalam mencapai kemerdekaan ini awalnya adalah sebuah hotel mewah di Batavia!

Ya, cerita mengenai sejarah bangunan Gedung Joang 45 ini Bubu dapat saat berkunjung ke Pameran Jejak Memori Kisah Hotel dari Menteng 31 di tempat tersebut. 

Pameran ini sendiri berlangsung dari 16-29 November 2023. 

Dulunya bangunan ini adalah rumah pribadi orang Belanda. Lalu tahun 1932 diubah menjadi Hotel Victoria. Fasilitas lengkap, nyaman, berada di kawasan elit.

Kala itu Belanda memang menjadikan kawasan Menteng sebagai tempat tinggal para bangsawan atau petinggi. Nggak heran jika kemudian Menteng pun dianggap sebagai tempat elit di Batavia. 

Meski diperuntukkan bagi umum, namun biasanya yang menginap di Hotel Victoria adalah para kalangan kelas atas. 

Biaya menginapnya juga terdapat dua jenis, yaitu harian dan bulanan. Untuk biaya menginap harian sebesar 5,5 gulden/orang dan biaya menginap bulanan 110 gulden/orang. 

Kalau dirupiahkan sekarang, 5,5 gulden setara dengan Rp 47 ribu. Dan 110 gulden senilai Rp 951 ribu. 

Untuk di tahun 30-an, rasanya bagi Bubu biaya tersebut memang mahal. :D 




Hotel ini ternyata juga bukan hanya untuk menginap saja, tapi jadi tempat singgah untuk makan siang atau makan malam. 

Hotel Victoria kemudian berubah menjadi Hotel Schomper 31 di tahun 1937. Di seberangnya terdapat Hotel Schomper 32 milik L.C. Schomper, seorang pengusaha sukses.

Schomper bersama istrinya A.M. Bruyns bersama-sama berbisnis hotel. Hotel Schomper pun bukan hanya berlokasi di Batavia saja, tapi juga di daerah lain, seperti Hotel Schomper di Lembang dan Hotel du Pavillon di Braga, Bandung. 


Sayangnya di tahun 1941 atau jelang Perang Dunia 2, hotel ini mengalami kebangkrutan. Ternyata, sebelumnya di Hotel Schomper juga pernah terjadi tragedi percobaan pembunuhan, lho!  

Hotel Schomper lalu berganti kepemilikan dan menjadi tempat perjuangan kemerdekaan. Hingga akhirnya dijadikan museum pada 1972. 

Baca Juga: Makam Tanpa Jenazah di Museum Taman Prasasti


Budaya Rijsttafel Hingga “Dutch Wife”

Selain mendapat informasi mengenai sejarah bangunan Gedung Joang 45, di pameran ini kita juga diajak mengenal budaya yang yang dibawa oleh orang Belanda hingga akhirnya diaplikasikan di dalam kehidupan masyarakat. 

Salah satu budaya tersebut adalah rijstaffel atau berbagai macam hidangan di atas meja makan. Dalam rijsttafel penyajian makanan ini bisa dengan nasi bersama lauk-pauknya berupa ayam, udang, kepiting, dendeng, telur, serta sayur-sayuran. 

Selain rijsttafel, ada budaya lainnya yang diinformasikan, seperti penggunaan bathtub, hingga kebiasaan tidur siang dan pemakaian guling atau yang disebut sebagai “dutch wife” pada masa itu. :)


Meskipun ruang pamerannya menurut Bubu nggak terlalu besar, namun apa yang disampaikan di dalamnya sangat menarik. Apalagi diperkaya dengan foto-foto dokumentasi di masa itu. 

Tertarik buat mampir ke pameran ini? 

Tentunya selain pameran, di dalam museum ini kita juga bisa melihat banyak banget benda-benda bersejarah serta diorama yang menggambarkan bagaimana proses kemerdekaan Indonesia. 

Baca Juga: 7 Hal Menarik di Museum MH Thamrin


Gedung Joang  45 beralamat di Jl, Menteng Raya No. 31 Jakarta Pusat. Jika naik kendaraan umum, Manteman bisa naik KRL Commuter Line dan turun di Stasiun Gondangdia. Dari Stasiun Gondangdia bisa jalan kaki sekitar 10 menit (jarak antar keduanya sekitar 650 meter). 

Biaya masuk Museum Joang 45 juga terjangkau banget, ya. Dewasa Rp 5000,-, Mahasiswa Rp 3000,-, dan pelajar Rp 2000,-.

Yuk, telusuri sejarah bangsa ini di  Museum Joang 45! :) 



Bubu DIta

@rumikasjourney





Related Posts

0 komentar