Yuk, Jadi Konsumen Cerdas dan Bijak! Cek Ricek Produk Obat & Makanan yang Digunakan dengan Kata BPOM!

by - August 13, 2022



Angka kembar di setiap bulan bisa jadi banyak dinantikan banyak orang. Pasalnya, banyak brand dan pastinya e-commerce yang berlomba untuk memberikan potongan harga terbaik untuk konsumen. Nah, pas banget Bubu pun jadi salah satu yang menantikan promo 8.8 di bulan Agustus ini. :D

Di salah satu e-commerce favorit, Bubu menemukan harga skincare yang miring! Lumayan banget diskonnya sampai 50% lebih. Tanpa pikir panjang langsung masuknya produk skincare promo tersebut ke keranjang. 

Bubu kira itu produk lokal, tapi setelah browsing dan cek sana sini, ternyata itu produk buatan China. Alhamdulillah-nya saat cek ricek tersebut, Bubu jadi dapat informasi tambahan kalau brand skincare tersebut juga sudah teregistrasi di Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM).  Fiyuuuhh, akhirnya makin yakin buat payment dan nggak ragu lagi, kan, jadinya :D

Lho, skincare juga masuk pengawasan BPOM, Bu? Yes, nggak hanya makanan dan obat-obatan saja, ya. Skincare dan kosmetik yang sehari-hari dipakai pun juga menjadi salah satu yang diawasi BPOM. 



Sumber: pom.go.id


Dilihat dari grafik ini, dari tahun ke tahun perizinan kosmetik ke BPOM selalu meningkat. Diluar yang sudah berizin, sampai sekarang masih ada aja kosmetik nggak aman yang beredar dan dipakai pula oleh banyak orang. Akibat hanya melihat testimoni (yang belum tentu benar dan sesuai), tanpa cek keamanannya, produk tersebut digunakan. Efek yang ditimbulkan bukan main-main, bisa berkepanjangan!

Untungnya sekarang semua hal bisa ditelusuri, bisa dicek.  Sebelum mengkonsumsi sesuatu, pelajari produknya dan jika sudah yakin aman, gunakan sesuai kebutuhan. 

Tak hanya soal keamanan produk, masalah lain yang patut jadi perhatian tentu aja soal HOAKS. Wah, kayaknya semua yang sudah menjadi digital native pasti pernah deh melihat hoaks di internet. 

Dalam hal kosmetik, sempat beredar hoaks mengenai spray yang dianggap bisa mencegah kvd-19. Ada juga hoaks cara uji kosmetik bermerkuri dengan perhiasan emas. Waaaah, berita-berita seperti itu sudah pasti harus ditelaah kembali! 

Tak hanya soal kosmetik, hoaks banyak juga membahas soal lain. Apalagi yang menyangkut soal kondisi pandemi seperti saat ini. Kalau kamu pernah dengar soal hoaks apa saja? Apa suka menyebar di grup WA keluarga dan teman-teman? :D


Hoaks Kesehatan, Obat, dan Makanan jadi Nomor Satu!

“Indonesia Darurat Hoaks.” Begitu judul artikel yang pernah saya baca. Bubu nggak akan menolak pernyataan itu karena memang demikian adanya, bukan? Cepatnya informasi yang menyebar dibarengi juga dengan cepatnya hoaks yang muncul ke permukaan.

Hoaks dapat terjadi di setiap sendi pembahasaan. Namun saat ini yang menjadi hoaks nomor satu di negeri kita adalah hoaks tentang kesehatan, di dalamnya hoaks tentang vaksin, obat, serta makanan. 

“Hoaks tertinggi di Indonesia tentang kesehatan, termasuk vaksin, obat, dan makanan lebih dari 60%,” ungkap  Drs. Wiryanta, M.A., Ph.D, (Direktur Informasi dan Pembangunan Manusia dan Kebudayaan, Kementerian Komunikasi dan Informatika). 



Drs. Wiryanta, M.A., Ph.D, (Direktur Informasi dan Pembangunan Manusia dan Kebudayaan, Kementerian Komunikasi dan Informatika)


Pernyataan ini disampaikan dalam acara Rapat Koordinasi & Dialog Interaktif Komunikasi, Informasi, dan Edukasi (KIE) Obat dan Makanan Adaptif dan Inovatif Menghadapi Era Society 5.0 yang diselenggarakan oleh BPOM (09/08/2022).




Dalam diskusi tersebut, pihak BPOM yang diwakili Dra. Elin Herlina, Apt, MP. (Plt. Sekretaris Utama BPOM) juga menyadari bahwa hoaks sudah merajalela. Tantangan Komunikasi, Informasi, dan Edukasi (KIE) obat dan makanan juga berupa informasi yang pesat dan menyebar ke banyak masyarakat dengan beragam pula orang yang menyampaikannya. Jadi keabsahan informasi tersebut bisa dipertanyakan. 

“Media kini sudah terbuka. Masyarakat bisa dengan mudah percaya. Namun BPOM tetap selalu memberi yang benar. Jadi apapun info yang beredar (terkait obat dan makanan) rujukannya tetaplah ke BPOM,” ujarnya. 


 Dra. Elin Herlina, Apt, MP. (Plt. Sekretaris Utama BPOM)


Hoaks Tak Bisa Hilang, Ini Cara Meredamnya!

Hoaks yang menyebar memang sulit untuk dikendalikan, apalagi di zaman seperti ini. Namun meski tidak bisa hilang, tetap ada cara efektif untuk meredamnya.

“Hoaks itu ekses, nggak bisa dihindari. Redamlah hoaks dengan info yang masif.” Itulah yang dikatakan Petty S. Fatimah, Editor in Chief Femina di acara yang sama. 


Petty S. Fatimah (Editor in Chief Femina)


Informasi benar yang masif, terus menerus di setiap kanal atau platform social media dapat dilakukan. Kini ada sekitar 204, 7 juta pengguna internet di Indonesia dan social media umumnya menjadi pintu masuk pertama datangnya informasi dan disana pula hoaks berkembang. 

Setiap platform social media juga memiliki karakteristik user yang berbeda. Oleh karena itu strategi komunikasi yang diterapkan pada tiap platform pun bisa berbeda.

Menurut Mbak Petty, pemilihan influencer juga penting. Dan yang menjadi influencer terbaik itu ada di dalam institusi itu sendiri. 

Selain influencer yang bertanggung jawab dan menyampaikan hal yang benar, keberadaan komunitas juga bisa menjadi game changer. Komunitas, seperti komunitas ibu-ibu PKK, pesantren, blogger, dan lainnya bisa berdampak positif bagi meluasnya informasi yang benar ke masyarakat. 

Adanya duta, seperti  Nijma Syahira Izzati Arif, seorang Duta Kosmetik yang dipilih dari generasi milenial juga bisa menjadi cara tersendiri untuk mengingatkan generasi muda tentang bagaimana memilih produk yang baik dan tidak asal ikut-ikutan saja. 


Nijma Syahira Izzati Arif (Duta Kosmetik Jakarta, SMA 8 Jakarta)


Tangkal Hoaks dengan KATA BPOM!  

BPOM pun tentunya nggak tinggal diam untuk menangkal hoaks. Selain aktif di setiap platform social media, salah satu cara yang dilakukan BPOM adalah dengan menggunakan campaign KATA BPOM!

Program “Kata BPOM” diluncurkan saat acara Rapat Koordinasi & Dialog Interaktif Komunikasi, Informasi, dan Edukasi (KIE) Obat dan Makanan Adaptif dan Inovatif Menghadapi Era Society 5.0. 

Dengan “Kata BPOM”, Ketua BPOM Dr. Ir. Penny K. Lukito, MCP mengajak masyarakat untuk percaya pada sumber yang valid dan kredibel. Pastikan “Kata BPOM”, bukan kata orang terkait keamanan obat dan makanan yang beredar. 


Dr. Ir. Penny K. Lukito, MCP (Ketua BPOM)


Kata BPOM sendiri juga mempunyai makna tegas dan kuat. “Kata BPOM itu jadi isyarat secara jelas otoritas itu ada di mana. Ya, di BPOM!” ujar Petty S. Fatimah. 

Untuk tahu apakah obat, suplemen, kosmetik hingga makanan yang kita konsumsi aman, teman-teman bisa melakukan pengecekan secara mandiri melalui berbagai cara berikut:

  • Cek KLIK. Apa, tuh, KLIK? Cek Kemasan, Label, Izin Edar, dan Kedaluarsa produk. 
  • Kemasan, label, serta tanggal kedaluarsa bisa secara kasat mata kita lihat di produk. Bagaimana dengan izin edarnya? Izin edar produk bisa langsung juga lho kita cek melalui BPOM Mobile atau aplikasi untuk mengecek produk Obat dan Makanan yang terdaftar di BPOM. Caranya mudah saja, tinggal memindai (scan) 2D barcode. Aplikasi BPOM Mobile ini sudah tersedia di App Store dan Google Play atau melalui website cekbpom.pom.go.id.
  • Kamu juga bisa melawan hoaks tentang obat dan makanan melalui menu klarifikasi Badan POM di situs www.pom.go.id. 
  • BPOM juga bisa langsung sigap membantu permasalahanmu dan menjawab dengan benar dan bertanggung jawab pastinya. Kamu bisa menghubungi pelayanan informasi BPOM melalui HALO BPOM 1500533 atau unit layanan pengaduan konsumen BPOM di seluruh Indonesia.

Nah, jika ingin mengetahui informasi lebih lanjut tentang obat dan makanan, kamu bisa menghubungi berbagai kanal atau platform digital BPOM sebagai berikut: 

Website BPOM : www.pom.go.id

Instagram : bpom_ri

Twitter : @BPOM_RI

Facebook : bpom.official




Gimana, mudah kan untuk cek dan ricek produk lewat BPOM? Sekarang nggak ada kata kemakan hoaks lagi, ya… :) Yuk, kia sama-sama jadi konsumen cerdas dan bijak dengan selalu mengecek produk obat dan makanan yang kita gunakan....


Bubu Dita

@rumikasjourney

Related Posts

11 komentar

  1. hoaks, terutama di bidang kesehatan tuh nyeremin ya. karena bisa pengaruh ke kondisi kesehatan kita. makanya penting banget dimulai dari kita sendiri buat banyak baca dan cek ricek terlebih dahulu atas informasi apa pun.

    ReplyDelete
  2. tempo lalu juga sempat ada berita orang mengoplos obat-obat kadaluarsa yang dijual bebas lagi. sebenarnya memang perlu pengontrolan ketat dari BPOM, orang-orang internalnya yang bisa tegas dan rajin sidak di lapangan.

    ReplyDelete
  3. Sekarang ini memang Kita perlu jadi konsumen yang cerdas agar terhindar dari hoax. Untuk produk makanan, obat memang lebih baik cek di BPOM biar lebih yakin dan aman mengkonsumsinya

    ReplyDelete
  4. ternyata ada ilmunya ya mbak, hal begini berguna banget, sebagai masyarakat memang harus kritis ya, biar enggk kemanakan hoax. Kadang, aku juga mempercayai informasi berdasar dari siapa yang bilang, tapi tetap kan kalau tahu literasinya secara detil buat jadi lebih paham

    ReplyDelete
  5. Dengan kata BPOM mungkin meyakinkan sekali ya, tapi emg benar kitanya yg mesti bijak di dunia internet ini. Karena pasalnya juga hoax beredar di mana2 apalagi masalah kesehatan tubuh dan wajah ini sangat mesti hati2 kitanya agar tidak salah menggunakan obat2an atau produk skincare yg ada.

    ReplyDelete
  6. Wah dengan adanya kata bpom ini makin gampang deh konsumen cek keamanan produk terutama yg sering dipake kaya kosmetik dan yang dimakan. Aku tim yang aware banget sih baca label kemasan tuh, apalagi buat anak. Jadi gampang juga cek keamanan lain ya di kata bpom.

    ReplyDelete
  7. Kalau sudah ada kata BPOM berarti tandanya aman dan sudah teruji secara klinis

    ReplyDelete
  8. Selain sertifikasi halal mui, tentunya kita juga harus mengecek keamanan produk yang kita konsumsi ya, mbak lewat BPOM-nya. Para influencer juga Sepatutnya memperhatikan hal ini agar tak sembarangan dalam mengendorse suatu produk

    ReplyDelete
  9. Iya, sekarang emang harus jadi konsumen cerdas
    Kalau memilih produk obat dan makanan harus cek BPOM dulu

    ReplyDelete
  10. Masih banyak orang yang belum aware sama keamanan produk skincare. Kebanyakan mereka cuma lihat hasil pada teman atau kerabat, dan langsung ikutan beli. Padahal penting banget ya beli dan pakai produk yang aman.

    ReplyDelete
  11. Makasih ya kak sudah sharing informasi yang penting begini jadinya makin tanggap terhadap produk yang ada di pasaran

    ReplyDelete