facebook twitter instagram
  • Home
  • About Rumikas Journey
  • Categories
    • Cerita Bubu
    • Destinasi
    • Hotel/Penginapan
    • Tips
    • Kuliner
    • MuseumItineraryTheme Park

Rumika's Journey

pameran-membangun-di-lahan-basah-museum-bahari-jakarta


Pernah kebayang nggak, sih, gimana bangunan-bangunan di Jakarta yang dibangun pada masa kolonial  bisa berumur panjang padahal dibangun di atas lahan perairan? 

Kota Jakarta, khususnya di bagian utaranya memang memiliki ketinggian tanah yang  sama bahkan ada yang lebih rendah dari permukaan laut. 

Menarik banget kalau kita tahu bagaimana sejarahnya sampai kota pesisir Jakarta bisa berkembang sampai menjadi kota megapolitan seperti sekarang ini. Padahal bisa dibilang Jakarta dibangun di atas lahan basah, kan. 

Ya, inilah yang menjadi tema pada pameran temporer, Membangun di Lahan Basah dari Gudang Barat hingga Museum Bahari 1652-1977.

Pameran ini mengangkat cerita pembangunan di kawasan pesisir utara Jakarta, termasuk sejarah dan transformasi kawasan di mana Museum Bahari berdiri.

Kebetulan Bubu sempat mengunjungi Museum Bahari beberapa waktu lalu dan menyempatkan diri untuk melihat seperti apa pameran Membangun di Lahan Basah ini. 

Pameran ini sendiri menggunakan satu bagian saja dari luasnya bangunan di Museum Bahari Jakarta. Meski demikian, hal yang disajikan sangat menarik, mulai dari maket arsitektur, bahan bangunan, furniture yang ada saat itu, hingga ada juga media interaktif berupa televisi yang menyajikan wawancara dengan beberapa tokoh mengenai tema ini. 


Perjalanan Sejarah di Lahan Basah Jakarta

Memasuki ruang pameran, terlihat warna merah mendominasi ruangan berlangit-langitkan kayu ini. Tampak pula lembaran-lembaran kain menjuntai yang bukan sekedar kain polos penghias dekorasi pameran, tapi ada berbagai gambar menarik yang tercetak, termasuk gambar Museum Bahari  di kain-kain tersebut. 

Tanpa membuang waktu, Bubu pun mulai mengeksplorasi berbagai bagian di pameran ini. 


pameran-membangun-di-lahan-basah-museum-bahari-jakarta


Jadi, Jakarta awalnya merupakan area rawa-rawa di tepi laut yang terbentuk dari aktivitas geologi seperti letusan gunung berapi dan siklus hujan tropis. 

Material dari gunung-gunung seperti Gunung Pangrango, Gede, dan Salak menciptakan endapan di muara, membentuk lahan subur. Proses yang berlangsung selama ribuan tahun ini menghasilkan pantai-pantai, delta, dan muara sungai. 

Pada akhir abad ke-16, rempah-rempah seperti cengkeh dan pala menjadi komoditas yang sangat berharga di Eropa. VOC (Vereenigde Oostindische Compagnie) didirikan oleh Belanda untuk bersaing dengan kekuatan kolonial lain dalam menguasai perdagangan rempah di Asia. 

VOC memiliki hak istimewa, seperti membentuk militer, mencetak uang, dan membangun pemerintahan di kawasan koloninya.

VOC memanfaatkan lokasi-lokasi strategis untuk membangun benteng, pelabuhan, dan jalur perdagangan, seperti Benteng Victoria di Ambon (1605) dan Benteng Oranje di Ternate (1607).

Pada abad ke-17, wilayah ini mulai dikembangkan sebagai pusat perdagangan oleh VOC hingga membentuk kota Batavia yang memiliki posisi strategis.. 

Di Batavia, pembangunan dimulai di sekitar Sungai Ciliwung, yang menjadi tulang punggung transportasi dan ekonomi. Infrastruktur ini termasuk benteng, gudang, dan fasilitas pertahanan.

Nah, pada abad ke-18, sifat lahan basah Batavia mulai berubah drastis karena eksploitasi kolonial. Sungai Ciliwung dijadikan jalur penting untuk transportasi hasil bumi. 


museum-bahari-jakarta


Kota Batavia kemudian dikelilingi oleh tembok besar untuk perlindungan, dengan perumahan, gereja, dan kantor pemerintahan di dalamnya. Infrastruktur seperti grooteboom dan menara pengawasan menandai penguasaan hidrokolonial di wilayah tersebut.

Untuk mendirikan bangunan di lahan berlumpur, Belanda menggunakan teknik pondasi dari cecuruk kayu dan tumpukan karang sebagai penopangnya. 


Baca Juga: 7 Hal Menarik di Museum Sejarah Jakarta


Membangun di Lahan Basah: Dari Gudang Barat hingga Museum Bahari (1652-1977)

Museum Bahari sendiri merupakan bagian penting dari sejarah pembangunan di lahan basah Jakarta. Terletak di kawasan Sunda Kelapa yang merupakan pelabuhan tua, museum ini dulunya pada masa kolonial adalah gudang penyimpanan rempah-rempah dan pusat perdagangan VOC.

Bangunan ini mencerminkan gaya arsitektur khas era kolonial Belanda, dengan tetap memperhatikan keadaan  iklim tropis di negara ini.

Setelah pendudukan Jepang dan kemerdekaan Indonesia, bangunan ini tetap menjadi gudang, meskipun sebagian dialihfungsikan untuk kegiatan lainnya. 

Pemugaran besar dimulai tahun 1974 sebagai bagian dari upaya pelestarian kawasan Kota Tua. Warga sekitar memanfaatkan museum ini sebagai bagian dari kehidupan sehari-hari, menghubungkan sejarah dengan komunitas lokal.

Pameran ini menyoroti bagaimana Batavia berkembang dari lahan basah hingga menjadi pusat perdagangan kolonial yang menghubungkan darat dan laut. 


museum-bahari-jakarta


Dalam pameran ini pengunjung juga  diajak untuk mengeksplorasi bagaimana museum ini menjadi saksi bisu perubahan pesisir utara Jakarta, yang tadinya merupakan pusat perdagangan maritim yang sibuk.

Seiring waktu, kawasan ini memainkan peran penting dalam ekosistem kota. Gudang Barat diubah menjadi Museum Bahari pada tahun 1970-an sebagai bagian dari proyek revitalisasi Kota Tua, melestarikan sejarah sambil menciptakan ruang refleksi yang bisa berguna juga untuk generasi yang akan datang.

Melalui foto-foto lama, maket, dan instalasi interaktif, pameran ini menggambarkan perjalanan panjang transformasi kawasan ini.


Baca Juga: Rode Winkel Toko Merah Kota Tua Jakarta


Aktivitas dan Edukasi dalam Pameran

Cerita Bubu di atas Bubu dapat dari literatur yang Bubu baca di dalam pameran ini, ya. Jadi, nggak hanya ada berbagai benda, gambar saja tapi tentunya juga ada tulisan yang bisa dibaca pengunjung sehingga lebih memahami apa isi dari pameran ini.


museum-bahari-jakarta


Selain menyajikan cerita sejarah, pameran “Membangun di Lahan Basah” juga menghadirkan berbagai aktivitas edukatif. Pengunjung dapat melihat film dokumenter dengan mendengar kisah para nelayan dan penduduk lokal yang hidup di kawasan pesisir.

Pameran “Membangun di Lahan Basah: Dari Gudang Barat hingga Museum Bahari (1652-1977)” berlangsung hingga 22 Juni 2025, ya. Lokasinya di Museum Bahari, Jalan Pasar Ikan No. 1, Penjaringan, Jakarta Utara. 

Tiket masuk ke pameran sudah termasuk dalam harga tiket museum, yang sangat terjangkau untuk semua kalangan.


Tiket Masuk Museum Bahari

Selasa - Jumat

Dewasa: Rp 10.000,-

Mahasiswa/Pelajar: Rp 5.000,-

Wisatawan Mancanegara: Rp 50.000,-


Sabtu - Minggu

Dewasa: Rp 15.000,-

Mahasiswa/Pelajar: Rp 5.000,-

Wisatawan Mancanegara: Rp 50.000,-


Oiya, jam operasional Museum Bahari dari pukul 08.00 – 15.00, buka  setiap hari Selasa hingga Minggu, ya.

Gimana, Manteman tertarik buat ke Museum Bahari dan melihat pameran ini dari dekat? 


Dita Indrihapsari (Bubu Dita)

@rumikasjourney 


private-walking-tour-kebun-raya-bogor


Rasanya selalu ada yang berbeda tiap kali Bubu mengunjungi Kebun Raya Bogor. Ada aja hal baru yang Bubu temui atau Bubu lihat. Sama seperti ketika Bubu kembali lagi ke Kebun Raya Bogor beberapa bulan lalu. 

Kali ini bukan bersama keluarga, namun bersama teman-teman Moms Video Maker (MVM) Community dalam rangka agenda rutin program #MVMNgontenBareng… :) 

Program ini biasanya diselenggarakan beberapa bulan sekali dengan tempat yang berbeda-beda. Sebelumnya kami juga pernah mengadakan program serupa di Kota Tua. Lumayan banget, lho, jalan-jalan healing sambil belajar ngonten juga… :D 

Nah, balik lagi ke Kebun Raya Bogor, ya. Ide untuk ke Kebun Raya Bogor ini bermula dari saat Bubu mencari tempat ngonten bareng sambil jalan-jalan untuk para ibu juga. Nah, pas lagi memikirkan mau ke mana, tiba-tiba kepikiran untuk ke Kebun Raya Bogor. 

Namun karena Kebun Raya Bogor, kan, tempatnya luas banget, ya (sekitar 87 hektar!), jadilah Bubu coba melihat lagi kira-kira bagian Kebun Raya Bogor sebelah mana, nih, yang cocok untuk jadi tempat jalan-jalan sambil belajar ngonten. 

Akhirnya Bubu pun baru ngeh kalau di Kebun Raya Bogor terdapat jasa private walking tour yang langsung dikelola oleh pihak Kebun Raya sendiri. Nah, mulailah Bubu menghubungi pihak Kebun Raya untuk menanyakan soal walking tour tersebut dan membuat janji. 


Pilihan Rute Walking Tour Kebun Raya Bogor

Kebun Raya Bogor menyediakan beberapa pilihan rute walking tour sesuai tema. Kita bisa memilih rute yang kita inginan dan nantinya akan ditemani oleh tour guide Kebun Raya saat walking tour. 

Pilihan rute walking tour di Kebun Raya Bogor antara lain:

1. Historical Site

Monumen Lady Raffles - Monumen Reinwardt - Istana Bogor - Makam Belanda – Taman Bambu - Taman Teijsmann - Museum Zoologi - Monumen Lady Raffles

2. Interesting Collection

Monumen Lady Raffles - Pohon Kayu Raja - Taman Mexico - Pakis Naga - Kayu Ulin – Koleksi Kopi - Pohon Beringin - Monumen JJ Smith / Paku-pakuan - Kolam Kecil - Pohon Tertua di Kebun Raya Bogor - Kolam Gunting - Monumen Lady Raffles

3. Eco Tree

Ecodome - Orchidarium - Tanaman Obat - Taman Sudjana Kassan - Pohon Jodoh – Pohon Kenari Babi - Kelapa Sawit - Randu Kembar - Tugu 2 Abad - Ecodome

Pilihan rutenya menarik banget, kan, ya. Dan melalui walking tour ini kita nggak hanya akan berkeliling aja tapi juga tambah pengetahuan baru dari info-info yang diceritakan oleh tour guide. 


walking-tour-kebun-raya-bogor


Harga Private Walking Tour Kebun Raya Bogor

Untuk walking tour di Kebun Raya Bogor bisa banget private atau kunjungan sekolah, ya. Harganya juga berbeda. 

Pas mengikuti walking tour Kebun Raya Bogor ini, Bubu dikenakan biaya Rp 35.000/orang. 

Harga walking tour ini di luar harga tiket masuk Kebun Raya Bogor, ya. Karena saat itu Bubu mengunjungi Kebun Raya saat weekday, jadi harga tiket masuknya Rp 15.500,- 

Nah, jadi kalau ditotal untuk masuk Kebun Raya dan mengikuti walking tournya akan dikenakan biaya Rp 50.500,-/orang. Itu kalau saat weekday, ya. Akan berbeda lagi biayanya saat weekend. Untuk informasi biaya selengkapnya di Kebun Raya Bogor akan Bubu tulis di bagian akhir tulisan ini… :) 


Baca Juga: Keliling Kebun Raya Bogor dengan Golf Car


Rute Private Walking Tour Kebun Raya Bogor Bareng MVM

Akhirnya dari tiga pilihan rute walking tour tersebut, untuk #MVM NgontenBareng memilih rute Interesting Collection.

Kebetulan Bubu juga tertarik, nih, untuk tahu lebih banyak soal koleksi-koleksi menarik di Kebun Raya, termasuk Monumen Lady Raffles. Dan tentunya pingin banget bisa foto di Taman Gunting yang dekat dengan Istana Bogor… :D 

Untuk kegiatan ini yang mengikuti walking tour berjumlah 18 orang dan dipandu oleh satu orang tour guide. Nama tour guide-nya Bubu lupaaaa banget, huhu… 


private-walking-tour-kebun-raya-bogor


Nah, kami berkumpul jam 9 pagi, namun baru benar-benar jalan mengitari Kebun Raya di jam 9 lebih. Setelah melewati pintu masuk (di Pintu 1), ya, tour guide langsung menuntun kami ke sebuah pohon yang sangat besar. 

Nama pohonnya disebut Pohon Kayu Raja yang tingginya mencapai 80 meter. Pohon ini usianya juga sudah lebih dari 100 tahun karena telah ditanam sejak tahun 1914. 

Beneran amazed, deh, pas ada di depan pohon ini. beneran gede banget. Akarnya  yang disebut akar papan bahkan bisa untuk bersandar dan tinggi akarnya yang muncul dari permukaan tanah aja setinggi kita… :D  

Setelah dari Pohon Kayu Raja, rombongan MVM menuju ke monumen yang jaraknya nggak jauh dari pohon tersebut, yaitu Monumen Lady Raffles. 

   

Melihat Monumen Lady Raffles dari Dekat

Ini dia satu bangunan unik dan ikonik yang ada di dalam Kebun Raya Bogor. Bangunan putih yang ukurannya nggak terlalu besar ini merupakan Monumen Lady Raffles.  

Monumen ini dulunya dibuat oleh Raffles sebagai tanda cinta untuk istrinya yang bernama Olivia Mariamne. Namun monumen ini bukan berupa makam, ya. Untuk makam Olivia sendiri Bubu pernah melihat nisannya di Museum Taman Prasasti Jakarta tetapi katanya semua jenazah yang ada di museum tersebut sudah dipindahkan. 

Kebayang, ya, sebegitu sayangnya Raffles sampai istrinya sampai-sampai dibuatkan monumen semegah ini. Konon katanya sata istrinya meninggal juga Raffles sangat terpukul dan berlarut-larut dalam kesedihan… 


monumen-lady-raffles-kebun-raya-bogor



Ada Tanaman Karnivora di Taman Nepenthes!

Dalam walking tour ini Bubu dan teman-teman MVM juga berkesempatan mengunjungi Taman Nepenthes!

Nah, taman ini sebelumnya belum pernah sama sekali Bubu datangi. Meskipun namanya taman, tapi Taman Nepenthes berada di dalam rumah kaca. Duh, di bagian dalamnya bagus banget, deh penataannya. 


kebun-raya-bogor


Meskipun nggak terlalu besar, tapi ada air terjun mini dan beberapa tanaman unik seperti berbagai jenis nepenthes atau kantung semar! Yap, tanaman kantung semar merupakan tanaman karnivora. Artinya, tanaman ini bisa memangsa makhluk hidup lain seperti serangga.  

Tanaman kantung semar biasanya bisa ditemui di beberapa wilayah Pulau Jawa, Sumatera, dan Kalimantan. Namun kini tamanan tersebut termasuk tanaman yang cukup langka.

Bahkan Bubu juga baru tahu kalau tanaman ini bahkan dilindungi oleh Undang-undang dan Peraturan Pemerintah. 

Lanjut dari Taman Nepenthes, rombongan Bubu melewati beberapa tempat yang sebelumnya juga belum pernah Bubu lewati. 

Tempat-tempat tersebut seperti Taman Teijsmann yang tampak luas dan rapi, deretan pohon-pohon bambu hingga melihat dari dekat tempat tumbuhnya bunga bangkai. Selain itu ada kami juga melihat tanaman yang unik seperti biji yang seperti memiliki sayap tipis, pohon dengan daun wangi kayu putih, dan lainnya. 

Seru banget menjelajah Kebun Raya Bogor dan bisa menemukan sesuatu yang uni dan baru Bubu lihat untuk pertama kalinya! :D   


Piknik di Pinggir Danau Gunting

Karena waktu terbatas, akhirnya nggak semua rute Interesting Collection berhasil kami lalui. Misalnya saja kami nggak sempat ke Taman Meksiko karena tour guide sudah harus mengantar rombongan yang sudah reservasi berikutnya. 

Nah, makanya penting banget nih kalau mau ikut walking tour bersama Kebun Raya Bogor datang tepat waktu, ya. 

Meski begitu, rasa kecewa karena nggak semua tempat berhasil dikunjungi bersama tour guide, Bubu sendiri merasa terobati karena setelah selesai walking tour, kami bisa berkumpul bersama dan piknik di pinggir Danau Gunting!

Kami makan potluck di sana sambil beristirahat bersama. Seneng banget Bubu apalagi bisa sambil melihat danau dengan teratai di atasnya dan sekilas pemandangan Istana Bogor. Selain itu saat piknik ini juga sambil sharing tentang perkontenan.


istana-bogor-kebun-raya-bogor


Sambil bersantai ada juga yang menyewa sepeda listrik dan berkeliling Kebun Raya. Bubu pun sempat mencoba menaiki sepeda listrik ini meski awalnya deg-degan karena belum pernah sama sekali nyetir sepeda listrik… :D 

Piknik di pinggir danau Kebun Raya Bogor inipun menjadi rangkaian penutup acara di hari itu. 


Baca Juga: Rute Walking Tour Depok Lama


HTM Kebun Raya Bogor

Nah, seperti janji Bubu di awal tulisan, Bubu akan spill harga tiket masuk Kebun Raya Bogor selengkapnya, ya. 

Yuk, cek di bawah ini untuk harga tiket masuknya: 


HTM Kebun Raya Bogor Weekday

Jam Operasional 

08.00 - 16.00

Kebun Raya Bogor: Rp 15.500,-

Museum Zoologi: Rp 15.000,-

Parkir Mobil: Rp 50.000,- 

Parkir Motor: Rp 15.000,-

Sepeda: Rp 15.000,-


HTM Kebun Raya BogorWeekend

Jam operasional 

07.00-16.00

Kebun Raya Bogor: Rp 25.500,-

Museum Zoologi: Rp 25.000,-

Parkir Mobil: Rp 50.000,- 

Parkir Motor: Rp 15.000,-

Sepeda: Rp 20.000,-


Harga Tour Kebun Raya Bogor

* Private Tour (Umum/Non Sekolah): Rp 35.000,-/orang

* Study Tour Kebun Raya Bogor < 50 Orang Rp 25.000,-/siswa

* Study Tour Kebun Raya Bogor > 50 Orang Rp 20.000,-/siswa

* Tour Museum Zoologi Rp 10.000,-/siswa

Harga ini belum termasuk tiket masuk Kebun Raya Bogor dan memakai jasa tour guide, ya. 


Oiya, untuk anak dengan tinggi 90 cm sudah harus bayar tiket masuk. Tiket masuk Kebun Raya Bogor bisa langsung dibeli lewat website kebunraya.id. Sleian itu masih bisa juga, kok, beli langsung di tempat, di pintu 1 dan pintu 3, ya. 

Apakah kalau ke Kebun Raya boleh bawa makanan dan minuman dari luar? Tentu saja boleh, dong! Tapi jangan sampai nyampah, ya… :)

Gimana, tertarik nggak buat nyoba private walking tour langsung dengan tour guide dari Kebun Raya? Menurut Bubu tour guide kebun Raya cukup informatif dan bisa menjawab keingintahuan peserta tour. 


Setelah Seminggu Kemudian….

Acara #MVMNgontenBareng ini pun menjadi nggak akan terlupakan buat Bubu. apalagi seminggu setelah acara ini berlangsung salah satu peserta tour, yaitu Ibu Novita berpulang karena sakit. 

Hari itu Bubu baru ketemu pertama kali dengan Ibu Novita. Meskipun sudah cukup berumur, namun Ibu Novita tampak semangat untuk mengikuti acara ini sambil menimba ilmu. Bubu saluuut banget sama Ibu Novita…

Semoga Ibu Novita husnul khotimah dan diterima di tempat terbaik di sisi Allah SWT… Aamiin aamiin… Boleh minta doa teman-teman yang membaca tulisan ini juga, ya, untuk almarhumah Ibu Novita…. 


walking-tour-kebun-raya-bogor


Dita Indrihapsari (Bubu Dita)

@rumiaksjourney  


curug-kembar-lembah-purba-sukabumi


Sepertinya sudah berkali-kali, deh, konten tentang Curug Kembar Lembah Purba muncul di FYP Bubu. Namun dibandingkan menikmati keindahan air terjun tersebut, Bubu malah lebih penasaran untuk mencoba menaiki Jembatan Gantung Lembah Purba sepanjang 500 meter lebih yang lokasinya memang berada di lokasi yang sama dengan Curug Kembar Lembah Purba, yaitu Taman Nasional Gunung Gede Pangrango.

Bahkan jika ingin ke Curug Kembar Lembah Purba ini, sebelumnya kita akan melewati Jembatan Gantung Lembah Purba tersebut. 

Setelah sekian lama keinginan ke Jembatan Gantung cuma ada di angan dan belum diwujudkan, akhirnya beberapa waktu lalu Bubu kesampaian juga ke sana bersama teman-teman Bubu. 

Meski awalnya Jembatan Gantung yang jadi wishlist utama, setelah mengeksplorasi kawasan dengan mengikut Ekspedisi Lembah Purba, fix banget kalau Curug Kembar Lembah Purba jadi salah satu destinasi wisata alam yang nggak akan terlupakan dalam hidup Bubu. 

Curug Kembar Lembah Purba bukan hanya menawarkan keindahan alam yang memukau, tapi juga perjalanan penuh tantangan yang menghadirkan pengalaman luaaaar biasa. 

Nah, berikut ini adalah cerita lengkap perjalanan Bubu ke curug ini, mulai dari biaya masuk hingga berbagai tantangan yang harus dihadapi. :) 


Hal Menarik Tentang Lembah Purba Sukabumi

Begitu mendengar kata Lembah Purba, Bubu memang langsung berasumsi kalau tempat ini memiliki nilai historis yang panjang dari zaman purba dulu. 

Apalagi saat melihat video tentang Curug Kembar Lembah Purba. Yang ada di benak Bubu, “Wah, ini tempatnya kayak yang ada di Jurassic Park!” :D Iya, Manteman sudah lihat juga belum? Atau coba, deh perhatikan foto Curug Kembar Lembah Purba di bawah ini. Apa kita punya pikiran yang sama? Hihi.. :D 


curug-kembar-lembah-purba-sukabumi


Ternyata begitu Bubu baca referensi tentang Lembah Purba, asumsi Bubu kalau tempat ini punya nilai historis dari zaman purba dulu memang benar adanya. Yap, di tempat inilah ada banyak flora dengan berbagai tumbuhan purba. 

Hal ini juga diamini oleh tour guide yang memandu Bubu dan teman-teman saat Ekspedisi Lembah Purba. Selain itu juga ada berbagai fosil yang ditemukan di tempat ini.


Biaya Masuk Curug Kembar Lembah Purba

Untuk dapat menikmati keindahan Curug Kembar Lembah Purba, Bubu dan teman-teman mengikuti paket Ekspedisi Lembah Purba seharga Rp 300 ribu per orang.

 Harga ini sudah mencakup berbagai destinasi menarik, seperti Jembatan Gantung, berbagai jembatan lain, tebing, Curug Sawer, Keranjang Sultan, dan juga termasuk Curug Kembar sebagai salah satu tujuan utamanya. 

Selain itu, dalam paket ini juga  sudah termasuk pemandu yang membantu perjalanan, sehingga kita bisa merasa lebih aman selama menjelajahi medan yang cukup menantang (apalagi saat melewati jembatan-jembatan yang bikin deg-degan… ) :D 

Oiya, harga ini juga sudah termasuk makan siang dna asuransi, ya. Apakah worth it? Kalau menurut Bubu, sih, worth it banget. Apalagi dengan experience menjelajahi lembah Purba di Sukabumi ini selama kurang lebih 3 jam perjalanan. 


Baca Juga: Bermalam di Glamping Lembah Purba Sukabumi


Menuju Curug Kembar Lembah Purba

Nah, sekarang, yuk, kita mulai cerita tentang gimana menuju Curug Kembar Lembah Purba. 

Untuk mencapai lokasi Curug Kembar Lembah Purba ini, Bubu dan teman-teman harus melewati beberapa jembatan dengan berbagai karakteristik dan tingkat kesulitan yang berbeda-beda. 

Salah satu jembatan paling ikonik yang harus dilalui adalah Jembatan Gantung Lembah Purba. Dengan panjang lebih dari 500 meter, jembatan ini memberikan sensasi mendebarkan, terutama saat banyak orang melintas dan membuatnya bergoyang. Rasanya seperti sedang menyeberangi jurang dengan angin yang seolah menguji nyali. :D 

Asli, sih, pas pertama kali melewati jembatan ini dan suasana agak ramai Bubu sempat terserang rasa panik. :D Tapi begitu kedua kalinya melintasi jembatan dengan suasana cenderung sepi, alhamdulillah banget rasanya kayak biasa aja. :D

Setelah melewati Jembatan Gantung yang jadi terpanjang se Asia Tenggara itu, perjalanan masih berlanjut melewati jembatan-jembatan kecil lainnya. Ada jembatan setapak yang lebih sempit, jembatan kayu yang berada di ketinggian berbeda, hingga jalur tanah yang cukup licin dan terjal. 

Medan ini benar-benar menguji stamina dan keberanian. Duh, apalagi pas Bubu melewati jembatan yang harus memasang pengaman dengan ketinggian sekitar 100 meter. Huah, deg-degan parah, sih! 

Namun, suasana hutan yang asri dengan suara gemericik air sungai di bawahnya menjadi hiburan tersendiri yang membuat rasa lelah sedikit terobati. 

Udara di Lembah Purba juga seger banget. Rasanya paru-paru Bubu kayak kegirangan saat diajak ke tempat ini… :D 


Dibuat Bahagia Sampai Terharu di Curug Kembar Lembah Purba

Butuh waktu sekitar dua jam-an dari awal perjalan sampai akhirnya Bubu dan teman-teman Bubu bisa melihat Curug Kembar Lembah Purba! Curug ini seperti berada di lembah yang dikelilingi oleh tebing dan pohon-pohon serta tanaman yang sangat lebat!

Begitu Curug Kembar mulai terlihat dari kejauhan, rasanya kayak hati Bubu langsung dipenuhi rasa bahagia yang susah, deh, buat digambarkan dengan kata-kata. Hehe… 

Berjalan ke Curug Kembar Lembah Purba sudah disediakan pegangan tali di sisi kanan dan kirinya. Di bagian bawah juga sudah ada jalur dari kayu dengan alas anti licin sehingga memudahkan pengunjung untuk berjalan mendekati Curug Kembar Lembah Purba. 


curug-kembar-lembah-purba-sukabumi


Kebayang semua perjuangan panjang dan rasa takut saat melewati jembatan seakan terbayar lunas begitu tiba di depan curug yang megah ini. Air terjun yang tepat berada di depan Bubu sangat tinggi menjulang dan alirannya sangat deras. Bahkan dari jarak beberapa meter, cipratan airnya sudah mampu membasahi tubuh, memberikan sensasi menyegarkan setelah perjalanan panjang.

Semakin mendekati curug Bubu juga mulai kesulitan untuk mengabadikan momen karena cipratan airnya benar-benar membuat handphone Bubu basaaah! :D 

Makanya Bubu berpikir, “Oh, mungkin, memang Bubu diberi kesempatan untuk lebih menikmati curug ini tanpa terdistraksi memvideokan atau mengambil foto terlalu lama…”

Rasa haru begitu sampai di Curug Kembar Lembah Purba pun nggak bisa Bubu sembunyikan. Melihat keindahan alam yang masih begitu murni sambil mengingat perjuangan menuju ke sini benar-benar membuat Bubu bersyukur. 

Sampai-sampai Bubu pelukan sama teman Bubu yang bernama Nita, yang mengajak Bubu dan teman-teman lainnya ke tempat ini… Sampai mau nangis Bubu, tuuuuh… :D 

Saking senangnya ada di sini, Bubu nggak hanya sekali melewati Curug Kembar Lembah Purba. Tapi sampai dua atau tiga kali, deh, Bubu bolak-balik melewatinya… 

Kena cipratan air nggak masalah sama sekali. Malah Bubu seneng banget layaknya anak kecil yang lagi main hujan-hujanan… :)


Baca Juga: Perjalanan Depok - Ciletuh Sukabumi dengan Motor


Namun, Perjalanan Belum Usai….

Setelah puas menikmati keindahan Curug Kembar, Bubu dan teman-teman harus bersiap untuk perjalanan pulang. Ternyata, tantangan belum berakhir! 

Jalur kembali mengharuskan kami melewati jembatan panjang lainnya yang menanjak dan sangat menguras tenaga. Huaaah, rasanya udah nggak kuat, tapi harus dikuat-kuatin supaya bisa langsung ke penginapan dan nggak makan waktu lebih lama lagi di perjalanan. 

Karena tantangan ini, rasanya kebahagiaan yang tadi Bubu rasakan di depan Curug Kembar Lembah Purba  sedikit memudar digantikan oleh rasa lelah yang luar biasa. 

Namun, momen ini juga menjadi pengingat untuk Bubu supaya nggak terlalu larut dalam euforia ataupun kesedihan. Semua emosi harus dijalani dengan seimbang agar perjalanan tetap terasa menyenangkan hingga akhir. :) 

Gimana, Manteman setuju juga nggak sama hal ini?


curug-kembar-lembah-purba-sukabumi


Kalau Manteman ingin mencoba wisata yang lebih menantang dan dekat dengan alam, perjalanan ke Curug Kembar Lembah Purba patut banget untuk dicoba! 

Perjalanan menuju curug ini sendiri mengajarkan Bubu tentang pentingnya keberanian, ketahanan, dan juga rasa syukur. Jadi, sudah siap untuk menaklukkan Curug Kembar Lembah Purba? :) 


Dita Indrihapsari (Bubu Dita)

@rumikasjourney







cerita-staycation-di-royal-safari-garden


Akhirnya kesampaian juga untuk staycation di Royal Safari Garden! Ini dia salah satu akomodasi yang ter-family friendly di kawasan Puncak, Bogor. 

Royal Safari Garden mudah sekali dikenali. Lokasinya tepat di sisi sebelah kiri Jalan Raya Puncak - Gadog Cisarua kalau dari arah Bogor. Bentuk bangunannya sangat unik, berbeda dengan bangunan-bangunan lain di sekitarnya. 

Terdapat bangunan yang berbentuk seperti kubah atau sangkar dengan berbagai ornamen patung hewan di bagian depannya. 

Setiap kali ke Puncak Bubu juga suka membayangkan bisa menginap di Royal Safari Garden… :D Kalau Yaya Indro sendiri ternyata sudah pernah menginap di tempat ini saat masih SMA! 

Wah, pas Bubu baca cerita tentang Royal Safari Garden memang sejarahnya sudah panjang banget! Penginapan ini awal dibangun pada 1979. Awalnya hanya penginapan kecil, kemudian berkembang menjadi hotel melati. Sampai akhirnya kini telah menjelma menjadi hotel dan resort besar dengan luas 14 hektar! Keren banget, ya, perkembangannya. 

Royal Safari Garden  juga merupakan bagian dari PT Royal Safari Indonesia yang menaungi berbagai Taman Safari dan penginapan lainnya. Lokasi Royal Safari Garden  dengan Taman Safari Bogor pun nggak terlalu jauh. 

Bubu menyarankan kalau menginap di sini juga sekalian ke Taman Safari Bogor karena dapat diskon yang lumayan, lho! Cek cerita selengkapnya soal Royal Safari Garden di postingan ini, ya! :)  


Disambut Lobby Luas dan Lapang

Begitu masuk ke dalam Royal Safari Garden, Bubu dan anak-anak di drop Yaya di lobby hotel. Sementara Yaya mencari tempat untuk parkir. 

Saat itu waktu sudah menunjukkan hampir setengah tiga sore. Begitu masuk ke lobby, Bubu melihat ruangan yang lapang dan sangat luas. Ada banyak tempat untuk duduk dan menunggu juga. 

Terdapat beberapa staf hotel yang berjaga di  resepsionis dan Bubu pun bisa melakukan proses check in dengan cepat. Nah, saat di resepsionis inilah Bubu diberikan kertas berupa map atau peta Royal Safari Garden.


staycation-di-royal-safari-garden

staycation-di-royal-safari-garden


Asli, di sini Bubu rada kaget karena Bubu sebelumnya memang nggak menyangka kalau penginapan ini seluas ituuu! :D Apalagi Bubu sekeluarga juga menginap di Hotel Panda yang lokasinya ada di paling ujung belakangan kawasan Royal Safari Garden. :D kebayang kalau jalan kaki lumayan jauh… :D 

Nah, menariknya di bagian lobby hotel ini juga terdapat tempat ngopi, toko souvenir, beberapa kursi pijat, hingga beberapa toko temporer. Ada juga tempat khusus photobooth, lho. Nggak cuma satu aja, tapi Bubu melihat dua atau tiga gitu… :D benar-benar memanjakan untuk para pengunjung dan tamu yang mau eksis, sih… :D 


royal-safari-garden-puncak


Oiya, lobby dengan resepsionis sini juga ternyata ada di lantai atas. Bagian bawahnya terdapat restoran D’Savana, tempat breakfast para tamu hotel. Restorannya sangat luas dengan tema modern. 


Pengalaman Menginap di Tipe Kamar Deluxe Panda 

Usai selesai proses check in dan berkeliling sebentar di sekitar lobby dan restoran, Bubu sekeluarga menuju mobil untuk kemudian menuju Hotel Panda yang berada di bagian belakang Royal Safari Garden Hotel.

Meski ada di bagian belakang, tapi Hotel Panda ini berada di dekat Pulau reptil, salah satu fasilitas gratis yang ada di Royal Safari Garden. Selain itu juga ada area pancing di Pulau Reptil yang bisa jadi salah satu aktivitas di sini. 

Hotel Panda yang berada di Royal Safari Garden merupakan bangunan hotel terbaru dibandingkan dengan bangunan hotel lainnya. Tapi, ya, itu posisinya bener-bener di pojokan… :D 

Tapi karena membawa kendaraan pribadi, mobil bisa langsung diparkir di depan Hotel Panda. Kebetulan, Bubu sekeluarga juga mendapat kamar di lantai bawah yang persis di depan tempat parkir. Alhasil mobil bisa diparkir di depan kamar, deh. Enak, nggak ribet hehehe… 

Sebenarnya Hotel Panda di Royal Safari Garden Hotel terdiri dari tiga lantai. Manteman juga bisa memilih untuk di lantai atas, ya. Tentunya disediakan lift juga, kok. 


royal-safari-garden-hotel-panda


Memasuki kawasan Hotel Panda, ada gapura dengan ornamen Negeri Tirai Bambu. Ada juga beberapa patung panda baik di luar bangunan maupun di dalam bangunan hotel. 

Selain itu ada juga ornamen bambu-bambu di bagian atap di setiap kamar hotel yang menghadap keluar. Lumayan, ya, nuansa Tiongkok asal panda cukup terasa di sini… :) 

Nah, di Hotel Panda ini Bubu booking tipe kamar deluxe. Begitu membuka pintu kamar dan melihat bagian dalamnya, ternyata kamar deluxe di sini cukup luas. Di kamar yang Bubu tempati terdapat kasur double yang sepertinya digabung dari kasur twin bed. Jadi kasurnya lumayan besar, ya. 


royal-safari-garden-kamar-panda


Di sebelah kasur juga terdapat dua meja dan ada satu sofa. Menariknya ada lemari terbuka yang cukup besar juga. Di sinilah kami sekeluarga bisa menaruh tas dan segala bawaan.

Selain itu, di bagian depan bed juga terdapat tv 32 inch, meja kerja hingga pantry. Bubu suka banget, sih, desain kamarnya compact gitu. Apalagi mengusung gaya modern tapi tetap dengan ornamen kayu yang mendominasi. Terlebih ada satu sisi tembok dari bata ekspos putih. Wah, Bubu suka banget! :D 

Untuk kamar mandinya juga lumayan luas, meski nggak besar, ya. Untuk kamar mandinya didominasi nuansa abu-abu. Yang Bubu suka cermin di kamar mandinya berbentuk kotak dengan sisi yang tumpul. Di sini juga disediakan amenities lengkap dan hair dryer, ya. 


royal-safari-garden-kamar-panda

royal-safari-garden-kamar-panda


Satu hal juga yang Bubu suka di Hotel Panda ini adalah adanya banyak pohon-pohon di bagian depan bangunan. Kesannya jadi adem, ya, kan. 

Untuk rate per malamnya sendiri, waktu itu Bubu kena di Rp 1,2 juta/malam saat weekend, ya. Bubu booking di Traveloka. Nah, alhamdulillah banget waktu itu Bubu pakai voucher menang lomba blog Traveloka Creatifiliate jadi rate per malam itu dipotong voucher sebesar Rp 300 ribu. :D Jadi, totalnya sekitar Rp 900 ribuan, ya. 

Hanya satu malam menginap di kamar Deluxe Panda ini Bubu, Yaya, Boo, dan Mika bisa istirahat dengan sangat pulas. Untuk kemudian keesokan harinya kami mengeksplorasi berbagai spot di Royal Safari Garden. 


Baca Juga: Hotel di Dekat Taman Safari Bogor


Kamar Hotel Tematik Lainnya di Royal Safari Garden

Selain hotel dengan tema panda, di Royal Safari Garden juga terdapat bangunan hotel dengan tema hewan lainnya, yaitu:


Cendrawasih Hotel

Inilah bangunan hotel yang paling dekat dengan lobby. Bangunan Hotel Cendrawasih juga termasuk bangunan lama dna terkesan tradisional, ya. Tapi kalau Bubu lihat gambar kamar yang ada di website Royal Safari Garden, bagian dalam kamarnya sudah modern, kok. 

Hotel Cenderawasih ini juga dekat dengan fasilitas waterpark dna berbagai fasilitas lainnya di Royal Safari Garden. 


Giraffe Hotel

Bagi Manteman yang suka jerapah, cocok nih untuk menginap di Hotel Giraffe… :D Bangunan hotel Giraffe tampak modern dengan empat lantai. Kamarnya pun luas dan terkesan terang. 

Nah, kalau Hotel Giraffe lokasinya dekat dengan Bird Park serta berbagai fasilitas permainan di Royal Safari Garden. 


Leopard Hotel

Bangunan Hotel Leopard lebih masuk lagi ke bagian dalam dibandingkan dengan Giraffe dan Cenderawasih. Hotel Leopard terdiri dari empat lantai dan di bagian rooftop-nya terdapat Sky Garden Resto. 

Oiya, disamping bangunan hotel, Royal Safari Garden juga memiliki beberapa tipe bungalow, seperti Bungalow Lion, Bungalow Zebra, Bungalow Elephant, dan Bungalow Dolphin.

Nah untuk lebih jelasnya di mana saja lokasi hotel-hotel tematik dan bungalow-bungalow yang ada di tempat ini, Manteman bisa melihat peta Royal Safari Garden Hotel di bawah ini, ya…


peta-royal-safari-garden


Breakfast dengan Suasana Safari

Sebelum menginap di Royal Safari Garden, Bubu sempat melihat beberapa konten di social media yang menyoal tentang sarapan di tempat ini. Ada yang kecewa karena rasanya biasa aja, pilihannya kurang banyak, standar banget, dan lainnya. 

Nah, tapi saat Bubu menginap dan sarapan di sana perasaan Bubu , sih, fine-fine aja, ya. Pilihan makanan cukup beragam dan rasanya juga lumayan, kok. Oiya, untuk additional breakfast-nya juga masih reasonable, yaitu sebesar Rp 138 ribu/pax.


restoran-royal-safari-garden

menu-restoran-royal-safari-garden


Tempat sarapan di Royal Safari Garden berada di Restoran De’Savanna. Restorannya cukup besar dan disediakan banyak kursi dan meja makan. Bagi yang mengajak bayi juga tersedia baby chair. 

Beruntung banget Bubu sekeluarga sampai di restoran ini masih tergolong pagi, jadi suasana pun masih cenderung sepi. Kami duduk di dekat area Africa Village yang hanya dibatasi kaca tembus pandang. :D Dari tempat duduk ini, kami bisa melihat zebra dari kejauhan. 


Menikmati Fasilitas Gratis di Royal Safari Garden 

Staycation di Royal Safari Garden Hotel artinya kita bisa menikmati segala fasilitas yang gratis di tempat ini. Fasilitas gratisnya juga nggak kaleng-kaleng, lho. Malah fasilitas gratis ini oke banget dan bikin anak-anak betah sampai-sampai minta untuk staycation di sini lagi… :D


Splash Waterpark

Ini dia fasilitas gratis di Royal Safari Garden yang jadi favorit anak-anak. Splash Waterpark merupakan tempat main air dengan berbagai permaiann seru di dalamnya. 


fasilitas-waterpark-royal-safari-garden

fasilitas-waterpark-royal-safari-garden

Ada beberapa slider, ember tumbah hingga senapan air! Selain itu juga ada kolam air hangat juga, lho di dalamnya. 

Nah, Bubu dna anak-anak langsung ke Splash Waterpark selepas breakfast di restoran. Sata itu Splash Waterpark baru buka dan masih sepi. Asik banget bsia puas main di sini. 


Bird Park

Nggak nyangka kalau Bird Park di Royal Safari Garden ternyata tempatnya seluas itu! Dan banyak banget jenis burung yang ada di dalamnya. 

Di Bird Park ini juga pengunjung bisa berada dekat sekali tanpa penghalang dengan beberapa jenis burung. Bubu aja sampai kaget kalau ada burung merak biru dan burung merak putih yang seliweran jalan di dekat Bubu… :D 


bird-park-royal-safari-garden

bird-park-royal-safari-garden


Pulau Reptil

Nah, ini dia fasilitas gratis di Royal Safari Garden yang sempat Bubu singgung di awal cerita. Lokasinya ada di Hotel Panda tempat kami menginap. 

Di sini ada beberapa hewan reptil dari kura-kura buaya, ular, dan lainnya. Menariknya bentuknya memang seperti pulau yang dikelilingi danau buatan. Seru juga keliling di Pulau Reptil ini dan melihat kehidupan hewan reptil dari dekat. 


pulau-reptil-royal-safari-garden

pulau-reptil-royal-safari-garden


Mobil Wara-Wiri

Royal Safari Garden juga menyediakan mobil wara-wiri yang berkeliling dan bisa dinaiki tanpa biaya. Tapi untuk bisa naik mobil wara-wiri ini ada jadwalnya, ya.

Mobil ini akan berkeliling area Royal Safari Garden dan jika mau naik dari Hotel Panda ke bagian depan atau sebaliknya ada jadwal yang bisa diikuti. :)

Lumayan banget, sih, ada mobil ini. Kami sekeluarga sempat menaikinya saat dari restoran ke kamar… :D


fasilitas-di-royal-safari-garden


Fasilitas Lainnya di Royal Safari Garden

Selain fasilitas gratis, Royal Safari Garden Hotel juga memiliki banyak sekali fasilitas lainnya yang berbayar. 


Fasilitas Olahraga

Tenis meja, badminton, sepeda single, sepeda tandem, billiard, golf mini, panahan, memancing. 


Animal Recreation

Menunggang kuda, menunggang unta, memberi makan jerapah, memberi makan walabi, memberi makan burung, memberi makan ikan, memberi makan kuda poni, memberi makan burung merak, memberi makan bebek, foto dengan hewan-hewan. 


Africa Adventure

Breakfast bersama jerapah, memberi makan zebra, memberi makan lemur, memberi makan llama, memberi makan nyala, memberi makan rusa, dan lainnya. 


Riding

Paddle Boat, mini train, carousel, bumper car, farmer kart


Outbond 

Paintball shooting, paintball war games, flying fox panjang, flying fox pendek, high rope.


Kids Playground

Weekend Only 

Painting Patterns Rp 30 ribu /30 menit;

Sand Drawing Education Rp 25 ribu /30 menit;

Playing Kinetic Sand Rp 25 ribu /30 menit;

Sand Painting & Painting Patterns Rp 50 ribu /30 menit.


Game Room


Untuk fasilitas selengkapnya di  Staycation di Royal Safari Garden, Manteman bisa langsung aja cek ke website atau akun media sosialnya, ya...


Baca Juga: Mandapa Kirana Resort Sentul


Harga Tiket Masuk Royal Safari Garden (Pengunjung Non Menginap)

Ya, dengan segudang fasilitas yang ada di dalamnya dan luasnya kawasan, Royal Safari Garden Hotel juga terbuka untuk pengunjung umum yang tidak menginap di dalamnya. 

Menarik banget, kan. Hotel ini bisa jadi alternatif tempat liburan juga saat Manteman dna keluarga ada di Puncak. 

Nah, tentunya tetap ada tiket masuknya, ya. Berikut harga tiket masuk Royal Safari Garden bagi non pengunjung menginap: 


Weekday: Rp 30.000,-

Weekend: Rp 35.000,-


Menurut Bubu harga tiket masuknya cukup terjangkau. Apalagi harga tiket masuk ini sudah termasuk Bird Park dan Animal Show di Bird Park. Gimana tertarik nggak buat wisata keluarga di sini tanpa menginap? :) 


Staycation di Royal Safari Garden Diskon Masuk Taman Safari!

Paling enak memang staycation di Royal Safari Garden sekalian main ke Taman Safari Bogor. Tapi saran Bubu kalau bisa menginapnya selama dua malam, ya. 

Jadi, Manteman bisa check in di Royal Safari Garden Hotel dan menikmati segala fasilitasnya sampai sore. 

Baru keesokan harinya Manteman bisa eksplor Taman Safari Bogor. Setelah itu lanjut lagi menginap di Royal Safari Garden dan mengeksplor fasilitas yang belum sempat dicoba di penginapan ini. :D  

Nah, kalau menginap di Royal Safari Garden dan ke Taman Safari Bogor memnag ada diskonnya. Lumayan banget potongannya, lho. Cek di bawah ini, ya.

staycation-di-royal-safari-garden-taman-safari


Bubu sekeluarga belum nyoba, nih, ke Taman Safari dna lanjut staycation di Royal Safari Garden. Mungkin di lain waktu perlu juga dicoba…. :D 



Dita Indrihapsari (Bubu Dita)

@rumikasjourney




 

5-langkah-penting-saat-anak-muntah


Muntah pada anak tentunya adalah situasi yang banyak membuat orang tua cemas, terutama jika terjadi berulang atau disertai gejala lain. Meskipun biasanya tidak berbahaya, muntah dapat menjadi tanda dari kondisi yang lebih serius. 

Oleh karena itu, penting bagi orang tua untuk memahami bagaimana menangani anak yang muntah dengan langkah-langkah yang tepat. Ini misalkan seperti mengetahui kapan anak harus dibawa ke dokter atau cukup diberi minuman untuk masuk angin. 

Karena itu, sila simak artikel ini sampai selesai. Sebab, artikel ini akan membahas lima langkah penting yang perlu dilakukan untuk membantu anak pulih dan mencegah komplikasi.


1. Langkah Pertama yang Harus Dilakukan saat Anak Muntah

Ketika anak muntah, respons pertama yang Anda berikan sangat penting untuk kenyamanan dan keselamatannya. Langkah awal ini bertujuan untuk menenangkan anak dan mencegah masalah lebih lanjut akibat muntah. Berikut adalah langkah-langkah yang dapat Anda dilakukan:

  • Posisi yang Tepat: Pastikan anak berada dalam posisi tegak atau miring. Hal ini bertujuan untuk mencegah aspirasi yaitu masuknya muntahan ke saluran pernapasan yang dapat menyebabkan komplikasi serius seperti pneumonia aspirasi.

  • Berikan Waktu untuk Beristirahat: Setelah muntah, biarkan perut anak beristirahat selama 30–60 menit sebelum memberikan makanan atau minuman. Sebab, memberi makanan terlalu cepat dapat memicu muntah kembali.

  • Ciptakan Lingkungan yang Nyaman: Bersihkan wajah dan mulut anak dengan lembut menggunakan kain basah. Pastikan lingkungan anak tenang dan nyaman untuk membantu mereka merasa lebih baik.


2. Tanda-tanda bahwa Anak Perlu Dibawa ke Dokter

Muntah sering kali disebabkan oleh kondisi ringan seperti gangguan pencernaan atau masuk angin. Mengidentifikasi tanda-tanda ini dengan cepat dapat membantu Anda mengambil langkah yang tepat dan mencegah kondisi anak semakin buruk. Namun, ada beberapa tanda yang menunjukkan perlunya penanganan medis sesegera mungkin:

  • Durasi Muntah yang Berkepanjangan: Jika anak terus muntah lebih dari 12 jam (pada bayi) atau lebih dari 24 jam (pada balita). Ini dapat menjadi indikasi adanya masalah kesehatan yang lebih serius seperti infeksi atau obstruksi pencernaan.

  • Gejala Tambahan: Tanda-tanda lain seperti demam tinggi, diare berat, nyeri perut yang tak tertahankan, leher kaku, atau ruam kulit memerlukan konsultasi medis segera. Sebab, gejala-gejala tersebu bisa menunjukkan adanya infeksi atau kondisi medis tertentu.

  • Tanda Dehidrasi: Dehidrasi adalah risiko utama saat anak muntah. Maka dari itu, perhatikan tanda-tanda dehidrasi seperti mulut kering, mata cekung, tangisan tanpa air mata, atau frekuensi buang air kecil yang sangat berkurang. 

  • Isi Muntah yang Tidak Normal: Perhatikan apakah muntahan anak berwarna kehijauan (mengindikasikan empedu) atau mengandung darah. Sebab, ini adalah tanda peringatan yang harus segera ditangani oleh dokter.


3. Makanan dan Minuman yang Aman untuk Anak setelah Muntah

Setelah muntah, pemberian makanan dan minuman perlu dilakukan secara hati-hati untuk membantu tubuh anak pulih tanpa memperburuk kondisinya. Proses ini perlu dilakukan secara bertahap, mulai dari cairan hingga makanan padat, sesuai dengan toleransi anak. Berikut adalah tahapan yang dapat Anda ikuti:

  • Cairan Rehidrasi: Mulailah dengan memberikan cairan rehidrasi seperti air putih, larutan oralit, atau kaldu bening dalam jumlah kecil. Cairan ini membantu menggantikan elektrolit yang hilang dan mencegah dehidrasi.

  • Makanan Bertekstur Lembut: Ketika anak sudah mampu menahan cairan, perkenalkan makanan ringan seperti pisang, nasi tim, kentang rebus, atau bubur. Pilihan makanan ini mudah dicerna dan memberikan energi dan tidak terlalu membebani sistem pencernaan.

  • Hindari Makanan yang Berat: Jauhkan anak dari makanan berlemak, pedas, atau berserat tinggi. Ini karena makanan ini dapat memperparah gangguan pencernaan.


4. Pentingnya Menjaga Hidrasi Anak saat Muntah

Memastikan anak tetap terhidrasi adalah langkah penting dalam mendukung pemulihan mereka. Sebab, dehidrasi adalah salah satu risiko utama yang harus diwaspadai saat anak muntah. Kehilangan cairan melalui muntahan dapat mempengaruhi fungsi tubuh secara keseluruhan. Untuk menjaga hidrasi, perhatikan hal berikut:

  • Berikan Cairan Bertahap: Alih-alih memberikan cairan dalam jumlah besar sekaligus, tawarkan dalam porsi kecil, misalnya 1–2 sendok makan setiap 10–15 menit. Cara ini membantu tubuh anak menyerap cairan dengan lebih baik.

  • Pilih Jenis Cairan yang Tepat: Selain air putih, Anda dapat memberikan larutan oralit untuk menggantikan elektrolit yang hilang. Jus apel yang diencerkan juga bisa menjadi pilihan, tetapi hindari minuman berkarbonasi atau jus yang terlalu asam.

  • Pantau Gejala Dehidrasi: Jika anak tetap tampak lemas, jarang buang air kecil, atau menunjukkan gejala dehidrasi lainnya meskipun telah diberikan cairan, segera cari bantuan medis.


5. Tips Mencegah Anak Muntah akibat Masuk Angin

Masuk angin adalah salah satu penyebab umum muntah pada anak. Ini terutama  karena Indonesia adalah negara dengan iklim tropis. Langkah-langkah pencegahan ini dapat membantu mengurangi risiko anak muntah akibat masuk angin sekaligus meningkatkan kesejahteraan mereka.Berikut beberapa langkah pencegahan yang dapat Anda lakukan:

  • Jaga Tubuh Tetap Hangat: Pastikan anak mengenakan pakaian yang sesuai dengan suhu lingkungan. Gunakan jaket atau selimut jika berada di tempat dingin untuk menghindari kedinginan.

  • Hindari Paparan Angin Langsung: Batasi paparan anak terhadap angin kencang, baik di ruangan ber-AC maupun saat berkendara dengan kendaraan terbuka.

  • Pijat dengan Minyak Hangat: Pijat perut anak dengan lembut menggunakan minyak telon atau minyak kayu putih. Selain memberikan rasa hangat, pijatan ini juga dapat membantu mengurangi kembung.

  • Pola Makan yang Teratur: Berikan makanan dalam porsi kecil tetapi sering, sehingga perut anak tidak kosong terlalu lama. Pola makan ini juga membantu menjaga kadar gula darah tetap stabil.

Muntah pada anak memang bisa membuat panik. Tetapi, dengan penanganan yang tepat, Anda dapat membantu anak pulih dengan cepat dan mencegah komplikasi. Mulai dari mengenali tanda bahaya, mengambil langkah pertama yang benar, memberikan makanan dan minuman yang aman, menjaga hidrasi, hingga mencegah muntah akibat masuk angin. 


Setiap langkah ini memiliki peran penting dalam menjaga kesehatan anak. Harapannya, artikel ini dapat menjadi panduan untuk menghadapi situasi dengan lebih tenang dan terinformasi. 


Newer Posts
Older Posts

HELLO!


Hello, There!
Hello, There!

Halo, saya Dita Indrihapsari (Bubu Dita), penulis di blog Rumika's Journey. Blog ini banyak bercerita tentang perjalanan saya sekeluarga ke berbagai tempat asyik dan menarik... Happy Reading!


Find More



Blog Archive

  • ▼  2025 (27)
    • ►  April (5)
    • ►  March (8)
    • ►  February (9)
    • ▼  January (5)
      • Menelusuri Pameran “Membangun di Lahan Basah” Muse...
      • Private Walking Tour Kebun Raya Bogor
      • Pengalaman Seru yang Membuat Terharu di Curug Kemb...
      • Cerita Staycation di Royal Safari Garden
      • Jangan Langsung Panik! 5 Langkah Penting Saat Anak...
  • ►  2024 (116)
    • ►  December (8)
    • ►  November (12)
    • ►  October (10)
    • ►  September (12)
    • ►  August (11)
    • ►  July (10)
    • ►  June (11)
    • ►  May (8)
    • ►  April (5)
    • ►  March (11)
    • ►  February (9)
    • ►  January (9)
  • ►  2023 (108)
    • ►  December (10)
    • ►  November (8)
    • ►  October (10)
    • ►  September (12)
    • ►  August (8)
    • ►  July (12)
    • ►  June (7)
    • ►  May (9)
    • ►  April (6)
    • ►  March (10)
    • ►  February (8)
    • ►  January (8)
  • ►  2022 (9)
    • ►  December (1)
    • ►  November (1)
    • ►  October (1)
    • ►  September (1)
    • ►  August (3)
    • ►  July (2)
  • ►  2021 (7)
    • ►  December (3)
    • ►  June (2)
    • ►  March (1)
    • ►  February (1)
  • ►  2020 (7)
    • ►  December (2)
    • ►  September (1)
    • ►  May (3)
    • ►  January (1)
  • ►  2019 (39)
    • ►  October (3)
    • ►  September (2)
    • ►  August (2)
    • ►  July (6)
    • ►  June (3)
    • ►  May (2)
    • ►  April (5)
    • ►  March (6)
    • ►  February (7)
    • ►  January (3)
  • ►  2018 (42)
    • ►  November (1)
    • ►  September (4)
    • ►  August (4)
    • ►  July (3)
    • ►  June (4)
    • ►  May (6)
    • ►  April (5)
    • ►  March (5)
    • ►  February (5)
    • ►  January (5)
  • ►  2017 (61)
    • ►  December (3)
    • ►  November (4)
    • ►  October (7)
    • ►  September (5)
    • ►  August (3)
    • ►  July (4)
    • ►  June (3)
    • ►  May (5)
    • ►  April (4)
    • ►  March (6)
    • ►  February (9)
    • ►  January (8)
  • ►  2016 (47)
    • ►  December (5)
    • ►  November (4)
    • ►  October (5)
    • ►  September (4)
    • ►  August (8)
    • ►  July (2)
    • ►  June (5)
    • ►  May (2)
    • ►  April (1)
    • ►  March (3)
    • ►  February (4)
    • ►  January (4)
  • ►  2015 (13)
    • ►  December (4)
    • ►  November (3)
    • ►  October (6)

recent posts

Sponsor

Community

Blogger Indonesia

Blogger Indonesia

Blogger Indonesia
FOLLOW ME @rumikasjourney

Created with by beautytemplates