facebook twitter instagram
  • Home
  • About Rumikas Journey
  • Categories
    • Cerita Bubu
    • Destinasi
    • Hotel/Penginapan
    • Tips
    • Kuliner
    • MuseumItineraryTheme Park

Rumika's Journey

Domi, Anti Kutu Kasur! Ini 10 Cara Ampuh Membasmi Kutu Kasur Secara Alami 


Tidur nyenyak tentunya jadi hak setiap orang. Namun, kehadiran kutu kasur atau tungau bisa mengganggu kualitas istirahat, bahkan menimbulkan masalah kulit seperti gatal-gatal dan iritasi.

Serangga kecil ini hidup di celah-celah kasur, bantal, dan bagian tempat tidur lainnya. Kalau nggak segera dibasmi, kutu kasur bisa berkembang biak dengan cepat dan menyebabkan gangguan kesehatan.

Cara Menghilangkan Kutu Kasur

Berikut ini adalah 10 cara menghilangkan kutu kasur secara alami, lengkap dengan langkah-langkahnya.

1. Semprotkan Cuka Putih

Cuka putih mengandung asam asetat yang mampu membunuh kutu kasur dan larvanya. Caranya:

  • Masukkan cuka putih ke dalam botol semprot.

  • Semprotkan langsung ke area kasur yang terinfeksi.

  • Biarkan mengering secara alami.

  • Ulangi setiap hari selama beberapa hari untuk hasil maksimal.

2. Cuci Kasur dan Seprai dengan Air Panas 

Suhu yang tinggi bisa membunuh kutu kasur, larva, dan telurnya.

  • Lepaskan semua seprai, sarung bantal, dan selimut.

  • Cuci kasur menggunakan air panas minimal 60 derajat Celcius.

  • Keringkan di bawah sinar matahari langsung atau mesin pengering suhu tinggi.

3. Semprotkan Air Garam 

Air garam ternyata juga dianggap bisa mengeringkan tubuh kutu kasur dan membuat kutu mati.

  • Larutkan dua sendok makan garam ke dalam satu liter air.

  • Tuang ke dalam botol semprot.

  • Semprotkan secara merata ke seluruh permukaan kasur.

  • Biarkan mengering.

4. Gunakan Essential Oil

Beberapa minyak esensial seperti tea tree oil, lavender atau eucalyptus memiliki sifat antimikroba dan pengusir serangga. Minyak esensial juga dapat digunakan untuk menghempaskan kutu kasur.

  • Campurkan 10-15 tetes minyak esensial ke dalam 500 ml air.

  • Semprotkan ke area kasur dan tempat tidur.

  • Ulangi setiap beberapa hari.

5. Taburkan Baking Soda 

Baking soda mampu menyerap kelembaban dan membunuh kutu kasur. Cara penggunaannya:

  • Taburkan baking soda secara merata di seluruh permukaan kasur.

  • Biarkan selama minimal 1 jam.

  • Vakum kasur untuk mengangkat baking soda dan kutu mati.

6. Vakum Kasur Secara Rutin

 Penyedot debu bisa membantu mengangkat kutu kasur dan telurnya.

  • Gunakan vakum dengan nozzle kecil untuk menjangkau celah-celah kasur.

  • Vakum seluruh permukaan kasur, bantal, dan pinggiran tempat tidur.

  • Jangan lupa buang kantong vakum setelah digunakan.

7. Keringkan Kasur di Bawah Sinar Matahari 

Sinar UV dari matahari bisa membunuh kutu dan mengurangi kelembaban di kasur.

  • Bawa kasur ke luar rumah saat matahari terik.

  • Jemur selama kurang lebih 4 jam pada setiap sisinya.

8. Gunakan Daun Neem (Mimba) 

Masih asing dengan nama daun ini? Daun neem memang berasal dari India, namun di Indonesia juga ada, kok. Di marketplace pun banyak yang menjual daun ini atau eksktraknya. 

Daun neem memiliki sifat antimikroba, antioksidan, antijamur, antibakteri, antiparasit, dan serangga pun nggak menyukainya.

  • Tumbuk daun neem segar dan taburkan di atas kasur.

  • Diamkan selama beberapa jam, lalu bersihkan dengan vakum.

Selain daunnya langsung, ekstrak daun neem yang berbentuk spray juga bisa digunakan dalam memberantas kutu kasur. Langsung semprotkan saja spray daun neem pada seluruh sisi kasur. 

9. Semprot Alkohol 70% 

Alkohol 70% juga bisa membantu membunuh kutu kasur secara instan.

  • Semprotkan alkohol 70% langsung ke area yang dicurigai ada kutu.

  • Pastikan ruangan berventilasi baik karena alkohol mudah menguap.

10. Gunakan Silica Gel 

Silika gel menyerap kelembaban dan membunuh kutu dengan mengeringkannya.

  • Letakkan beberapa sachet silica gel di bawah kasur atau di sela-sela ranjang.

  • Ganti setiap beberapa minggu agar tetap efektif.


Rekomendasi Kasur Domi, Tidur Nyaman Bebas Tungau

Setelah melakukan berbagai cara menghilangkan kutu kasur, langkah pencegahan juga nggak kalah penting. Salah satu cara terbaik adalah menggunakan kasur yang sudah dilengkapi kain cover anti tungau, seperti kasur Domi.

Kain cover anti tungau dari Domi dirancang khusus dengan menggunakan teknologi yang mampu menolak masuknya tungau dan alergen ke dalam permukaan kasur. 

Hal ini tentu sangat bermanfaat bagi kesehatan, terutama untuk:

  • Mengurangi risiko alergi: Tungau adalah pemicu utama alergi, terutama pada anak-anak dan penderita asma.

  • Tidur lebih nyenyak: Kasur yang bersih dan bebas kutu membantu tidur lebih berkualitas.

  • Mencegah infeksi kulit: Dengan nggak adanya kutu, risiko gatal, ruam, dan infeksi kulit lainnya bisa diminimalisir.

Jangan biarkan kutu kasur merusak kualitas hidup Manteman, ya. Yuk terapkan 10 cara ampuh di atas dan pertimbangkan untuk beralih ke kasur Domi dengan kain penutup anti tungau untuk tidur yang lebih sehat dan nyenyak. Selamat tidur!


Dita Indrihapsari (Bubu Dita)

@rumikasjourney


 


Berkali-kali Bubu ke Senayan Park (SPARK), tapi baru tahu beberapa waktu lalu kalau di Senayan Park ada sebuah restoran tepi danau yang menarik banget. Namanya Telaga Senayan!

Ada yang sudah pernah makan di restoran ini?

Bubu baru tahu tentang Telaga Senayan saat Yaya bercerita kalau buka puasa bersama teman-teman kantornya dilakukan di restoran tersebut. Nah, karena experience yang Yaya rasakan ketika bukber di sana, akhirnya Yaya pun mengajak Bubu dan anak-anak untuk bersantap juga di tempat yang sama.  :D 

Nah gitu, dong! Seneng banget, nih Bubu kalau diajak ke tempat baru yang ternyata  bisa Bubu bilang kalau Telaga Senayan lebih dari sekedar restoran biasa!

Restoran ini bukan hanya sekedar tempat untuk menikmati hidangan menu-menunya aja, tapi juga sebuah destinasi yang memanjakan mata dan memberikan sentuhan petualangan yang unik, terutama bagi keluarga yang membawa serta anak-anaknya.


Sensasi Berperahu Menuju Restoran

Salah satu daya tarik utama Telaga Senayan yang langsung memikat hati adalah aksesnya yang nggak biasa. Alih-alih berjalan kaki, pengunjung diajak untuk menikmati perjalanan singkat namun berkesan dengan menaiki perahu yang telah disediakan oleh pihak Senayan Park dan Telaga Senayan. 

Ada sebuah dermaga kecil di bagian belakang Senayan Park dekat danau. Di titik inilah awal petualangan menuju restoran yang berada tepat di seberangnya.

Kebayang, kan, antusiasnya anak-anak saat diajak menaiki perahu. Riak air yang tenang, pemandangan sekitar danau yang asri, serta sensasi bergerak di atas air menjadi pengalaman baru yang menyenangkan.  Baru kali ini, deh, rasanya kami sekeluarga mau makan di restoran mesti naik perahu gini… :D 

Perahunya pun tampak bersih dan terawat dengan baik, ya. Alhasil bisa menambah rasa nyaman dan aman selama perjalanan juga.

Meskipun perjalanan sangat singkat, sekitar 5 menit saja, tapi hal ini memang jadi sebuah pengalaman yang nggak biasa buat keluarga kami… :) 

Oiya, untuk transportasi ini nggak dipungut biaya, ya. Namun ada kotak tip di bagian dalam kapal yang bisa dnegan bebas serta sukarela bagi pengunjung untuk mengisinya. :) 


Restoran yang Luas dan Terkesan Mewah

Menginjakkan kaki di bagian dalam Telaga Senayan, mata Bubu langsung tertuju pada luasnya area restoran. Deretan kursi dan meja tertata rapi, siap menyambut kedatangan para pengunjung dalam jumlah besar. 

Nggak heran, sih, kalau pas kami datang saat musim liburan lebaran jadinya banyak juga rombongan keluarga yang kelihatannya sedang mengadakan halal bi halal atau pertemuan keluarga di restoran ini. 

Desain interior restorannya pun terasa hangat menciptakan suasana yang nyaman untuk bersantap bersama keluarga, teman, maupun kolega. Penataan ruang yang apik juga memberikan kesan lega dan nggak sumpek, meskipun restoran sedang ramai.

Dengan kapasitas yang besar ini, Telaga Senayan menurut Bubu bisa menjadi pilihan ideal untuk berbagai acara, mulai dari makan siang keluarga, pertemuan bisnis, hingga acara perayaan yang lebih besar. 


Berbagai Menu di Telaga Senayan

Setelah menikmati perjalanan perahu yang menyenangkan dan terkesan dengan luasnya restoran, saatnya memanjakan lidah dengan beragam menu yang ditawarkan.

Telaga Senayan menyajikan hidangan khas Indonesia yang kaya akan cita rasa. setelah melihat buku menu dan menimbang-nimbang, akhirnya Bubu sekeluarga sepakat untuk memesan beberapa menu berikut ini:

- Cumi Bakar yang Empuk: Menu cumi bakar menjadi bintang di meja makan kami. Tekstur cumi yang empuk dan nggak alot sama sekali kelihatannya memang menunjukkan kualitas bahan baku yang segar dan teknik memasak yang tepat. Bumbu bakarnya juga meresap sehingga memberikan cita rasa gurih 

- Nasi Bakar yang Mengenyangkan: Nasi bakar Telaga Senayan juga patut diacungi jempol. Nasi yang dibungkus daun kemudian dibakar menghasilkan aroma yang khas dan menggugah selera. Isian di dalamnya pun beragam termasuk ada cumi juga!

- Nasi Goreng, Menu Pilihan Klasik: Nasi goreng selalu menjadi pilihan aman dan favorit, terutama bagi anak-anak. Nasi goreng di Telaga Senayan disajikan dengan porsi yang pas dengan tambahan telur mata sapi. Bubu nggak sempat mencoba menu nasi goreng ini karena sudah keburu ludes dihabiskan anak-anak. :D 

- Jagung Bakar dengan Bumbu Melimpah: Camilan jagung bakar di sini benar-benar memanjakan lidah, deh. Bumbu yang dioleskan nggak pelit, bahkan masih tersisa cukup banyak sehingga bisa kami sekeluarga manfaatkan sebagai tambahan rasa untuk cumi bakar. Rasa manis dan gurihnya berpadu, menjadikan jagung bakar ini teman yang asyik untuk bersantai sambil menikmati suasana restoran.

- Colenak yang Bikin Nagih: Sebagai penutup yang manis, Bubu memesan colenak. Camilan khas Jawa Barat ini memang juara! Peuyeum atau tapai singkong yang dibakar terasa lembut dan sedikit asam, berpadu sempurna dengan manisnya gula kelapa manis. 

Satu porsi berisi empat buah colenak terasa kurang karena rasanya yang begitu nikmat dan bikin ketagihan. :D 


Toilet Mewah yang Nggak Terduga

Pengalaman di Telaga Senayan ternyata nggak hanya soal makanan dan suasana, tetapi juga detail-detail kecil seperti desain toilet. Siapa yang sangka kalau toilet di restoran ini memiliki desain yang sangat keren. :D 

Dominasi warna hitam memberikan kesan mewah dan elegan. Pencahayaan yang tepat semakin menambah estetika ruangan ini. 

Sepenglihatan Bubu juga kebersihan toilet pun terjaga dengan baik sehingga bisa menambah kenyamanan pengunjung. Apalagi di dalam toiletnya juga disediakan sofa. 


Fasilitas Mushola yang Nyaman dan Cukup Bersih

Bagi pengunjung Muslim, Telaga Senayan juga menyediakan fasilitas mushola yang terletak di bagian luar restoran. Keberadaan mushola ini tentu sangat memudahkan bagi para pengunjung untuk menjalankan ibadah sholat tanpa harus mencari tempat lain. 

Mushola yang disediakan juga sangat diperhatikan kebersihannya dan dilengkapi dengan alat sholat yang memadai. Bahkan yang Bubu lihat di bagian shaf perempuan juga terdapat kursi yang disediakan untuk kenyamanan pengunjung yang mungkin kesulitan untuk duduk di lantai. 

Fasilitas mushola seperti ini rasanya menunjukkan perhatian pihak restoran terhadap kebutuhan beragam pelanggannya, ya. Oiya, dan juga tentunya karyawannya. Semoga, sih, karyawan Musim di Telaga Senayan jadi nggak ada halangan untuk tetap beribadah di tengah kesibukannya dengan adanya fasilitas ini. 


Telaga Senayan menjadi destinasi kuliner yang patut untuk dikunjungi. Pengalaman unik menaiki perahu, luasnya area restoran, kelezatan menu-menu khas Indonesia, desain toilet yang mewah, serta fasilitas mushola yang nyaman menjadi daya tarik tersendiri. 

Restoran ini berhasil menggabungkan konsep bersantap dengan sentuhan petualangan dan kenyamanan. Siapa sangka kan, ke restorannya saja harus naik perahu… :D 


Dita Indrihapsari (Bubu Dita)

@rumikasjourney




Staycation di hotel ini mengingatkan Bubu saat Bubu masih kecil. Bukan karena dulu pernah diajak bermalam di hotel ini sama keluarga, tapi karena bentuk jendela di hotel ini! Hah? Gimana maksudnya? :) 

Yap, ada memori yang muncul saat Bubu sekeluarga berada di Hotel Millennium Sirih Jakarta. Bentuk hotel ini terlihat seperti berbentuk trapesium. Nah, jendela model ini mengingatkan Bubu dengan jendela di rumah Bubu dulu saat asih kecil.

Saat tahun 90-an Bubu ingat banget rumah yang Bubu tempati direnovasi, termasuk ada penambahan ruangan dengan bentuk jendela seperti yang ada di Hotel Millennium Sirih Jakarta ini… :D Hihi rasanya seneng, deh keingetan kembali sama masa kecil dulu berkat bentuk jendela… :) 

Bubu sekeluarga menginap semalam di Hotel Millennium Sirih Jakarta pada masa liburan lebaran. Ya, namanya juga nasib hanya merayakan lebaran di Depok dan Jakarta aja, alhasil Bubu sekeluarga pun coba menikmati libur dengan staycation singkat di jantung ibu kota. 

Pilihan kami jatuh pada salah satu hotel legendaris di Jakarta, Hotel Millennium Sirih Jakarta. Meskipun hanya satu malam, pengalaman yang kami dapatkan sungguh berkesan dan sayang, nih, kalau nggak dibagikan di blog ini… :) 



Menelisik Sejarah dan Daya Tarik Hotel Millennium Sirih Jakarta

Hotel Millennium Sirih bukanlah pemain baru di dunia perhotelan Jakarta. Berdiri kokoh selama bertahun-tahun sejak 1994, hotel ini telah menjadi saksi bisu perkembangan kota Jakarta. 

Keberadaannya yang tetap eksis dan selalu ramai, baik saat weekend maupun musim liburan, membuktikan bahwa hotel ini memiliki daya tarik yang tak lekang oleh waktu. 

Saat Bubu sekeluarga menginap di hotel ini pun ramainya mulai terasa bahkan pada saat check in. Bukan hanya tamu dalam negeri, di hotel ini Bubu juga bertemu dengan beberapa tamu dari mancanegara dengan kebanyakan tamu keluarga. 


Lokasi Hotel yang Sangat Strategis di Jakarta 

Ramainya hotel ini bisa jadi, sih, karena lokasinya yang memang sangat strategis. Hal itu pula yang menjadi salah satu alasan utama kami sekeluarga memilih Hotel Millennium Sirih Jakarta sebagai tempat staycation. 

Berada di pusat kota Jakarta, hotel ini menawarkan akses mudah ke berbagai ikon wisata Jakarta dan pusat perbelanjaan. 

Hotel ini sangat dekat dengan Monumen Nasional atau Monas. Selain itu, beberapa tempat wisata sejarah dan wisata religi menarik lainnya yang juga  berada dalam radius yang cukup dekat dari hotel. Sebut saja Museum Nasional yang menyimpan kekayaan sejarah dan budaya bangsa, Masjid Istiqlal yang megah, dan Gereja Katedral Jakarta. 

Kalau urusan belanja, Hotel Millennium Sirih Jakarta juga deket banget, nih, sama Pasar Tanah Abang yang terkenal dengan tekstil dan grosirnya.  Hotel ini uga dekat dengan pusat perbelanjaan modern lainnya seperti Sarinah serta berbagai mal di kawasan Thamrin dan Sudirman yang menawarkan beragam pilihan brand lokal maupun internasional. 

Bagi Manteman dari luar kota yang ke Jakarta memang niat buat shopping, Hotel Millennium Sirih Jakarta tentunya bisa banget jadi alternatif pilihan, ya.



Karena Bubu sekeluarga memang niatnya staycation mau santai aja di hotel jadi kami nggak kemana-mana… :D Sebenarnya sebelum menginap pingin banget ikut car free day. Apalagi dari hotel ke kawasan Thamrin bisalah dengan jalan kaki. Hanya saja, godaan bersantai di hari Minggu apalagi anak-anak juga mau berenang, jadilah kami benar-benar menghabiskan waktu di hotel saja. :D 


Lobi Megah yang Menyambut dengan Hangat

Sebenarnya melihat hotel ini dari kejauhan sudah membuat Bubu terkesan. Terutama karena bangunan hotel ini cukup besar dan tinggi, serta deretan jendela dengan bentuk ikonik berwarna biru di hotel ini juga tampak menarik. 

Begitu pula saat Bubu, Yaya, dan anak-anak masuk ke bagian dalam hotelnya Saat pertama kali memasuki Hotel Millennium Sirih ini Bubu juga langsung terkesan dengan ukuran lobinya yang besar dan luas. 

Meski termasuk hotel lama, namun desainnya tetap kelihatan elegan dengan perpaduan sentuhan klasik dan modern. Terdapat beberapa sofa yang disediakan di bagian lobby, serta ada ruang khusus atau lounge untuk tamu hotel yang ingin menikmati fasilitas tersebut. 



Staf hotel di bagian resepsionis juga ramah dan memberikan kamar sesuai keinginan Bubu, yaitu di lantai atas yang bisa menikmati city view. 

Bubu memesan hotel ini lewat OTA. Selain kamar non-smoking, di lantai atas, city view, ada lagi request Bubu lainnya, yaitu welcoming message. Tetapi sayangnya request itu nggak ada saat Bubu memasuki kamar yang disediakan. 

Nah, Bubu lupa juga untuk request compliment karena saat menginap di sana hanya berselang beberapa hari saja dari tanggal wedding anniversary Bubu dan Yaya… :D Biasanya beberapa hotel dengan senang hati memberikan mini cake atau compliment lainnya. 


Kenyamanan di Kamar Deluxe Room 

Saat menginap di sini Bubu memesan kamar tipe Deluxe Room with Two Single Beds dengan The Flexible Rate with Breakfast. Sungguh beruntung, kami mendapatkan benefit early check-in dan late check-out. Biasanya, waktu check-out standar adalah pukul 12 siang, namun kali ini kami bisa menikmati kamar hingga pukul 1 siang. Satu jam tambahan ini sangat berarti, terutama saat liburan di mana kami ingin bersantai lebih lama.

Kamar kami sekeluarga terletak di lantai 9. Di lantai ini bisa memberikan pemandangan kota Jakarta yang cukup menawan, terutama di malam hari saat lampu-lampu gedung dinyalakan. Namun pemandangan pada siang hari pun juga sama bagusnya. 



Ketika membuka tirai gorden, langsung tampak Jalan Kebon Sirih dan perkantoran gedung Bank Indonesia. Tadinya Bubu pikir dari jendela akan terlihat Monas, tapi ternyata nggak, gaes. Terhalang gedung-gedung tinggi lainnya dan memang posisi kamar Bubu yang lebih mengarah ke bagian seberang Monas. 

Untuk kamarnya sendiri terasa nyaman dan terlihat bersih meskipun sudha kamar lama, ya. Dua tempat tidur single berukuran cukup besar tertata rapi. 




Fasilitas di dalam kamar juga lengkap, mulai dari televisi layar datar, meja kerja, kursi kerja, single sofa dan meja kecil hingga minibar. 

Namun, yang paling membuat kami senang adalah adanya bathtub di kamar mandi. Setelah seharian beraktivitas, berendam air hangat menjadi pilihan relaksasi yang sempurna. :) 




Fasilitas Hotel yang Memanjakan: Kolam Renang dan Taman yang Asri

Setelah check-in dan beristirahat sejenak, seperti biasa kalau staycation pastilah anak-anak pingin langsung berenang. 

Di lantai 4 hotel ini terdapat kolam renang yang cukup luas dan terawat dengan baik. Anak-anak sangat antusias untuk berenang. Handuk bersih juga sudah tersedia di tepi kolam, jadi kami tidak perlu repot membawa dari kamar. Sepenglihatan Bubu juga ada dua staf hotel yang berjaga di dekat kolam renang. 



Yang menarik, di dekat area kolam renang terdapat taman outdoor yang cukup luas. Pepohonan rindang dan tanaman hijau menciptakan suasana yang menyegarkan di tengah hiruk pikuk kota. Kami sempat bersantai sejenak di taman ini sambil menikmati udara segar. 

Fasilitas gym juga tersedia di lantai yang sama bagi para tamu yang ingin tetap menjaga kebugaran selama menginap. Untuk memakai fasilitas gym, pengunjung diwajibkan memakai sepatu ya. Untuk kolam renang juga wajib memakai baju renang. 





Sarapan Mewah dengan Ragam Pilihan Menggugah Selera

Salah satu hal yang selalu kami nantikan saat menginap di hotel adalah sarapannya. Restoran tempat sarapan menyajikan beragam pilihan menu, mulai dari hidangan Indonesia, Asia, hingga menu ala western. Semuanya tersaji dengan rapi dan kelihatan menggugah selera.




Beberapa menu andalan sarapan yang sempat kami coba antara lain mie goreng, american breakfast (sosis, roti, kentang), telur omelet dan telur mata sapi, salad, dan lainnya. Kalau untuk rasnya menurut Bubu standar, ya. Enak, kok, meski nggak yang enak banget gitu. 

Bubu sarapan di jam 6 pagi lebih sedikit dan di saat itu suasana restoran di lantai dasar masih cenderung sepi. Barulah mendekati jam 7 pagi suasana mulai ramai, dan kami pun kembali ke kamar. 


Sedikit Tantangan: Minimarket yang Agak Jauh

Oiya, meskipun lokasinya sangat strategis untuk urusan wisata dan belanja skala besar, kami menyadari bahwa hotel ini agak jauh dari minimarket atau toko kelontong. 

Saat sore hari, kami membutuhkan air mineral tambahan dan beberapa camilan untuk menemani waktu bersantai di kamar. Untuk kepraktisan, akhirnya Bubu memutuskan untuk memesan melalui GoMart. Meski mesti agak menunggu tapi nggak yang lama banget, kok. :) 

—-----------------------------


Meskipun hanya satu malam, staycation kami di Hotel Millennium Sirih Jakarta memberikan pengalaman yang sangat menyenangkan. Kamar yang nyaman dengan fasilitas lengkap, kolam renang yang menyegarkan, sarapandengan pilihan beragam, serta pelayanan yang ramah membuat kami merasa seperti liburan yang sesungguhnya.

Meskipun ada sedikit kendala terkait akses ke minimarket, hal itu nggak mengurangi kesan positif kami terhadap hotel ini. Hotel Millennium Sirih Jakarta berhasil membuktikan bahwa meskipun termasuk hotel yang sudah berdiri lama, tapi tetap relevan dan mampu bersaing dengan hotel-hotel baru lainnya.



Dita Indrihapsari (Bubu Dita)

@rumikasjourney


wisata-keluarga-ke-pelabuhan-sunda-kelapa-jakarta


Sudah sekitar dua tahun berlalu sejak Bubu sekeluarga berjalan-jalan ke Pelabuhan Sunda Kelapa, Jakarta. Namun, sampai sekarang rasanya pengalaman tersebut masih begitu membekas di hati, terutama karena anak-anak begitu antusias dan senang saat melihat langsung aktivitas di pelabuhan yang penuh dengan kapal-kapal besar. 

Nah, di tulisan ini Bubu akan sedikit bercerita tentang pengalaman Bubu sekeluarga saat jalan-jalan ke Pelabuhan Sunda Kelapa, ya. Selain itu ada juga informasi dan tips untuk Manteman yang ingin mencoba alternatif liburan murah meriah namun tetap seru dan berkesan di Jakarta. :)


Perjalanan Menuju Pelabuhan Sunda Kelapa

Bubu, Yaya, Boo, dan Mika mengunjungi Pelabuhan Sunda Kelapa pada akhir pekan, saat cuaca sedang cerah dan langit biru menghiasi Jakarta. Dari rumah, kami berangkat pagi hari menggunakan mobil pribadi agar perjalanan lebih fleksibel. 

Perjalanan menuju lokasi memakan waktu sekitar satu jam lebih dari Depok, melalui jalan tol Depok Antasari yang kemudian keluar di pusat Jakarta dan masuk ke kawasan Kota Tua Jakarta.

Dari Kota Tua, Pelabuhan Sunda Kelapa nggak terlalu jauh. Jika menggunakan kendaraan pribadi, setelah pintu masuk ada tempat parkir, ya. 

Nah, sesampainya di kawasan pelabuhan, aroma khas laut langsung menyapa begitu kami membuka jendela mobil. Setelah membayar tiket masuk dan parkir, kami pun langsung mulai berjalan menyusuri dermaga utama.


Baca Juga: 5 Hotel Tertua di Jakarta dan Sejarahnya


Takjub Melihat Kapal-Kapal Besar

Kesan pertama yang muncul di benak anak-anak saat berada di pelabuhan yang dibangun saat masa kolonial ini adalah rasa takjub. Seingat Bubu ini kali pertama anak-anak ke Pelabuhan Sunda Kelapa. 

Mereka sangat excited banget, apalagi bisa melihat kapal sebesar itu dari jarak sedekat ini. Ada kapal yang berbentuk seperti kapal phinisi dengan tiang layar yang menjulang tinggi, serta deretan kapal kayu besar yang penuh dengan muatan. Warna-warni cat kapal yang mulai pudar malah menambah kesan otentik dan klasik.


wisata-keluarga-ke-pelabuhan-sunda-kelapa-jakarta


Apalagi di dekat Pelabuhan Sunda Kelapa juga terdapat beberapa blok apartemen. Saat mengambil dokumentasi foto pun Bubu juga tertegun betapa pemandangan di pelabuhan ini sangat kontras sekali. Namun inilah yang membuat Pelabuhan Sunda Kelapa menjadi terlihat unik.

Meski sudah dibangun sejak masa kolonial Belanda, namun dengan adanya modernisasi di sekelilingnya membuat suasana di pelabuhan menjadi lebih menarik. :) 


Menyusuri Dermaga dan Pengalaman Edukatif

Bubu sekeluarga menghabiskan waktu satu jam lebih menyusuri area pelabuhan. Jalannya memang sedikit berdebu dan penuh aktivitas, tetapi suasananya sangat hidup. Di satu sisi, tampak buruh pelabuhan mengangkut barang menggunakan troli atau dibopong langsung di pundak. 

Di sisi lainnya, kami juga melihat kapal yang sedang dicat ulang oleh awak kapalnya. Ada pula yang sedang memperbaiki kapal menggunakan palu dan paku besar. Anak-anak tentunya sempat juga memperhatikan dengan penuh rasa ingin tahu. :) 

Menurut Bubu jalan-jalan di Pelabuhan Sunda Kelapa bisa menjadi sarana untuk memberikan edukasi kepada anak-anak. Bisa edukasi dari segi sejarah, aktivitas ekonomi masyarakat, dan lainnya. 


Baca Juga: Rumah Perubahan Jakarta Escape


Aktivitas Seru yang Bisa Dilakukan Bersama Keluarga

Mengunjungi Pelabuhan Sunda Kelapa tentunya nggak hanya bernilai edukasi tapi juga banyak aktivitas seru yang bisa dilakukan sekeluarga. Berikut beberapa aktivitas seru yang bisa Manteman lakukan bersama keluarga saat berada di sana:

1. Menikmati Pemandangan Kapal dan Aktivitas Pelabuhan

Duduk di pinggir pelabuhan sambil mengamati lalu lalang kapal serta para pekerja yang sibuk bongkar muat barang bisa jadi aktivitas yang dilakukan di Pelabuhan Sunda Kelapa. Anak-anak jadi bisa tahu kehidupan para pekerja pelabuhan dan apa saja tugas mereka. 


2. Berfoto dengan Latar Kapal dan Kontainer

Kami tentunya juga sempat berfoto dengan latar kapal yang bersandar, lengkap dengan tali tambatannya yang tebal. Ada pula area kontainer di kejauhan yang menjadi latar foto unik.


wisata-keluarga-ke-pelabuhan-sunda-kelapa-jakarta


3. Bersepeda Keliling Pelabuhan

 Nah, kalau Manteman membawa sepeda lipat atau sepeda anak, menyusuri pelabuhan dengan bersepeda bisa jadi aktivitas menyenangkan. Jalurnya cukup luas meskipun harus tetap berhati-hati karena ada kendaraan berat yang lalu lalang dan juga pekerja yang sedang beraktivitas juga, ya. 

Saat Bubu sekeluarga ke Pelabuhan Sunda Kelapa bahkan kami melihat ada rombongan komunitas yang sedang berkeliling naik sepeda. Wah, kelihatannya memang benar-benar seru!


4. Menggambar atau Mengamati Kapal

Coba, deh, bawa buku gambar dan krayon. Anak-anak bisa menggambar kapal yang mereka lihat, lengkap dengan warna dan muatannya. Aktivitas ini sangat seru dan membuat mereka fokus serta berimajinasi. Cocok banget dilakukan untuk anak-anak yang suka gambar dan corat-coret. :D 


5. Melihat Sunset di Dermaga

Kalau datang sore hari, Manteman bisa menikmati pemandangan matahari terbenam di pelabuhan. Kebayang pasti bagus banget! 


Apakah Ada Biaya Tiket Masuk?

Untuk masuk ke area pelabuhan Sunda Kelapa,  sebenarnya Bubu agak lupa. Maklum, ya, namanya juga perjalanan dua tahun lalu… :D 

Namun dari beberapa referensi yang Bubu baca, biaya masuknya Rp 2.500,-/orang saja. Sedang untuk parkir mobil sebesar Rp 4.000,-.

Nah, tapi Bubu agak kurang yakin nih. Untuk penulisan harga di sini masih perkiraan, ya. Jalau ada informasi yang kelihatannya lebih valid nanti akan Bubu update lagi. Maaf, ya, Bubu asli benar-benar lupa berapa harga tiket masuknya… :D 


Baca Juga: 7 Hal Menarik di Museum Sejarah Jakarta


Liburan Hemat Namun Berkesan

Kunjungan ke Pelabuhan Sunda Kelapa menjadi salah satu pengalaman liburan keluarga yang paling berkesan bagi kami. Meskipun nggak ada wahana permainan atau fasilitas modern, pelabuhan ini menawarkan suasana dan pengalaman yang tidak bisa didapatkan di tempat lain. 

Anak-anak belajar banyak hal baru, mulai dari jenis-jenis kapal, bagaimana proses bongkar muat barang, hingga mengenal kehidupan para pelaut dan pekerja pelabuhan.

Pelabuhan Sunda Kelapa memang bukan hanya sekedar tempat berlabuhnya kapal, tetapi juga tempat di mana sejarah, aktivitas nyata, dan momen kebersamaan keluarga bisa jadi satu pengalaman yang luar biasa. 

Kalau Manteman sedang mencari destinasi wisata keluarga yang edukatif, murah, namun penuh kesan, pelabuhan ini bisa menjadi pilihan yang tepat, ya!


Dita Indrihapsari (Bubu Dita)

@rumikasjourney


 

curug-leuwi-hejo-sentul-bogor


Sejak pandemi, kawasan Sentul jadi primadona. Gimana nggak, warga Jabodetabek yang ingin plesiran tapi terkendala jarak dan transportasi yang masih terbatas, akhirnya banyak yang mulai melakukan aktivitas trekking. Dan salah satu kawasan yang jadi tempat favorit untuk trekking adalah di Sentul. 

Dari Jakarta jaraknya relatif dekat, durasi perjalanan sekitar 1 jam-an aja. Selain itu Sentul juga terkenal dengan hijaunya perbukitan dan segarnya udara, menyimpan banyak sekali hidden gem yang memikat wisatawan.

Yap, salah satu destinasi di Sentul yang sampai kini cukup populer dan banyak dikunjungi adalah Leuwi Hejo, sebuah curug atau air terjun dengan airnya yang jernih kehijauan. 

Bubu beruntung banget punya kenangan indah di tempat ini. Bahkan Yaya dan anak-anak ke tempat wisata alam ini sampai dua kali! Pengalaman pertama saat trekking keluarga yang tentu saja penuh cerita dan petualangan. Sedangkan yang kedua saat Yaya serta anak-anak melakukan Sunday Morning Ride  atau Sunmori dari Depok. 


Kunjungan Pertama, Trekking Keluarga yang Penuh Petualangan

Pengalaman pertama Bubu ke Leuwi Hejo adalah saat mengikuti kegiatan trekking Sentul bersama keluarga. Nggak hanya bersama Yaya dan anak-anak aja, tapi juga dengan kakak dan adik ipar serta keponakan. 

Berangkat dari Depok jam 6 pagi, kami sampai di Jungleland Sentul sekitar jam 7 pagi. Nah, dari Jungleland, kami dipandu oleh tour guide trekking menuju titik untuk parkir mobil di atas sebelum memulai trekking. 

Setelah mobil terparkir, kami pun melakukan pemanasan dan mulai trekking. Boleh dibilang ini pertama kalinya, lho, Bubu trekking di Sentul. Dengan durasi sekitar 3 jam, Bubu asli kecapekan. Beneran udah keberatan badan,  nih :D 

Meski capek, tapi seneng banget bisa menikmati suasana pagi yang sejuk sambil menyusuri jalur setapak yang dikelilingi pepohonan rindang. Apalagi lihat anak-anak juga semangat banget dan selalu ada di depan. 


curug-leuwi-hejo-sentul-bogor


Anak-anak makin semangat lagi begitu tahu boleh nyebur ke dalam air! Ya, kami melewati beberapa curug, dan salah satunya adalah Curug Leuwi Hejo. 

Semakin dekat dengan lokasi, suara gemericik air semakin jelas terdengar. Begitu tiba di Leuwi Hejo, rasa lelah seketika sirna sejenak. Curug Leuwi Hejo memang kecil, sih, dan nggak tinggi namun memiliki debit air yang cukup deras. Curug ini juga menciptakan kolam alami dengan air berwarna hijau toska yang baguuus. Apalagi bebatuan di sekitar kolam menambah kesan alami dan eksotis.

Saat itu, tentu saja kami nggak melewatkan kesempatan untuk berenang dan bermain air. Anak-anak sangat menikmati momen ini, berteriak kegirangan saat merasakan percikan air dan berenang di kolam yang relatif aman di beberapa bagiannya. 

Oiya, di Curug Leuwi Hejo ini memang ada beberapa spot, ya. Ada yang di bagain atas dekat curugnya, ada juga kolam yang bagian agak lebih bawah jadi curugnya yang kecil itu nggak kelihatan. Tapi tetep seru, kok, main air di bagian bawahnya juga. :)  

Sambil bermain air, kami tentunya juga nggak lupa untuk mengabadikan momen dengan mengambil beberapa footage foto dan video sebagai kenang-kenangan. :) Selain Bubu, ada juga tour guide yang bersedia untuk mengambil kan dokumentasi kami sekeluarga juga.

Saat itu suasana curug memang sedang ramai karena weekend. Untuk mengambil foto pun agak tricky karena pasti akan banyak bocornya… :D 


Baca Juga: Menikmati Pagi di Curug Sawer Sukabumi


Kunjungan Kedua, Sunmori ke Leuwi Hejo

Nah, belum lama ini, Yaya dan anak-anak yang kembali mengunjungi Leuwi Hejo. Kali ini, mereka ke sana sambil Sunday Morning Ride (Sunmori) dari Depok ke Sentul. 

Bubu nggak ikut dalam perjalanan ini, namun cerita antusias dari Yaya dan foto-foto yang mereka bagikan membuat Bubu seolah ikut merasakan keseruannya. :D 

Menurut cerita Yaya, rute sunmori dari Depok menuju Sentul cukup mudah dan nggak terlalu jauh juga. Kalau dari rumah ke sana sekitar 1 jam perjalanan aja. 

Pemandangan menuju Leuwi Hejo juga ada beberapa part yang indah, dengan jalanan berkelok. Dari tempat parkir motor ke curugnya juga nggak jauh, kok. Hanya 600 meter aja.  Sesampainya di sana, anak-anak pun kembali menikmati bermain air. :) 


curug-leuwi-hejo-sentul-bogor


Yaya juga bercerita kalau saat mereka datang suasana masih agak lowong karena pagi sekali. Namun setelah itu suasana jadi ramai, terutama oleh rombongan trekking yang melewati curug ini.

Meskipun demikian, keindahan alamnya tetap terasa dan mampu memberikan ketenangan. Yaya, Boo, dan Mika menghabiskan waktu untuk sekedar duduk-duduk, menikmati pemandangan, merasakan percikan air di wajah, dan mengisi energi sebelum melanjutkan perjalanan kembali ke Depok. 

Karena nggak ikut pas kedua kalinya ke Leuwi Hejo, jujur, sih, Bubu rada mengiriiii ahahaha… Tapi tetap happy juga karena anak-anak bisa quality time sama ayahnya… Kebayang, mereka pasti bakal inget momen tersebut sampai mereka besar nanti… 


Apakah Curug Leuwi Hejo Kids Friendly?

Secara umum, Curug Leuwi Hejo dapat dikatakan kids friendly dengan beberapa catatan:

Akses Jalan: Jalur menuju curug setelah area parkir melibatkan jalan setapak yang tidak terlalu sulit namun tetap perlu pengawasan orang dewasa, terutama untuk anak-anak kecil. Beberapa bagian mungkin sedikit licin, terutama setelah hujan.

Kolam Alami: Kolam alami di bawah air terjun memiliki area yang dangkal dan cukup aman untuk anak-anak bermain air di bawah pengawasan. Namun, ada juga bagian yang lebih dalam, sehingga penting untuk selalu mengawasi anak-anak saat berada di dalam air.

Fasilitas: Beberapa fasilitas dasar seperti toilet dan warung makan biasanya tersedia di sekitar area parkir. Namun, fasilitas yang sangat lengkap mungkin tidak tersedia di dekat area curug.

Keamanan: Penting untuk selalu menjaga kebersihan dan keamanan selama berada di area curug. Awasi anak-anak agar tidak berlarian di area bebatuan yang licin.

Dengan pengawasan yang baik, Leuwi Hejo bisa menjadi tempat yang menyenangkan bagi anak-anak untuk menikmati alam dan bermain air. Namun, orang tua tetap perlu berhati-hati dan memastikan keamanan anak-anak selama berada di lokasi.


Baca Juga: Mandapa Kirana Resort Sentul Bogor


Harga Tiket Masuk Curug Leuwi Hejo

Informasi mengenai harga tiket masuk Leuwi Hejo bisa berubah sewaktu-waktu, ya. Namun, berdasarkan pengalaman Yaya dan anak-anak ke Leuwi Hejo, berikut harga tiket masuknya:

Tiket Masuk: Rp 20.000 per orang.

Penitipan motor: Rp 10.000.

Nah, mestinya karena bertiga total yang harus dibayar adalah Rp 70.000,-. Namun Yaya saat ke sana membayar Rp 75.000,-. Entah deh 5 ribunya lagi itu untuk apa. Sebenarnya dikasih tiket juga, sih, tapi Yaya pun nggak ngeh dengan total yang harus dibayar dan sebenarnya berapa tiket masuknya. Lagipula tiket masuk yang dikasih petugas pun hanya satu aja, dong… :D Padahal, kan, datangnya bertiga, ya.

Saran Bubu memang sebaiknya cek harga tiket masuk yang resmi dan selalu minta tiket/karcis masuk ya ke petugas. 

Bubu dan Yaya juga pernah banget kena harga getok pas masuk ke kawasan Gunung Bundar (Halimun Salak) yang banyak tempat wisata curugnya. Naik motor berdua kena Rp 40.000,- tanpa dikasih karcis masuk. Tapi motor di depan Bubu kena Rp 30.000,-.

Esoknya Bubu lihat di IG ada yang kena malah Rp 85.000,- naik motor berdua. Aneh banget, kan, bisa beda-beda gitu biaya masuknya. 

Kalau di Curug Leuwi Hejo ini sih masih lebih baik, masih dikasih karcis, ya. Hanya saja kita sebagai pengunjung memang mesti lebih aware, sih, sama tiket masuk wisata alam. Sebaiknya juga browsing dulu sebelum ke tempat wisatanya biar tahu harga resminya berapa. :) 


Baca Juga: Curug Kembar Lembah Purba Sukabumi


Cerita dan Fakta Menarik tentang Curug Leuwi Hejo

Dari berbagai sumber referensi yang Bubu dapatkan, terdapat beberapa cerita dan fakta menarik tentang Curug Leuwi Hejo.

Misalnya aja soal nama tempat ini sendiri. Nama "Leuwi Hejo" sendiri berasal dari bahasa Sunda. "Leuwi" berarti bagian sungai yang dalam dan tenang seperti kolam, sedangkan "Hejo" berarti hijau. Jadi, Leuwi Hejo secara harfiah berarti "kolam hijau," yang merujuk pada warna airnya yang kehijauan karena pantulan dari pepohonan dan lumut di sekitarnya.

Sebenarnya, kawasan Leuwi Hejo juga nggak hanya memiliki satu air terjun. Ada beberapa tingkatan curug dengan karakteristik dan keindahan yang berbeda-beda di sepanjang aliran sungai. 

Beberapa di antaranya bahkan memiliki nama sendiri dan membutuhkan trekking lebih untuk mencapainya, seperti Leuwi Lieuk, Leuwi Ciung, dan lainnya. Namun, Leuwi Hejo yang paling mudah dijangkau dan populer di kalangan wisatawan.


curug-leuwi-hejo-sentul-bogor


Seperti halnya curug atau sungai di daerah pegunungan, Leuwi Hejo juga memiliki potensi bahaya saat musim hujan. Debit air bisa meningkat secara tiba-tiba  dan arus bisa menjadi sangat kuat.

Nah, cerita menarik lainnya, beberapa masyarakat lokal katanya memiliki mitos atau cerita turun-temurun yang berkaitan dengan Leuwi Hejo. Meskipun nggak selalu terverifikasi secara ilmiah, cerita-cerita ini menambah kekayaan budaya dan daya tarik mistis tempat tersebut.


Baca Juga: Tips Trekking Untuk Pemula


Gimana, tertarik buat berkunjung ke Leuwi Hejo juga? Kalau Manteman di sekitaran Jabodetabek mencari tempat untuk melepaskan penat dan menikmati keindahan alam yang masih asri di sekitar Sentul, Leuwi Hejo adalah pilihan yang sangat tepat. 

Pas juga, lho, buat trekking. Siapkan fisik untuk sedikit berjalan kaki untuk bertemu airnya yang jernih dan segarnya udara di sana. Atau Manteman sudah punya pengalaman seru saat ke Leuwi Hejo atau tempat wisata  di sekitar Sentul? Yuk, bagikan cerita Manteman juga di kolom komentar, ya! :) 


Dita Indrihapsari (Bubu Dita)

@rumikasjourney


makan-bawah-pohon-cibubur


Ke tempat kuliner ini sebenarnya antara direncanakan dan nggak direncanakan, sih… :D Jadi awalnya Bubu sekeluarga pernah mau makan di Makan Bawah Tangga ini. Tapi sayangnya saat itu ternyata tempatnya penuh. Nggak heran, sih, soalnya pernah viral juga di media sosial. 

Nah, akhirnya sebelum puasa lalu Bubu sekeluarga mencoba lagi ke tempat ini. Kalau sebelumnya saat siang hari, nah, kali ini di malam hari setelah maghrib. Alhamdulillah banget untuk kedatangan kedua  kalinya ini nggak berekspektasi bakal dapat tempat, ternyata masih ada beberapa spot kosong alhasil Bubu sekeluarga bisa makan di sini… :D   

Lokasi Makan Bawah Pohon ada di Jatisampurna, Bekasi namun karena dekat Cibubur jadi kebanyakan orang menganggap tempat makan ini berada di Cibubur… :D 

Nah, kalau Manteman lagi mencari tempat makan keluarga yang nyaman dengan suasana asri, Makan Bawah Pohon bisa menjadi pilihan yang menarik, nih. Tempat ini menawarkan pengalaman kuliner khas Indonesia yang dipadukan dengan berbagai fasilitas unik yang membuatnya lebih dari sekadar tempat makan biasa.


Suasana Nyaman dan Syahdu

Kami sekeluarga mengunjungi Makan Bawah Pohon pada malam hari. Begitu memasuki area restoran, suasana syahdu langsung terasa. Tempat ini memiliki konsep yang unik dengan beberapa bangunan yang berfungsi sebagai area makan. 

Pengunjung bisa memilih untuk duduk di area indoor, outdoor, atau semi-indoor sesuai keinginan.

Kami sekeluarga memilih duduk di sebuah bangunan ala joglo dengan sisi-sisi yang terbuka  yang memiliki kursi dan meja kayu, memberikan kesan tradisional yang nyaman. Namun di bagian ini juga ada meja dan kursi besi yang nyaman seperti yang kami tempati.

Karena sudah malam dan gelap, pencahayaannya terasa temaram dengan suasana hangat dan menenangkan. 


Baca Juga: Bus Double Decker Rosalia Indah Cibubur - Solo 


Menu Khas Indonesia yang Menggugah Selera

Makan Bawah Pohon menyajikan beragam hidangan khas Indonesia yang kaya rasa dan juga menu-menu peranakan. Pada kesempatan ini kami sekeluarga memesan beberapa menu sebagai berikut:

Sayur Lodeh Kampung

Ayam Bakar Diluar Dugaan

Mangut Pari Asap

Bakmie Char Siu Chili Oil


menu-makanan-di-makan-bawah-pohon-cibubur


Selain menu utama, tersedia juga aneka camilan dan minuman tradisional seperti Wasgitel, Susu Jahe, Wedang Jahe, Wedang Uwuh, Es Asam Jawa, Es Susu Tape, Es Cokelat Nenek, Kopi Susu Gula Aren, dan berbagai minuman lainnya yang cocok untuk melengkapi pengalaman bersantap bersama keluarga.


aneka-minuman-di-makan-bawah-pohon-cibubur


Kalau menurut Bubu rasa makanannya enak-enak. Bumbunya pas, cukup medok juga. Sesuai juga dengan suasananya yang berkonsep tradisional semi modern. :) Kebetulan Bubu memesan Sayur Lodeh Kampung. Rasa dan tampilannya sesuai ekspektasi Bubu. 

Apalagi tempat ini juga terkenal dengan menu sayur lodehnya. Di bagian depan restoran Makan Bawah Pohon pun sampai ada sign yang cukup besar bertuliskan "Sayur Lodeh Udah Mateng" :D 

Pilihan menu sayur lodehnya pun beragam. Selain Sayur Lodeh Kampung, ada menu Sayur Lodeh Kota, Sayur Lodeh Ikan Teri, dan Sayur Lodeh Tetelan. Untuk harga sayur lodehny sendiri berkisar Rp 20.000,- - Rp 24.000,-. 


Baca Juga: Sarapan di Sate Maranggi Haji Yetty Cibungur Purwakarta


Arcade Game: Hiburan Seru untuk Keluarga

Nah, salah satu hal menarik dari Makan Bawah Pohon adalah adanya arcade game yang bisa dimainkan oleh pengunjung. Yaya bersama Boo dan Mika juga sempat mencoba permainannya dan terlihat betul keseruan mereka saat bermain. 


main-arcade-game-di-makan-bawah-pohon-cibubur


Keberadaan arcade game ini ternyata bisa membuat anak-anak nggak cepat bosan, sehingga orang tua bisa lebih menikmati waktu bersantap mereka. :) Selain itu juga bisa nambah experience mereka. 


Area Tanaman Hias: Surga bagi Pecinta Tanaman

Bagi para pecinta tanaman, Makan Bawah Pohon  juga menyediakan area khusus yang menjual berbagai macam tanaman hias lengkap dengan potnya.

Area ini menjadi daya tarik tersendiri karena tidak hanya menambah estetika restoran, tetapi juga memberikan kesempatan bagi pengunjung untuk membawa pulang tanaman favorit. Kebayang kalau yang suka berkebun bakal seneng ada di tempat ini. 


tanaman-hias-di-makan-bawah-pohon-cibubur


Sayangnya Bubu pas ke sana malam hari jadi kurang terlihat jelas pot-pot dan tanamannya. Kalau mau beli tanaman hias beserta potnya better ke Makan Bawah Pohonnya siang atau sore hari aja. 


Jembatan dengan Area Persawahan

Salah satu pengalaman paling menarik di Makan Bawah Pohon adalah berjalan melewati jembatan yang dikelilingi oleh area persawahan mini. Bubu dan anak-anak sangat menikmati momen ini. 

Suasana alami seperti ini jarang banget ditemukan di restoran pada umumnya, sehingga menjadi pengalaman yang membekas. Nha, Bubu pun jadi penasraan pingin lagi ke tempat ini saat masih terang. :D 


jembatan-dan-sawah-di-makan-bawah-pohon-cibubur


Fasilitas Lengkap, Termasuk Mushola

Makan Bawah Pohon juga menyediakan fasilitas mushola yang cukup bersih dan nyaman. Hal ini tentu menjadi nilai tambah, karena pengunjung dapat beribadah dengan mudah tanpa harus meninggalkan area restoran.


fasilitas-mushola-di-makan-bawah-pohon-cibubur


Baca Juga: Tante Thea Snoephuis, Restoran Autentik Belanda di Depok


Makan Bawah Pohon di Cibubur-Bekasi ini bukan sekadar tempat makan biasa. Dengan konsep tradisional yang asri, beragam pilihan menu khas Indonesia, serta berbagai fasilitas menarik seperti arcade game, area tanaman hias, jembatan dengan pemandangan persawahan, tempat ini menawarkan pengalaman kuliner yang berbeda dari restoran lainnya.

Bagi Manteman yang ingin menghabiskan waktu berkualitas bersama keluarga atau teman dengan suasana yang nyaman dan makanan lezat, Makan Bawah Pohon bisa jadi  pilihan yang patut dicoba.


Dita Indrihapsari (Bubu Dita)

@rumikasjourney


Newer Posts
Older Posts

HELLO!


Hello, There!
Hello, There!

Halo, saya Dita Indrihapsari (Bubu Dita), penulis di blog Rumika's Journey. Blog ini banyak bercerita tentang perjalanan saya sekeluarga ke berbagai tempat asyik dan menarik... Happy Reading!


Find More



Blog Archive

  • ▼  2025 (27)
    • ▼  April (5)
      • Domi, Anti Kutu Kasur! Ini 10 Cara Ampuh Membasmi ...
      • Restoran Telaga Senayan, Lebih dari Sekadar Restor...
      • Staycation Singkat Penuh Cerita di Hotel Millenniu...
      • Wisata Keluarga ke Pelabuhan Sunda Kelapa Jakarta
      • Curug Leuwi Hejo Sentul, Kisah Dua Kunjungan yang ...
    • ►  March (8)
      • Makan Bawah Pohon Cibubur-Bekasi, Tempat Kuliner d...
    • ►  February (9)
    • ►  January (5)
  • ►  2024 (116)
    • ►  December (8)
    • ►  November (12)
    • ►  October (10)
    • ►  September (12)
    • ►  August (11)
    • ►  July (10)
    • ►  June (11)
    • ►  May (8)
    • ►  April (5)
    • ►  March (11)
    • ►  February (9)
    • ►  January (9)
  • ►  2023 (108)
    • ►  December (10)
    • ►  November (8)
    • ►  October (10)
    • ►  September (12)
    • ►  August (8)
    • ►  July (12)
    • ►  June (7)
    • ►  May (9)
    • ►  April (6)
    • ►  March (10)
    • ►  February (8)
    • ►  January (8)
  • ►  2022 (9)
    • ►  December (1)
    • ►  November (1)
    • ►  October (1)
    • ►  September (1)
    • ►  August (3)
    • ►  July (2)
  • ►  2021 (7)
    • ►  December (3)
    • ►  June (2)
    • ►  March (1)
    • ►  February (1)
  • ►  2020 (7)
    • ►  December (2)
    • ►  September (1)
    • ►  May (3)
    • ►  January (1)
  • ►  2019 (39)
    • ►  October (3)
    • ►  September (2)
    • ►  August (2)
    • ►  July (6)
    • ►  June (3)
    • ►  May (2)
    • ►  April (5)
    • ►  March (6)
    • ►  February (7)
    • ►  January (3)
  • ►  2018 (42)
    • ►  November (1)
    • ►  September (4)
    • ►  August (4)
    • ►  July (3)
    • ►  June (4)
    • ►  May (6)
    • ►  April (5)
    • ►  March (5)
    • ►  February (5)
    • ►  January (5)
  • ►  2017 (61)
    • ►  December (3)
    • ►  November (4)
    • ►  October (7)
    • ►  September (5)
    • ►  August (3)
    • ►  July (4)
    • ►  June (3)
    • ►  May (5)
    • ►  April (4)
    • ►  March (6)
    • ►  February (9)
    • ►  January (8)
  • ►  2016 (47)
    • ►  December (5)
    • ►  November (4)
    • ►  October (5)
    • ►  September (4)
    • ►  August (8)
    • ►  July (2)
    • ►  June (5)
    • ►  May (2)
    • ►  April (1)
    • ►  March (3)
    • ►  February (4)
    • ►  January (4)
  • ►  2015 (13)
    • ►  December (4)
    • ►  November (3)
    • ►  October (6)

recent posts

Sponsor

Community

Blogger Indonesia

Blogger Indonesia

Blogger Indonesia
FOLLOW ME @rumikasjourney

Created with by beautytemplates