SOCIAL MEDIA

Tuesday, June 28, 2016

Nyebur di Lifespa Arkadia Office Park

Suatu hari saat saya sedang memandikan Boo, tiba-tiba ia masuk ke dalam ember. Embernya kecil, tapi dia maksa banget masuk ke dalamnya hingga seluruh badannya terendam di dalam ember. “Boo berenaaaang,” ujarnya girang. Lha, saya yang melihat malah merasa kasihan.“Ya ampun Booo, mesake banget, sih, kamu ini. Hihihi… Berenang, kok, ya, di ember.” Atau tiba-tiba dia mengisi bak mandi bayi yang biasa dipakai adiknya dengan air sampai setengah penuh. Lalu ia pun tengkurap di dalam bak mandi bayi itu yang tentu saja sudah tidak muat lagi baginya. “Boo berenaaaaang!”


Keinginan berenang Boo ternyata cukup tinggi. Karena itulah kami beberapa kali suka mengajak Boo berenang ke berbagai tempat. Kalau lagi tidak mood di tempat A, berenangnya di tempat B. Kalau lagi bosan di tempat B pindah ke tempat C.

Nah, kami pernah mencoba mengajak Boo berenang di Lifespa Fitness. Tempatnya berada di dalam kawasan Arkadia Office Park. Saat kami ke sana menjelang sore di hari Minggu, kolam renang tampak tak terlalu ramai. Aaaahh, bahagianya! Kami memang paling suka ke tempat berenang yang sepi. Mau berenang, main air jadi lebih leluasa.





Kolam renang yang ada di Lifespa hanya ada satu. Tidak ada arena permainan anak atau wahana-wahana seperti halnya waterpark. Ya, kolam renang di tempat ini minimalis saja. Tidak ada aksesoris macam-macam. Meskipun demikian, saya merasa sangat nyaman di tempat ini. Lihat, kan foto yang saya unggah di atas. Pemandangannya memesona mata, ya. Banyak pohon kelapa yang ada di sekitar kolam. Kesannya tropis banget. Ditambah pemandangan gedung-gedung tinggi yang mengelilinginya. Cakep!

Boo berenang bersama Yayanya, jadi saya bisa santai duduk-duduk di pinggir kolam sambil ngemong Mika dan  memotret suasana (yaa, berarti enggak bisa santai juga, sih… : ) Dari kejauhan saya mendengar tawa riang Boo belajar berenang. Ia masih agak ketakutan tapi tetap semangat mencoba menggerakkan kakinya. Saya pikir dengan rutin latihan tiap minggu, Boo akan lancar berenang.




Saat di kolam renang, cuaca agak mendung sehingga hawanya pun terasa sejuk sekali. Turun gerimis sedikit namun untungnya saya bersama Mika duduk di bawah tenda sehingga terlindungi. Boo pun tak bisa berenang terlalu lama. Kurang lebih satu jam, ia menyudahi berenangnya meskipun kelihatannya tidak rela dan masih mau nyemplung ke dalam kolam renang lagi.

Biaya berenang untuk anak-anak di Lifespa adalah Rp 60 ribu tanpa mendapat handuk dan loker. Jadi, siap-siap, ya, bawa handuk sendiri. Sedangkan untuk orang dewasa biayanya Rp 75 ribu sudah termasuk handuk dan loker. Saat ke sana kami tidak menggunakan loker karena ada saya yang menjaga barang di tepi kolam. 





Ternyata tempat ini menyediakan fasilitas tak hanya kolam renang dan berbagai alat fitness saja. Ada juga lapangan tenis dan squash, tenis meja, sauna, aerobic, yoga, pilates, hingga ballet untuk anak dan dewasa. Untuk para Momi yang mau spa dan nyalon juga bisa! Lengkap juga, ya. Oya, untuk toilet, tempat ganti pakaian, dan tempat bilasnya pun cukup bersih dan wangi. Membuat pengunjung nyaman memakai fasilitas tersebut.

Pengalaman Boo berenang di tempat ini cukup menyenangkan. Lain kali bisa jadi salah satu alternatif tempat untuk nyebur lagi di Jakarta. : )


Lifespa Fitness
Arkadia Office Park
Jl. TB Simatupang Jakarta Selatan



-Bubu Dita-


Tuesday, June 21, 2016

Menginap Bersama Anak, Pilih Double Bed atau Twin Bed?

Saat sudah punya anak, booking hotel untuk menginap rasanya jadi jauh lebih sulit daripada saat masih single atau belum punya anak. Apalagi menginap dengan membawa dua balita. Ada saja bahan pertimbangan untuk menentukan pilihan hotel.

Satu hal yang menurut saya cukup pelik (ini bahasanya lebay banget, semacam ngebahas politik ;) dalam menentukan hotel untuk menginap bersama anak adalah memilih kamar dengan double bed atau twin bed




Lho, kenapa, kok bingung? Jadi, begini ceritanya….

Komposisi keluarga kami ada empat orang. Yaya Indro yang tinggi besar, saya Bubu Dita yang pendek imut-imut (hihihi...), Boo yang berumur tiga tahun berperawakan langsing tapi berpipi gembil, dan Mika yang sekarang sudah satu tahun dengan bentuk muka bulat dan badan berisi. Boo dan Mika termasuk suka berubah-ubah posisi tidurnya. Kalau tidak dibatasi bantal atau guling bisa saja kaki Mika ada di atas kepala kakaknya!

Dengan komposisi tersebut sehari-hari kami masih tidur berempat dalam satu ranjang berukuran super king size (200x200). Meskipun itu sudah ukuran kasur terbesar, bisa lho saya cuma tidur mepet pinggir kasur. Kebayang gimana ter-bully-nya saya tidur sama tiga jagoan ini, kan! Ahahaha… (lho, kok, jadi curhat). :D

Nah, untuk menghemat anggaran supaya tidak memakai extra bed, sebisa mungkin hotel pilihan kami adalah kamar dengan double bed yang juga berukuran 200x200 seperti halnya di rumah. Tapi, kan, tidak semua hotel ukuran kasurnya super king size, ya. Kebanyakan hotel menyediakan double bed room yang didalamnya terdapat kasur berukuran 180x200 atau 160x200.

Karena itulah saya punya strategi cukup jitu yang bisa digunakan. Apa itu?

Pilihlah kamar twin bed yang berarti dalam satu kamar terdapat dua kasur! Ukuran satu kasur single biasanya 90/100x200 atau 120x200. Nah, jika kedua kasur digabungkan makaaaaa…. yes, berhasil membuat kasur besar ukuran 200x200 bahkan 240x200. Horeee! Problem solved! :D Hahahaha… Selama ini baru beberapa kali menginap di hotel cara ini cukup berhasil. : )

Tapi, pastikan dulu kedua kasur tersebut bisa digeser sehingga mudah dalam penggabungannya. Memang, sih, akan ada sedikit rongga di tengah, tapi itu tak mengapa dibandingkan harus menambah extra bed. Hihihi… (Ini semacam irit atau pelit, yaa… : ) Lagipula adanya ekstra bed malah akan membuat kamar jadi semakin sempit.

Lagipula hal ini mungkin tak akan lama. Ketika Boo dan Mika sudah semakin besar, kami tidak bisa lagi unyel-unyelan di kasur berempat, kan. : ) Jadi, meskipun saya sedikit ter-bully karena pasti mendapat porsi tersempit, tapi saya menikmati kebersamaan ini dengan orang-orang yang saya sayang di dalam satu kasur. : )


Tip:

Setiap hotel biasanya memiliki aturan yang berbeda-beda. Jadi, saat booking konfirmasi dulu ke pihak hotel jika akan membawa anak, berapa jumlah anak, dan berapa usianya.


Tanyakan juga ke pihak hotel apakah kamar dengan twin bed bisa digeser atau tidak.



Bawalah bantal atau guling kecil. Benda ini berguna sebagai pembatas saat tidur bagi dua anak balita.
 

-Bubu Dita-

Saturday, June 18, 2016

Bercanda dengan Ikan-ikan di Mang Engking Depok



Di salah satu sudut kampus Universitas Indonesia (UI) Depok yang rimbun, deretan saung-saung di pinggir kolam siap menyapa perut-perut yang keroncongan. : )

Bagi warga Depok dan sekitarnya pasti sudah tidak asing lagi dengan saung-saung yang saya maksud itu. Ya, saung-saung tersebut merupakan bagian dari  restoran Mang Engking, salah satu resto yang nge-hits di Depok!  




Resto dengan andalan berbagai menu seafood ini dipastikan ramai pengunjung setiap akhir pekan. Jika bulan Ramadhan tiba, buka puasa di tempat ini sepertinya jadi alternatif utama, Jika tidak booking jauh-jauh hari, tentu saja tidak ada lagi tempat untuk menyantap udang bakar saus madu! Hehehe…

Menu yang saya sebutkan tadi memang menu favorit saya dan Yaya Indro saat mampir ke resto ini. Udang yang dibakar dengan lapisan saus kental dan ditusuk menyerupai satai, mampu membuat perut kami kegirangan. Dimakan dengan nasi hangat dan cocolan sambal makin nikmat rasanya.





Untuk urusan minum, tentu saja pilihan jatuh pada es kelapa muda yang disajikan utuh dengan kelapanya. Pas sekali, kan, minum ini dengan suasana pedesaan ala Mang Engking. : )

Sebenarnya tujuan utama kami ke Resto Mang Engking bukanlah untuk mencicipi berbagai menu di tempat ini. Kami ke sini untuk menyenangkan Boo! Ya, Boo senang sekali melihat ikan dan ini adalah tempat yang tepat untuknya bisa bercanda dengan banyaaaaakkk sekali ikan di kolam! Hehehe…







Boo gembira ria melihat ikan yang berenang hilir mudik di kolam Mang Engking. Apalagi saat kami melempar sisa-sisa udang ke kolam dan ikan-ikan tersebut berebut menghampiri. Wuih, suasana kolam jadi tambah semarak! 

Saya dan Boo berjalan-jalan mengelilingi resto lalu bertemulah kami dengan sesuatu. “Bubuuuu, mau foto sama patung ikan!” Yes, kami bertemu patung ikan dan Boo mau foto bersamanya. “Okeeee, Boo. Senyum, yaa!” : )



Ternyata sederhana saja menyenangkan hati anak. Ada banyak cara dan inilah salah satu cara kami. Bersantai sambil melihat tingkah laku ikan yang berseliweran. Bonusnya, perut jadi kenyaaaang (tapi lembaran di dompet jadi hilaaang). Hehehe… : )

-Bubu Dita-



Tuesday, June 14, 2016

Hanya Berbekal Kamera Ponsel Saat Traveling? Kenapa Tidak!



Pasti ada saja pikiran jika berlibur bersama anak-anak apalagi yang masih kecil berusia di bawah lima tahun adalah hal yang merepotkan. Hal itu memang ada benarnya, tapi traveling bersama anak balita bisa jadi hal yang sangat menyenangkan, lho.  

Saya pun awalnya berpikir, “Duh, pasti repot sekali membawa Boo dan Mika jalan-jalan.” Namun rupanya makin ke sini, saya makin ketagihan ingin mengajak anak-anak balita saya bepergian ke berbagai tempat. 

Boo di Bandara Adi Sumarmo Solo . Melihat runway hujan.
Memandang landasan yang basah tersiram air hujan


Melihat tingkah Boo yang berlari-lari di pantai dan di rumput membuat hati saya pun ingin rasanya tertawa. Rona gembira terpancar dari wajahnya. Momen seperti ini tentu saja sayang jika tidak diabadikan dengan kamera. Namun saat traveling saya suka kerepotan sendiri saat harus membawa dan mengambil momen tersebut dengan kamera saya yang ukurannya cukup besar. 


Boo dan Yaya di Pelabuhan

Boo di Kalianda


Untungnya, saat ini teknologi telepon selular (ponsel)dengan perangkat kamera di dalamnya sudah mumpuni. Banyak ponsel yang mempunyai kamera canggih dan bisa menghasilkan foto yang memuaskan. Jadi, tidak perlu bingung lagi, kan, mau memotret momen indah tanpa mau repot. Apalagi saat traveling dengan dua anak yang masih balita seperti saya.  Cukup pegang ponsel saja di genggaman. Tangkap momen itu dan akan jadi kenangan di masa akan datang!

Boo dan Mika di kereta malam menuju Solo

Boo dan Mika di kereta

Boo dan Mika di kereta


Selain mengurangi kerepotan, ada beberapa alasan mengapa saya lebih nyaman memotret dengan kamera ponsel dibandingkan kamera lainnya saat traveling.

Praktis dan Ringan
Tentu saja kamera ponsel sangat praktis untuk dibawa kemana-mana. Ponsel Asus Zenfone yang saya miliki juga sangat ringan dan pas di dalam genggaman tangan. Dengan membawa kamera ponsel tentu mengurangi beban bawaan saat traveling. Dan ini amat sangat membantu saya saat traveling membawa dua balita. Kebayang, dong, ya, saat jalan sama anak-anak pasti bawaannya segambreng seperti mau pindahan rumah. Hehehe…  

Cepat Menangkap Momen
Pasti akan banyak momen seru, lucu, menggemaskan yang dialami oleh anak saat traveling. Kejadian itu pun dapatb cepat berlalu dan jangan sampai kita melewatkannya. Dengan kamera ponsel, tentu saja kita bisa lebih cepat dalam menangkap momen tersebut. Tak perlu waktu lama untuk menyeting kamera. Cukup sentuh icon kamera di ponsel, ambil momen, dan jadilah foto yang diinginkan. 

Biasanya sambil menggendong Mika, saya sembari memegang ponsel atau ponsel saya masukkan ke kantong baju sehingga bisa cepat diambil dan bisa langsung memotret. 



Imlek di Pasar Gede Solo


Mudah Dioperasikan
Siapa, sih, yang tidak bisa memotret lewat kamera ponsel? Boo yang berumur 3 tahun pun sudah mulai suka mengutak-atik kamera ponsel. Walaupun hasilnya memang belum maksimal, namun ia bisa memotret dengan kamera ponsel karena sangat mudah digunakan.

Hasil Memuaskan
Foto yang dihasilkan oleh kamera ponsel juga tidak kalah, kok, daripada foto dengan gadget kamera lainnya. Jika momennya pas, cahayanya bagus, komposisi oke, kita bisa mendapatkan hasil foto yang keren!

Pantai Pelabuhan Ratu



Langsung Upload                    
Keuntungan lainnya dari kamera ponsel tentu saja hasil foto bisa langsung diunggah ke media sosial. Saya bisa memajang foto traveling keluarga kami langsung di Facebook, Instagram, Path, dan lainnya. Bagi yang eksis, hal ini tentu penting sekali, ya. Hehe…

Bisa Diedit
Salah satu hal yang saya suka dari Asus Zenfone saya adalah fitur untuk mengedit fotonya cukup lengkap. Foto bisa langsung di-cropping, diputar, dibalik, diubah setting warnanya dengan beragam jenis, ditambah tulisan atau gambar, diberi bingkai sesuai selera,dibuat kolase, dan sebagainya. Asyik, kan, mengedit foto di ponsel!


Kalianda Lampung



Oya, supaya hasil foto saat traveling bisa maksimal dengan menggunakan kamera ponsel, berikut ini beberapa tips yang bisa diaplikasikan.

Fokus
Pastikan kamera sudah fokus saat mengambil gambar. Mau seunik apapun momen, jika hasil fotonya blur akan sayang sekali, kan. Karena itu, peganglah ponsel sestabil mungkin untuk mengurangi getaran dan tekan auto focus. Terkadang memotert anak kecil yang tidak bisa bisa diam memang cukup sulit. karena itu memotret aksi mereka juga jangan hanya sekali saja, coba lakukan berulang kali hingga mendpat hasil yang diinginkan.

Resolusi Tinggi
Setting-lah resolusi kamera dengan resolusi tertinggi . Hal ini untuk memaksimalkan hasil foto agar mempunyai detail lebih banyak dan tidak pecah jika dicetak karena memiliki ukuran file yang besar. Untuk itu memory kamera pun juga harus besar kapasitasnya. 

Hindari Zoom
Memotretlah dari jarak yang tidak membutuhkan zoom. Jika dirasa terlalu jauh, maka mendekatlah ke objek foto. Penggunaan zoom bisa membuat hasil foto kurang tajam.

Out of the Box
Coba berpikir out of the box dalam mengambil objek foto agar lebih unik dan menarik. Dengan angle yang berbeda dapat dihasilkan foto yang berbeda pula. Foto traveling pun jadi lebih menarik untuk dilihat. Apalagi dengan tingkah laku anak-anak yang bikin gemas!

Boo di Bandara Adi Sumarmo Solo


Sebagian besar foto jalan-jalan yang ada di blog www.rumikasjourney.com ini menggunakan kamera ponsel Asus Zenfone saya dan kamera ponsel milik Yaya Indro. Terkadang memang ada beberapa jepretan yang tak sesuai harapan, entah karena kurangnya cahaya atau kurang sigap menangkap momen sehingga terlewat. Makanya, kami juga berharap punya ponsel secanggih Zenfone 2 Laser ZE550KL supaya acara traveling kami dengan memotret tingkah laku Boo dan Mika jadi lebih menyenangkan!


Jadi, tidak ada alasan lagi  untuk malu dan berkecil hati jika hanya mengeluarkan ponsel berkamera untuk memotret momen si kecil saat traveling di saat orang-orang di sekitar membawa "kamera besar"! Hehehe…


Dengan hanya berbekal  kamera ponsel pun kita bisa mendapat foto perjalanan yang bagus, indah, unik, dan memorable.


-Bubu Dita-


'Giveaway Aku dan Kamera Ponsel by uniekkaswarganti.com'