SOCIAL MEDIA

Wednesday, August 24, 2022

Naik Punthuk Setumbu Jam 12 Siang!


Beberapa destinasi di Magelang, Jawa Tengah semakin mencuat namanya setelah menjadi lokasi syuting film Ada Apa Dengan Cinta 2. Salah satu destinasi tersebut adalah Punthuk Setumbu, tempat di mana Cinta dan Rangga bertemu dan melihat sunrise. 

Punthuk Setumbu terletak tidak jauh dari Candi Borobudur. Jaraknya hanya sekitar 4,5 km saja. Dari Punthuk Setumbu, Candi Borobudur terlihat meski hanya kecil dan bagian puncaknya saja. Bangunan yang lebih jelas terlihat dari Punthuk Setumbu adalah Gereja Ayam dan tentu saja view Perbukitan Menoreh. 


Gereja Ayam atau yang sebenarnya berbentuk burung merpati ini juga jadi tempat syuting film yang sama. Makanya sejak AADC 2, muncul pula banyak tour untuk napak tilas perjalanan Cinta dan Rangga di sana. 

Sebelum muncul di film Ada Apa Dengan Cinta 2, Punthuk Setumbu mulai dikenal banyak masyarakat berkat seorang fotografer yang mengabadikan keindahan panorama alam sekitarnya. Foto yang dipublikasikan itu memperlihatkan bagaimana magisnya sunrise di Punthuk Setumbu. Sinar matahari datang membelakangi Candi Borobudur, ditambah latar view Gunung Merapi dan juga Merbabu. Kebayang pasti cantik banget, ya!

Punthuk Setumbu memang istimewa! Bubu penasaran karena belum pernah ke sana. Makanya saat berencana mengajak anak-anak ke Borobudur, nama Punthuk Setumbu pun terlintas di kepala. 

Menariknya, di kawasan Borobudur ada tour untuk menaiki mobil VW antik. Tour VW ini juga menawarkan beberapa destinasi untuk dituju, dan salah satunya Punthuk Setumbu. Tanpa berpikir lama, langsunglah Bubu memilih ke Punthuk Setumbu untuk menjawab rasa penasaran. Apalagi Boo juga kelihatan semangat sekali untuk ke tempat tersebut, meski belum tahu ada hal menarik apa di sana.  

Ada hal menarik, nih, seputar nama Punthuk Setumbu itu sendiri. Dari literatur yang Bubu baca, kata punthuk berarti perbukitan, sedangkan kata setumbu diambil dari kata tumbu yang artinya bakul besar untuk menaruh beras. Nah, bentuk dari Punthuk Setumbu itu menurut orang-orang di sana memang menyerupai seperti bentuk tumbu. 


Bagaimana Rute ke Punthuk Setumbu?

Perjalanan ke Punthuk Setumbu tidaklah sulit. Bubu sekeluarga menuju Puntuk Setumbu dari Balkondes Borobudur dengan mengendarai VW antik. Jarak Balkondes Borobudur ke Punthuk Setumbu juga tidak terlalu jauh, hanya 3,5 km saja atau kurang lebih 10 menit perjalanan dengan kendaraan. 

Setelah sampai, kendaraan bisa diparkir di tempat khusus parkir kendaraan. Beli tiket dan lanjutkan perjalanan ke atas bukit dengan berjalan kaki! Nah, ini nih yang sempat bikin Bubu Dita kaget. Bubu kira nggak perlu jalan kaki, Bubu pikir setelah sampai ya sudah bisa langsung berada di atas bukit. Ternyata tidak saudara-saudara :D 

Nggak pakai riset jadi gini, nih, Kaget sendiri :D Sebetulnya jarak untuk menuju puncak Punthuk Setumbu tidaklah jauh. Kira-kira jaraknya 300 meter saja. Namun karena agak menanjak jadi rasanya memang melelahkan, apalagi saat matahari tepat berada di atas kepala jam 12 siang dan Bubu jarang banget olahraga. Mantap, dah! :D Untuk durasi tempuhnya kira-kira sekitar 20 menitan, ya. 



Untung saja, jalan menuju puncak bukit sudah rapi. Sudah ada konblok dan juga ada pegangan. Jadi lebih aman juga. Sepanjang jalan juga banyak pepohonan rindang yang bikin suasana lebih adem dan gak terlalu panas-panas banget sebetulnya. :) Di sisi jalan juga Bubu menemui beberapa warung kopi hingga warung mie! Ehehe… Kebayang sih kalau naiknya pagi-pagi, pasti dingin dan kopi hangat serta indomie rebus panas bisa jadi teman yang pas di perjalanan ke Punthuk Setumbu. 

Oiya, sebelum naik ke atas, di dekat loket tiket ada papan informasi menarik yang Bubu baca. Jadi perjalanan ke atas Punthuk Setumbu itu diibaratkan mirip seperti perjalanan ke atas Candi Borobudur. 

Perjalanan dibagi menjadi tiga fase tingkatan alam semesta dalam Buddha, yaitu Kamadhatu, Rupadhatu, dan Arupadhatu.

Kamadhatu merupakan awal perjalanan (tingkatan terendah alam) dimana masih dikuasai oleh hasrat duniawi. Lalu berlanjut ke Rupadhatu, yaitu fase di mana manusia mulai meninggalkan keduniawian namun masih ada hal-hal duniawi yang melekat. Saat memandang sekeliling, ada pemandangan di kejauhan namun masih terhalang oleh beberapa bentuk atau bangunan di sekitar.

Dan fase yang terakhir adalah Arupdhatu, di mana segala hal keduniawian sudah dilepas, menuju kesempurnaan nirwana. Saat memandang sekeliling akan tampak pemandangan di kejauhan…


Ya, perjalanan di Punthuk Setumbu seperti perjalanan untuk mencari kesempurnaan. Saat berada di atasnya hanya keindahan yang bisa terlihat oleh mata kita. :)


Tiket Masuk Punthuk Setumbu

Untuk menikmati Punthuk Setumbu tentunya ada biaya yang harus dikeluarkan. Dan biaya itu tidak termasuk ke dalam VW Tour yang Bubu ikuti.

Berikut harga tiket masuk Punthuk Setumbu:

Wisatawan Domestik: Rp 20.000,-

Wisatawan Mancanegara: Rp 50.000,-

Karena anak-anak sudah bayar full, jadi Bubu mengeluarkan Rp 80.000,-. Bapak driver VW tidak ikut serta dan hanya ingin menunggu di tempat parkir saja. 

Untuk waktu bukanya, Punthuk Setumbu buka dari pukul 04.00 - 17.00. Karena itu paling pas memang ke tempat wisata ini pagi-pagi sekali untuk melihat sunrise dengan view Candi Borobudur. Rasanya saat menjelang sore pun Bubu pikir juga waktu yang tepat karena tidak terlalu panas dan bisa menikmati matahari menuju sunset. 

Bubu tidak menyarankan mengikuti jejak Bubu sekeluarga, ya, yang bisa-bisanya ke sana jam 12 siang! :D 


Ada Apa Saja di Punthuk Setumbu?

Oke, lanjut ke bagian paling atas di Punthuk Setumbu. Kira-kira ada apa saja di sana, ya?

Sudah pasti yang namanya tempat wisata sekarang mah pastilah ada signage atau nama tempat dengan huruf besar. Di Punthuk Setumbu juga ada. Selain bisa menikmati view Perbukitan Menoreh dan Candi Borobudur, Gereja Ayam, serta Gunung Merapi dan Merbabu, disediakan pula tempat untuk foto-foto pastinya. :D 


Saran Bubu, berlama-lamalah di atas sini sampai puasss. Karena kami capek banget dan kepikiran nanti masih mau ke Borobudur, akhirnya kami di atas hanya sebentar saja. Hahaha… :D 


Bubu Dita

@rumikasjourney


Saturday, August 13, 2022

Yuk, Jadi Konsumen Cerdas dan Bijak! Cek Ricek Produk Obat & Makanan yang Digunakan dengan Kata BPOM!



Angka kembar di setiap bulan bisa jadi banyak dinantikan banyak orang. Pasalnya, banyak brand dan pastinya e-commerce yang berlomba untuk memberikan potongan harga terbaik untuk konsumen. Nah, pas banget Bubu pun jadi salah satu yang menantikan promo 8.8 di bulan Agustus ini. :D

Di salah satu e-commerce favorit, Bubu menemukan harga skincare yang miring! Lumayan banget diskonnya sampai 50% lebih. Tanpa pikir panjang langsung masuknya produk skincare promo tersebut ke keranjang. 

Bubu kira itu produk lokal, tapi setelah browsing dan cek sana sini, ternyata itu produk buatan China. Alhamdulillah-nya saat cek ricek tersebut, Bubu jadi dapat informasi tambahan kalau brand skincare tersebut juga sudah teregistrasi di Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM).  Fiyuuuhh, akhirnya makin yakin buat payment dan nggak ragu lagi, kan, jadinya :D

Lho, skincare juga masuk pengawasan BPOM, Bu? Yes, nggak hanya makanan dan obat-obatan saja, ya. Skincare dan kosmetik yang sehari-hari dipakai pun juga menjadi salah satu yang diawasi BPOM. 



Sumber: pom.go.id


Dilihat dari grafik ini, dari tahun ke tahun perizinan kosmetik ke BPOM selalu meningkat. Diluar yang sudah berizin, sampai sekarang masih ada aja kosmetik nggak aman yang beredar dan dipakai pula oleh banyak orang. Akibat hanya melihat testimoni (yang belum tentu benar dan sesuai), tanpa cek keamanannya, produk tersebut digunakan. Efek yang ditimbulkan bukan main-main, bisa berkepanjangan!

Untungnya sekarang semua hal bisa ditelusuri, bisa dicek.  Sebelum mengkonsumsi sesuatu, pelajari produknya dan jika sudah yakin aman, gunakan sesuai kebutuhan. 

Tak hanya soal keamanan produk, masalah lain yang patut jadi perhatian tentu aja soal HOAKS. Wah, kayaknya semua yang sudah menjadi digital native pasti pernah deh melihat hoaks di internet. 

Dalam hal kosmetik, sempat beredar hoaks mengenai spray yang dianggap bisa mencegah kvd-19. Ada juga hoaks cara uji kosmetik bermerkuri dengan perhiasan emas. Waaaah, berita-berita seperti itu sudah pasti harus ditelaah kembali! 

Tak hanya soal kosmetik, hoaks banyak juga membahas soal lain. Apalagi yang menyangkut soal kondisi pandemi seperti saat ini. Kalau kamu pernah dengar soal hoaks apa saja? Apa suka menyebar di grup WA keluarga dan teman-teman? :D


Hoaks Kesehatan, Obat, dan Makanan jadi Nomor Satu!

“Indonesia Darurat Hoaks.” Begitu judul artikel yang pernah saya baca. Bubu nggak akan menolak pernyataan itu karena memang demikian adanya, bukan? Cepatnya informasi yang menyebar dibarengi juga dengan cepatnya hoaks yang muncul ke permukaan.

Hoaks dapat terjadi di setiap sendi pembahasaan. Namun saat ini yang menjadi hoaks nomor satu di negeri kita adalah hoaks tentang kesehatan, di dalamnya hoaks tentang vaksin, obat, serta makanan. 

“Hoaks tertinggi di Indonesia tentang kesehatan, termasuk vaksin, obat, dan makanan lebih dari 60%,” ungkap  Drs. Wiryanta, M.A., Ph.D, (Direktur Informasi dan Pembangunan Manusia dan Kebudayaan, Kementerian Komunikasi dan Informatika). 



Drs. Wiryanta, M.A., Ph.D, (Direktur Informasi dan Pembangunan Manusia dan Kebudayaan, Kementerian Komunikasi dan Informatika)


Pernyataan ini disampaikan dalam acara Rapat Koordinasi & Dialog Interaktif Komunikasi, Informasi, dan Edukasi (KIE) Obat dan Makanan Adaptif dan Inovatif Menghadapi Era Society 5.0 yang diselenggarakan oleh BPOM (09/08/2022).




Dalam diskusi tersebut, pihak BPOM yang diwakili Dra. Elin Herlina, Apt, MP. (Plt. Sekretaris Utama BPOM) juga menyadari bahwa hoaks sudah merajalela. Tantangan Komunikasi, Informasi, dan Edukasi (KIE) obat dan makanan juga berupa informasi yang pesat dan menyebar ke banyak masyarakat dengan beragam pula orang yang menyampaikannya. Jadi keabsahan informasi tersebut bisa dipertanyakan. 

“Media kini sudah terbuka. Masyarakat bisa dengan mudah percaya. Namun BPOM tetap selalu memberi yang benar. Jadi apapun info yang beredar (terkait obat dan makanan) rujukannya tetaplah ke BPOM,” ujarnya. 


 Dra. Elin Herlina, Apt, MP. (Plt. Sekretaris Utama BPOM)


Hoaks Tak Bisa Hilang, Ini Cara Meredamnya!

Hoaks yang menyebar memang sulit untuk dikendalikan, apalagi di zaman seperti ini. Namun meski tidak bisa hilang, tetap ada cara efektif untuk meredamnya.

“Hoaks itu ekses, nggak bisa dihindari. Redamlah hoaks dengan info yang masif.” Itulah yang dikatakan Petty S. Fatimah, Editor in Chief Femina di acara yang sama. 


Petty S. Fatimah (Editor in Chief Femina)


Informasi benar yang masif, terus menerus di setiap kanal atau platform social media dapat dilakukan. Kini ada sekitar 204, 7 juta pengguna internet di Indonesia dan social media umumnya menjadi pintu masuk pertama datangnya informasi dan disana pula hoaks berkembang. 

Setiap platform social media juga memiliki karakteristik user yang berbeda. Oleh karena itu strategi komunikasi yang diterapkan pada tiap platform pun bisa berbeda.

Menurut Mbak Petty, pemilihan influencer juga penting. Dan yang menjadi influencer terbaik itu ada di dalam institusi itu sendiri. 

Selain influencer yang bertanggung jawab dan menyampaikan hal yang benar, keberadaan komunitas juga bisa menjadi game changer. Komunitas, seperti komunitas ibu-ibu PKK, pesantren, blogger, dan lainnya bisa berdampak positif bagi meluasnya informasi yang benar ke masyarakat. 

Adanya duta, seperti  Nijma Syahira Izzati Arif, seorang Duta Kosmetik yang dipilih dari generasi milenial juga bisa menjadi cara tersendiri untuk mengingatkan generasi muda tentang bagaimana memilih produk yang baik dan tidak asal ikut-ikutan saja. 


Nijma Syahira Izzati Arif (Duta Kosmetik Jakarta, SMA 8 Jakarta)


Tangkal Hoaks dengan KATA BPOM!  

BPOM pun tentunya nggak tinggal diam untuk menangkal hoaks. Selain aktif di setiap platform social media, salah satu cara yang dilakukan BPOM adalah dengan menggunakan campaign KATA BPOM!

Program “Kata BPOM” diluncurkan saat acara Rapat Koordinasi & Dialog Interaktif Komunikasi, Informasi, dan Edukasi (KIE) Obat dan Makanan Adaptif dan Inovatif Menghadapi Era Society 5.0. 

Dengan “Kata BPOM”, Ketua BPOM Dr. Ir. Penny K. Lukito, MCP mengajak masyarakat untuk percaya pada sumber yang valid dan kredibel. Pastikan “Kata BPOM”, bukan kata orang terkait keamanan obat dan makanan yang beredar. 


Dr. Ir. Penny K. Lukito, MCP (Ketua BPOM)


Kata BPOM sendiri juga mempunyai makna tegas dan kuat. “Kata BPOM itu jadi isyarat secara jelas otoritas itu ada di mana. Ya, di BPOM!” ujar Petty S. Fatimah. 

Untuk tahu apakah obat, suplemen, kosmetik hingga makanan yang kita konsumsi aman, teman-teman bisa melakukan pengecekan secara mandiri melalui berbagai cara berikut:

  • Cek KLIK. Apa, tuh, KLIK? Cek Kemasan, Label, Izin Edar, dan Kedaluarsa produk. 
  • Kemasan, label, serta tanggal kedaluarsa bisa secara kasat mata kita lihat di produk. Bagaimana dengan izin edarnya? Izin edar produk bisa langsung juga lho kita cek melalui BPOM Mobile atau aplikasi untuk mengecek produk Obat dan Makanan yang terdaftar di BPOM. Caranya mudah saja, tinggal memindai (scan) 2D barcode. Aplikasi BPOM Mobile ini sudah tersedia di App Store dan Google Play atau melalui website cekbpom.pom.go.id.
  • Kamu juga bisa melawan hoaks tentang obat dan makanan melalui menu klarifikasi Badan POM di situs www.pom.go.id. 
  • BPOM juga bisa langsung sigap membantu permasalahanmu dan menjawab dengan benar dan bertanggung jawab pastinya. Kamu bisa menghubungi pelayanan informasi BPOM melalui HALO BPOM 1500533 atau unit layanan pengaduan konsumen BPOM di seluruh Indonesia.

Nah, jika ingin mengetahui informasi lebih lanjut tentang obat dan makanan, kamu bisa menghubungi berbagai kanal atau platform digital BPOM sebagai berikut: 

Website BPOM : www.pom.go.id

Instagram : bpom_ri

Twitter : @BPOM_RI

Facebook : bpom.official




Gimana, mudah kan untuk cek dan ricek produk lewat BPOM? Sekarang nggak ada kata kemakan hoaks lagi, ya… :) Yuk, kia sama-sama jadi konsumen cerdas dan bijak dengan selalu mengecek produk obat dan makanan yang kita gunakan....


Bubu Dita

@rumikasjourney

Thursday, August 4, 2022

Pengalaman Menginap di Ramada Suite by Wyndham Solo, Hotel Dengan Candi di Dalamnya!

Ada rencana jalan-jalan ke Kota Solo dengan transportasi pesawat? Sekarang ada banyak nih pilihan tempat menginap yang dekat dengan Bandara Adi Sumarmo, salah satunya Ramada Suite by Wyndham Solo! Jaraknya sekitar 5 km dengan durasi tempuh sekitar 13 menit saja! 

Menginap di sini dijamin bakal merasakan sensasi menginap yang berbeda dibandingkan dengan menginap di hotel pada umumnya. Ramada Suite by Wyndham Solo memiliki desain unik perpaduan arsitektur Eropa klasik dengan dilengkapi aksen tradisional.  Ada banyak fasilitas dan ciri khas yang ada di hotel resort ini  yang nggak kita temui di hotel-hotel lain. 

Bubu saat pertama kali sampai ke Ramada Suite by Wyndham Solo juga ter-WOW sendiri. Karena apa? Karena lebih dari ekspektasi Bubu, terutama  kamar dan tempatnya secara keseluruhan. Oiya, hotel ini termasuk hotel bintang empat, lho! 

Penasaran nggak, sih, seperti apa hotel ini dan apa saja yang jadi keunikannya? Yuk, simak ceritanya di sini!


Ada Candi di Dalamnya!

Ramada Suite by Wyndham Solo memang bukan seperti hotel biasa yang berupa bangunan satu gedung bertingkat. Hotel ini memiliki beberapa bangunan terpisah dan terlihat seperti sebuah komplek perumahan dengan ruko di depannya. 

Bagian depan disulap menjadi bangunan lobby di sisi kiri dan restoran di sisi kanan. Begitu selesai check in di lobby, Bubu pun keluar dari gedung dan menuju kamar. Namun sebelum sampai di kamar, tampak replika candi berdiri megah.  

Replika candi ini bukan hanya sebagai hiasan saja, lho. Pengunjung bisa banget menaiki dan mengeksplorasi replika candi ini. Jadi kamu bisa puas-puasin deh saat menginap di Ramada Suite untuk membuat konten di spot ini! :D

Selain Ramada Suite, setahu Bubu ada dua hotel lain yang memiliki replika candi, yaitu Hotel Borobudur Jakarta dan Hotel Discovery Ancol. Tapi replika candi di kedua hotel tersebut ukurannya kecil dan tentunya gak bisa dinaiki. Nah, makanya replika candi di Ramada Suite yang paling mantap, nih! :D

Gak hanya replika candi yang besar, di bagian depan gerbang setiap residence juga ada replika candi mini. Jadi kerasa banget ya ornamen-ornamen Jawa di penginapan ini. Makin berasa kalau lagi ada di Jawa Tengah! 


Kamar Luas  di Dalam Rumah

Menginap di Ramada Suite by Wyndham Solo artinya serasa menginap di rumah… rumah orang kaya! :D Ya, keunikan resort hotel ini selain replika candi besar juga setiap kamar ada di dalam sebuah rumah dua tingkat. Kebetulan Bubu sekeluarga mendapat kamar di lantai atas dan punya balkon sendiri. Waaah, pengalaman baru, nih menginap di tempat seperti ini!


Saat memesan melalui OTA, Yaya Indro booking kamar tipe deluxe. Namun saat di sana kami sepertinya mendapat tipe di atasnya karena kamar mandi dilengkapi dengan bathtub. Sedangkan untuk kamar tipe deluxe sesuai informasi yang ada di OTA tersebut tidak difasilitasi bathtub. Senang sekaliiii, apalagi kamar mandinya juga nyaman dan luas!

Untuk kamarnya sendiri juga sama-sama luaassss. Bed tipe king dengan tambahan dua sofa. Lumayan banget, nih, jadi gak perlu sempit-sempitan di satu tempat tidur bareng anak-anak. Nggak apa-apa deh Bubu di sofa malah lebih terasa lega :D

Di kamar ini Bubu terpikat dengan gorden besarnya yang tebal dengan aksen motif candi. Kamar juga dilengkapi dengan sandal, botol air mineral, teh, kopi, safety box. Di kamar mandi juga amenities-nya cukup lengkap, ya. Setelah eksplor kamar dan menaruh koper, Boo dan Mika sudah nggak sabar untuk bermain air di kolam renang!


Kolam Renang Unik 

Yap, menjelang sore sekitar jam 5, Boo dan Mika sudah asyik bermain di kolam renang. Kolam renangnya sendiri terletak di bangunan semi outdoor tersendiri. Di sekitar kolam renang terdapat restoran dengan meja kursi berjajar rapi. Ada juga pendopo yang ternyata bisa untuk mengadakan pesta resepsi pernikahan. 

Uniknya di kolam renang ini adalah adanya jembatan di atasnya yang membelah kolam renang. Jembatan tersebut digunakan untuk menuju pendopo. Nah, lihat fotonya langsung ya di sini, jadi bisa kebayang :D 


Gimana menurut kamu? Ini juga jadi pengalaman kami menginap di hotel dengan konsep seperti ini. Sayangnya, ketika besok paginya Boo dan Mika ingin berenang lagi, pendopo sudah ramai dan sudah dihias dekorasi bunga-bunga cantik.Ya, ternyata akan dilangsungkan pesta pernikahan di sana!

Nah, Bubu agak menyayangkan nggak ada pemberitahuan dulu dari pihak hotel kalau kolam renang saat pagi tidak bisa dipakai. Mungkin kalau kamu akan menginap di sini, dipastikan juga soal ketersediaan fasilitas kolam renang bisa dipakai atau tidak, ya!


Tempat Bermain Luas

Seperti halnya komplek perumahan yang menyediakan fasilitas umum seperti taman bermain, begitu pula dengan Ramada Suite by Wyndham Solo ini. Ada banyak permainan anak, mulai dari ayunan, jungkat-jungkit, dan besi panjat. Permainan ini ada di taman terbuka. 

Di dekat playground juga disediakan tenis meja. Jadi bisa nih buat kamu yang hobi main tenis meja, bakalan puas main di sini!

Ramada Suite by Wyndham Solo memiliki area outdoor yang juga luas. Seperti konsepnya yang desain Eropa klasik, ada beberapa ornamen patung juga di tamannya. 

Meski terlihat di beberapa spot seperti kurang terawat, tapi seru banget ada taman luas seperti ini. Anak-anak juga pasti seneng bisa main di outdoor, ya. Jangan lupa pakaikan anak-anak minyak kayu putih atau minyak telon dulu, ya sebelum main di luar, untuk mengantisipasi gigitan nyamuk tentunya… :)




So far, menginap di Ramada Suite by Wyndham Solo menyenangkan. Boo dan Mika bahkan pingin lagi menginap di sana dan ngerasain main air di kolam renangnya lebih lama lagi. :D

Sayangnya pas staycation di sana kami hanya booking room only jadi tidak mencoba seperti apa breakfast-nya. Biasanya Bubu kalau staycation selalu dengan breakfast. Ada yang bisa nebak kenapa kira-kira kami gak sekalian pesan breakfast di hotel juga? Yaaap, karena mau jajan nasi liwet di pinggir jalan… :D

Lokasi Ramada Suite by Wyndham Solo sebenarnya cukup strategis. Di sepanjang jalan ada banyak hotel juga. Selain dekat dengan Bandara Adi Sumarmo, Ramada Suite juga dekat dengan tempat wisata hits, seperti De Tjolomadoe.

Ada yang udah pernah ke sana?? Pas melihat maps dan menyadari jaraknya dekat sempat terpikir untuk mampir juga ke De Tjolomadoe. Tapi ternyata waktunya nggak pas. Kami sampai saat sudah sore dan harus check out besok paginya. Semoga next time kalau ke Solo lagi bisa eksplor lebih lama! 

Gimana, tertarik juga untuk menginap di Ramada Suite by Wyndham Solo? Semoga ulasan Bubu bermanfaat, yaa! Sampai ketemu di tulisan-tulisan Bubu selanjutnya! :)


Bubu Dita

@rumikasjourney