Tenda Mongolia yang Memesona atau Tenda Apache yang Kece, Pilih yang Mana?

by - September 05, 2016


Glamping atau glamorous camping sepertinya jadi gaya hidup baru buat para traveler. Saat ini sudah banyak dijumpai berbagai tempat yang menyediakan sarana untuk glamping. Glamping pada dasarnya memang seperti berkemah biasa. Ada tenda dan kita menginap di dalamnya. Tapi segala sesuatu yang tak bisa didapatkan saat berkemah, seperti kamar mandi yang bersih, makan yang sudah disiapkan, ada tv kabel, lampu yang memadai di dalam tenda, ada wifi, serta fasilitas pendukung lainnya bisa kita nikmati saat glamping. Ya, glamping ini cocok banget untuk kita yang mau berkemah super nyaman dan anti ribet. :D




Sudah banyak cerita di berbagai blog tentang glamping. Tempat glamping banyak ditemui di Bogor atau Bandung yang notabene jaraknya tak terlalu jauh dari tempat tinggal saya. Setiap kali baca postingan tentang glamping, saya pun langsung mupeng (pake banget, mupeeeeng banget)... Hehehe... Saya dan keluarga belum kesampaian buat ngerasain glamping. Tapi namanya rezeki enggak kemana, yaa, tiba-tiba suatu hari Yaya Indro bilang, "Mau ada acara kantor, nih, di Highland Park Bogor. Family gathering." Jreeeng... rasa-rasanya saya tidak asing dengan nama tempat yang disebutkan itu. Begitu saya browsing lagi, olalaaaa... ini dia salah satu tempat glamping keren di Bogor! Saya pun langsung happy tak terkira, "Akhirnya bisa ngerasain glamping juga!"

Hari yang dinanti pun tiba. Saya sekeluarga berangkat ke The Highland Park Resort Bogor. Untuk mencapai tempat itu perlu waktu tempuh sekitar 3 jam dari rumah kami di Depok. Dengan jalanan kecil mendaki turun naik, akhirnya sampai juga di lokasi glamping tersebut yang berlatar belakang Gunung Salak yang memesona.

Pesona Tenda Mongolia
Kami sekeluarga (dan seluruh rekan kerja Yaya) menempati tenda ala mongolia. Terdapat tiga tipe tenda mongolia di tempat ini. Tipe pertama, yaitu tipe superior dan deluxe. Tipe ini sebenarnya tidak bisa dibilang tenda, sih, karena merupakan bangunan tembok permanen yang berbentuk mirip seperti ger, sebutan bagi tenda khas masyarakat Mongol. Meski bangunan tembok tapi seluruh bagian dalamnya ditutupi kain warna-warni yang menjulur. Jadi, kesan menginap di dalam tenda masih bisa dirasakan.




Sedangkan untuk tipe kedua, yaitu tipe standar berupa bangunan tenda dengan bahan seperti terpal yang tebal. Serupa seperti tipe pertama, bagian dalam tenda mongolia tipe dua ini juga tertutupi oleh kain. Tenda mongolia tipe standar ini berada di bagian atas Highland Park. Jadi, jika ingin menuju ke tenda harus mendaki anak tangga yang lumayan banyak. Gempor! Hehehe.. Di dekat tenda standar tersebut ada tenda tipe ketiga, yaitu tenda mongolia berbentuk barak yang dapat menampung lebih banyak orang. Sedangkan tenda superior serta deluxe berada di bagian bawah yang sangat dekat dengan berbagai fasilitas, seperti mini water park, restoran, serta ballroom. 




Kami menginap di tenda mongolia tipe superior. Ini merupakan keuntungan juga karena saya dan Yaya berkurang kerepotan untuk turun naik membawa Boo dan Mika. Apalagi karena gathering perusahaan, jadi beberapa acara ramah tamah dilakukan di ballroom. Dekat, kan!

Nah, begitu memasuki tenda mongolia di tempat ini, saya pun takjub. Cakep, mewah, kece! Ini, sih, lebih keren dari beberapa hotel yang pernah saya inapi. Satu hal yang membuat saya takjub adalah ternyata bagian dalam tenda tipe superior ini sangat luas sekali. Ada satu tempat tidur besar ditambah empat buah sofa bed. Jadi, satu tenda ini bisa diisi sekitar 7 orang! Lantainya pun sudah marmer dan terasa dingin. Nah, kan, ini sih sudah mirip hotel, ya.

Kain-kain di bagian dalam tenda mengingatkan saya akan tenda di pernikahan saya dulu. Mirip! Kain yang dipakai untuk menutupi tembok di dalam kamar ini berwarna ungu tua. Jadi, meskipun semua lampu dinyalakan, tetap saja suasana di dalam masih remang-remang.










Hal lainnya yang menarik di dalam tenda ini adalah kamar mandinya yang terdiri dari tiga bagian terpisah, yaitu bagian khusus wastafel, toilet, dan tempat mandi dengan shower. Nah, saat ada yang lagi mandi dan kita sudah enggak tahan mau buang air jadi tak perlu berebut kamar mandi, kan. Tapi sayangnya di tempat mandinya hanya ada shower, tidak ada keran. Padahal Boo dan Mika enggak suka mandi pakai shower. Acara mandi pun agak heboh! :)





Tenda Apache yang Kece
Selain tenda ala mongolia, di The Highland Park Resort Bogor ini juga tersedia tenda ala suku Indian Apache. Dilihat dari kejauhan deretan tenda apache tersebut sungguh keceee...






Tenda apache berlokasi di titik paling atas resort. Untuk mencapai deretan tenda apache ini sebenarnya bisa jalan kaki dengan kontur yang menanjak. Jaraknya pun lumayan jauh dari lobi di bawah. Tapi tenang aja, karena pihak resort menyediakan beberapa mobil yang khusus digunakan untuk mengantar pengunjung  dari lobi ke tenda apache dan juga sebaliknya. Saya sekeluarga sempat mencoba dua cara itu dan naik mobil memang pilihan yang paling tepat! Hehe...

Tenda apache juga memakai bahan terpal yang tebal. Tenda ini berbentuk kerucut sehingga bagian dalamnya pun tidak sebesar tenda mongolia. Meskipun lebih kecil dan jaraknya lebih jauh, namun keuntungan utama yang didapat saat menginap di tenda apache ini adalah pemandangan Gunung Salak yang luar biasa! Bayangin, ya, begitu keluar tenda, Gunung Salak sudah ada di depan mata dari jarak dekat.




Jadi, Pilih yang Mana?
Nah, jika ingin merasakan glamping dengan pengalaman berkemah yang lebih nyata, coba saja tenda apache atau tenda mongolia tipe standar yang menggunakan tenda "beneran". Tapi jika ingin lebih wah, tenda mongolia superior atau deluxe bisa jadi pilihan. Ratenya antara Rp 1,4 juta - Rp 2 juta-an per malam. Tertarik mencobanya? 


HIGHLAND PARK RESORT BOGOR
Jalan Raya Ciapus Curug Nangka Bogor
www.thehighlandparkresortbogor.com 


-Bubu Dita-




Related Posts

3 komentar

  1. Pengen banget bisa menginap di tempat ini mbaa. Enaak banget dan nyaman euy :)

    ReplyDelete
    Replies
    1. Bener banget mba, enak dan nyaman apalagi fasilitasnya banyak juga :D

      Delete
  2. yuk kesini lagi bubu, tapi nginep di tenda apache, dan berikutnya kita ke curug nangka

    ReplyDelete